Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Euro

Kai Havertz Ditertawakan gegara Pemain Arsenal Jadi Bek Timnas Jerman, Ex Chelsea Malah Cetak Gol

Penyerang Arsenal, Kai Havertz, jadi bahan tertawaan gara-gara diposisikan sebagai bek kiri di Timnas Jerman.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Instagram.com/@kaihavertz29
Penyerang Arsenal, Kai Havertz, jadi bahan tertawaan gara-gara diposisikan sebagai bek kiri di Timnas Jerman. 

TRIBUNTERNATE.COM - Penyerang Arsenal, Kai Havertz, jadi bahan tertawaan gara-gara diposisikan sebagai bek kiri di Timnas Jerman.

Pelatih Jerman, Julian Nagelsmann, memilih Kai Havertz sebagai bek dalam laga persahabatan melawan Turki, Minggu (19/11/2023).

Tak disangka, saat ditertawakan di media sosial, mantan pemain Chelsea itu malah mencetak gol pembuka pada menit ke-5.

Baca juga: Jurgen Klopp Kesal soal Laga Man City Vs Liverpool, Kyle Walker: Untung Guardiola Baik

Baca juga: Erling Haaland Kambing Hitam Norwegia Gagal Lolos EURO, Bintang Man City Dihujat Ga Bisa Gendong Tim

Baca juga: Ex Liverpool soal Cole Palmer: Bintang Chelsea Kalem Banget Lawan Man City, Keluarga Pasti Bangga

Diketahui, Kai Havertz berjaga di lini belakang sejajar dengan Antonio Rudiger, Jonathan Tah, dan Benjamin Henrichs.

Kai Havertz malah mencetak gol setelah mendapat assist dari bintang Bayern Munich, Leroy Sane.

Namun sayang, Jerman sebagai tuan rumah malah kalah dalam laga itu.

Selain Kai Havertz, gol Jerman dicatatkan oleh Niclas Fullkrug pada menit ke-49.

Namun, Turki sanggup membalas tiga gol dari Ferdi Kadioglu (38'), Kenan Yidiz (45+2'), dan Yusuf Sari (penalti 71').

Sejumlah penikmat sepak bola sempat menertawakan Kai Havertz gara-gara begitu seringnya ia berganti posisi.

@loverofch**: Penyerang terbaik Arsenal jadi bek kiri. Tidak ada pelatih yang tahu posisi terbaiknya

@nabill_**: Kai Havertz nanti jadi kiper

@cfcwane**: Kai Havertz jadi bek kiri untuk Jerman, jujur saja saya ketawa

@wshay**: Havertz main jadi bek kiri. Nagelsmann beri ide buruk ke Arteta

Mikel Arteta Disindir

Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino, menyindir sosok yang memprotes keputusan VAR hanya jika timnya dirugikan.

Kebetulan, ucapan Mauricio Pochettino itu diungkapkan setelah pelatih Arsenal, Mikel Arteta, memprotes soal VAR.

Mauricio Pochettino menanggapi keberadaan VAR, terutama di laga penuh drama saat Chelsea membantai Tottenham Hotspur 4-1 di laga tandang.

Pelatih asal Argentina itu diminta menanggapi ucapan bos Tottenham Hotspur, Ange Postecoglou, yang mengeluh VAR membuat laga lebih lama.

Bagaimana tidak, laga Chelsea vs Tottenham Hotspur harus terhenti sembilan kali untuk pengecekan VAR dengan total waktu tambahan 21 menit.

Mauricio Pochettino kemudian menyindir secara spesifik jika ada pelatih yang protes VAR hanya jika setelah timnya dirugikan.

Tentunya sosok yang disindir itu langsung mengarah pada Mikel Arteta yang memprotes VAR setelah Arsenal dikalahkan Newcastle United 1-0.

Mikel Arteta kesal dengan gol tunggal Anthony Gordon yang diperiksa VAR empat menit dan hasilnya sah.

Bos Arsenal yakin bahwa gol Anthony Gordon itu offside.

Pelatih asal Spanyol itu juga menyebut bahwa kesalahan VAR adalah hal yang memalukan.

Sementara Mauricio Pochettino secara kebetulan juga menyebut kata yang persis diucapkan oleh Mikel Arteta, yakni soal "memalukan".

"Terlalu banyak pelatih yang ingin dicek VAR tapi sekarang kalau merugikan mereka, (mereka bilang) 'Tidak, ini memalukan'. Ini sulit, tapi saya tidak membahas soal Arteta!" ujar Mauricio Pochettino dalam wawancara BeanymanSports.

Lebih lanjut, Mauricio Pochettino menyadari betul keberadaan VAR tentu ada sisi yang membuat rugi, namun ia tak bisa menolak adanya keterlibatan teknologi dalam pertandingan.

Ange Postecoglou Kesal VAR

Pelatih Tottenham Hotspur, Ange Postecoglou, kesal dengan kehadiran VAR dalam laga.

Apalagi dalam laga dramatis Tottenham Hotspur dibantai Chelsea 4-1 di kandang sendiri.

Pemeriksaan oleh VAR memakan waktu lama, total ada sembilan kejadian pemeriksaan VAR.

Dikutip dari theguardian.com, Ange Postecoglou mengaku tidak suka dengan keterlibatan VAR yang membuat laga molor.

Babak pertama dengan tambahan waktu 12 menit, sedangkan babak kedua sembilan menit.

"Saya tidak suka kalau pertandingan harus berjalan seperti itu. Sebagian di antaranya adalah tindakan yang diinisiasi sendiri, karena kalau kita main setiap minggu lalu habis itu komplain soal keputusan yang ada, ya itulah yang akan terjadi."

"Setiap keputusan harus dicek secara forensik dan kami bakal duduk-duduk dalam waktu yang lama di setiap pertandingan untuk mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi," keluhnya.

Ange Postecoglou mengaku masuknya teknologi dalam dunia sepak bola justru membuat sulit.

"Saya tumbuh dengan rasa takut terhadap wasit. Mereka seperti polisi. Saya lebih suka permainan yang murni," tambahnya.

Ivan Toney Pilih Chelsea atau Arsenal

Penyerang Brentford, Ivan Toney, dihadapkan sejumlah pilihan klub untuk berlabuh, di antaranya Chelsea dan Arsenal.

Namun, Ivan Toney yang saat ini masih diskors dianggap lebih cocok untuk bergabung dengan Chelsea.

Skuad Mauricio Pochettino dianggap lebih membutuhkan jasa Ivan Toney sebagai penyerang berpengalaman.

Hal ini diungkapkan oleh pemain Forest Green, Troy Deeney, dikabarkan oleh The Sun.

"Ivan Toney punya dua opsi jika dia pergi di jendela transfer Januari, Chelsea atau Arsenal."

"Saran saya untuknya untuk gabung ke proyek di mana Anda cocok seperti rasanya memakai sarung tangan, dan itu adalah Chelsea," ujarnya.

Menurut Deeney, gol-gol yang selama ini tercipta di kubu Mauricio Pochettino bukan datang dari konsistensi pemain.

Sehingga bagi Deeney, Chelsea sangat butuh pemain yang berpengalaman di lini depan sebagai pencetak gol reguler.

"Di umur 27 tahun, dia juga akan dipandang sebagai pemain yang sangat berbakat, skuad muda di Stamford Bridge baru bisa dua atau tiga tahun ke depan untuk benar-benar menjadi ancaman," tambahnya.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved