Liga Inggris
Rodri Kurang Dihargai, Bek Liverpool Trent Alexander-Arnold: Tanpa Dia Man City Langsung Berubah
Bintang Liverpool, Trent Alexander-Arnold mengaku sangat mengagumi dua pemain Manchester City, yakni John Stones dan Rodri.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Bintang Liverpool, Trent Alexander-Arnold mengaku sangat mengagumi dua pemain Manchester City, yakni John Stones dan Rodri.
Trent Alexander-Arnold menyebut, John Stones menjadi contoh dirinya dalam bermain.
Sedangkan Rodri, bintang Inggris ini menyadari begitu pentingnya peran sang bintang Spanyol di skuad Pep Guardiola.
Baca juga: Setara Julian Alvarez di Man City dan Lautaro Martinez di Inter, Lucas Beltran Disia-sia Fiorentina
Baca juga: Berani-beraninya Bernardo Silva Bajak Man United: Saya Bujuk Joao Neves dari Benfica ke Man City
Trent Alexander-Arnold rela rajin menonton laga Manchester City hanya untuk belajar gaya permainan John Stones.
Yang dikagumi Trent Alexander-Arnold adalah kemampuan John Stones dengan peran hybrid yakni sebagai bek sekaligus gelandang.
Trent Alexander-Arnold yang tengah mencoba peran yang sama pun merasa butuh banyak belajar dari John Stones.
"Kalau bicara pemain yang terbaik dalam peran hybrid, saya tidak tahu apa sebutan untuk posisi ini, maka dia adalah John Stones."
"Saya menikmati momen mempelajari permainannya. Dia adalah sosok yang sejak lama saya kagumi permainannya. Dia luar biasa."
"Saya banyak menonton (di video). Bahkan saat saya cuma nonton laga City, saya bakal duduk dan cuma fokus ke dia," paparnya, dikutip dari manchestereveningnews.co.uk.
“Saya selalu mengagumi caranya (John) dan Rodri bermain. Dia (Rodri) penggerak tim dan seseorang yang sangat kurang dihargai.”
“Seperti yang kita lihat baru-baru ini, ketika Anda menariknya keluar dari tim, mereka langsung berubah. Itu menunjukkan betapa pentingnya dia.
Prediksi Salah Trent Alexander-Arnold
Trent Alexander-Arnold sempat mengira sesosok mantan pemain Manchester City bakal sukses.
Perkiraan itu diungkapkan Trent Alexander-Arnold setelah berhadapan dengan pemain yang pernah membela Manchester City ini.
Sosok pemain yang dimaksud adalah Brandon Barker.
Trent Alexander-Arnold sampai merasa dihancurkan oleh Brandon Barker saking sulitnya dihadapi saat masih di skuad U-21.
Trent Alexander-Arnold harus berhadapan dengan Brandon Barker pada Februari 2016 silam.
"Dia bermain untuk City. Saya masih 18 tahun dan saya bermain untuk U-21 pertama kalinya di Anfield," ujar Trent Alexander-Arnold dikutip dari podcast We Are Liverpool.
"Kami kalah 3-0 dan dia mencetak dua gol dan satu assist. Dia dicadangkan setelah 60 menit, dan itu adalah (pengalaman) hingga saat ini, dia masih menjadi lawan yang menurut saya sudah menghancurkan saya," paparnya.
Bek 25 tahun itu memprediksi Brandon Barker bakal menjadi pemain hebat dengan penampilannya itu.
"Saya belum pernah bertemu yang seperti ini sebelumnya. Saat itu saya berpikir bocah ini akan menjadi pemain terbaik di dunia karena saya belum pernah melihat pemain yang begitu cepat dan tajam serta efektif," ungkapnya.
Namun, prediksi Trent Alexander-Arnold itu kiranya salah lantaran karier Brandon Barker yang berjalan kurang cemerlang.
Diketahui, Brandon Barker memulai kariernya di Manchester City U-18, lalu U-21 dan U-23.
Pemain kelahiran Manchester itu berkali-kali dipinjamkan, mulai dari Preston, Rangers, hingga Reading.
Pemain 27 tahun itu saat ini tidak punya klub setelah karier terakhirnya di klub Siprus Omonia Nikosia.
Joe Gomes Sebut Pemain Paling Sulit
Bek tengah Liverpool, Joe Gomez, membeberkan siapa saja pemain yang paling sulit dihadapi.
Joe Gomez menyebutkan beberapa, termasuk Raheem Sterling dari Chelsea dan Leroy Sane saat masih bersama Manchester City.
Dikutip TribunTernate.com dari podcast YouTube Total Media, Joe Gomez diberi beberapa pertanyaan.
Di antaranya soal kariernya bersama Liverpool, bagaimana menghadapi cedera, hingga pengaruh Jurgen Klopp.
Muncul pertanyaan pemain lawan siapakah yang paling membuatnya kesulitan untuk bertahan.
Di antaranya ada pemain Bayern Munich Leroy Sane, lalu ex Manchester United Wilfried Zaha yang saat ini di Galatasaray, dan Raheem Sterling yang saat ini di Chelsea.
"Sane ketika dia masih di Manchester City, mainnya tegas. Secara keseluruhan saya tahu ini bakal sulit (menghadapi Sane)."
"Tidak banyak winger yang bermain tegas, ada Wilfried Zaha yang secara alami (bermain tegas). Sane, Raheem, Wilf para winger itu sangatlah tegas," jawabnya.
Untuk Raheem Sterling, mungkin yang dimaksud Joe Gomez adalah saat masih di Manchester City.
Pasalnya, Raheem Sterling belum menunjukkan performa terbaiknya bersama Chelsea meski perlahan mulai bangkit.
Rico Lewis Bersinar
Manchester City pernah diperkuat lulusan akademi terbaik mereka, yakni trio Phil Foden, Cole Palmer, dan Rico Lewis.
Kini Cole Palmer memilih hengkang dan bersinar di Chelsea, ternyata Rico Lewis yang lebih muda juga bisa bersinar meski bertahan di Manchester City.
Dikutip dari manchestereveningnews.co.uk, Rico Lewis turut membawa nama harum akademi Manchester City dengan penampilannya bersama Timnas Inggris.
Rico Lewis yang debut bersama Cole Palmer ke timnas senior hingga mendapat trofi man of the match.
Rico Lewis mendapat penghargaan itu dalam laga Inggris melawan Makedonia Utara yang berakhir imbang 1-1.
Remaja 19 tahun itu menjadi starting XI pilihan Gareth Southgate bersama rekan seklub seperti Phil Foden, Jack Grealish, dan Kyle Walker yang pertama kalinya menjadi kapten.
Pemain kelahiran Bury itu diposisikan sebagai bek kiri namun maju ke lini tengah selama Inggris menguasai pertandingan.
Para pemain Manchester City tampil membanggakan meski hasil laga itu mengecewakan.
Rico Lewis menjadi pemain termuda yang langsung melesat, setelah sebelumnya ada Micah Richards dan kini Phil Foden di urutan ketiga sebagai pemenang man of the match.
Tak cuma bersama Gareth Southgate, Rico Lewis juga mulai mendapatkan tempat di skuad utama Pep Guardiola.
Rico Lewis telah tampil 10 kali dan tiga di antaranya bermain penuh 90 menit dan menyumbangkan dua assist.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.