Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Liga Inggris

Jeremy Doku Gampang Dihentikan, Ex Man City Micah Richards Sebut Jack Grealish Lebih Susah Dihadapi

Mantan pemain Manchester City, Micah Richards, menyebut Jack Grealish lebih susah dihadapi ketimbang Jeremy Doku.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
express.co.uk
Winger Man City, Jack Grealish dan Jeremy Doku. Mantan pemain Manchester City, Micah Richards, menyebut Jack Grealish lebih susah dihadapi ketimbang Jeremy Doku. 

TRIBUNTERNATE.COM - Mantan pemain Manchester City, Micah Richards, menyebut Jack Grealish lebih susah dihadapi ketimbang Jeremy Doku.

Hal itu diungkapkan Micah Richards kepada Sky Sports sebelum laga Manchester City vs Liverpool yang berakhir 1-1.

Micah Richards ditanyai, sebagai bek dirinya lebih memilih menghadapi Jeremy Doku atau Jack Grealish.

Baca juga: Julian Alvarez dan Bernardo Silva Ga Sebagus De Bruyne dan Gundogan, Guardiola soal City v Liverpool

Baca juga: Gara-gara Trent Alexander-Arnold, Guardiola Ngotot Liverpool Lawan Terberat Man City: Cukup Tahu

Baca juga: Bahaya Pochettino Kritik Cole Palmer dkk setelah Dibantai Newcastle: Kok Bos Chelsea Bicara Begitu?

Di mana dalam laga tersebut, Pep Guardiola lebih memilih Jeremy Doku sebagi starter ketimbang Jack Grealish.

Jack Grealish juga menganggur di bangku cadangan hingga laga berakhir gara-gara Pep Guardiola tidak memainkan pemain cadangan sama sekali.

Meski demikian, bagi Micah Richards, Jack Grealish lebih sulit ditebak dan lebih menyulitkan bek.

"Grealish bisa memancingmu ke tempat-tempat yang tidak kalian suka."

"Kalian bisa tebak apa yang bakal dilakukan Doku, kalau kalian punya cukup waktu, kalian berpotensi untuk menghentikannya."

"Saya lebih memilih menghadapi Doku," ujar mantan pemain Aston Villa ini.

Kritik Pep Guardiola

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, bereaksi soal laga melawan Liverpool yang berakhir imbang 1-1.

Pertandingan sengit di Etihad Stadium itu berakhir mengecewakan bagi skuad Pep Guardiola yang selama ini nyaris selalu menang di kandang.

Pep Guardiola pun mengomentari performa dua anak asuhnya, yakni Julian Alvarez dan Bernardo Silva.

Di mana Julian Alvarez dan Bernardo Silva berada di belakang Erling Haaland yang bagi Pep Guardiola tidak sebagus Kevin De Bruyne serta mantan kapten Ilkay Gundogan.

Bagi pelatih asal Spanyol itu, Julian Alvarez dan Bernardo Silva kurang bisa bermain menyatu dengan Erling Haaland sebagai pencetak gol.

"Sisi kiri kami agak sedikit lebih baik daripada sisi kanan," komentar Pep Guardiola, dikutip dari manchestereveningnews.co.uk.

"Mungkin kami agak sedikit kehilangan kontak dengan Bernardo dan Julian karena meski mereka punya talenta yang luar biasa tapi beda dengan Kevin dan Gundo yang punya kemampuan untuk berkontak dengan Erling dan para winger di posisi itu," tambahnya.

Meski demikian, Pep Guardiola mengaku melawan Liverpool memang sulit dan ia tetap bangga akan penampilan anak asuhnya.

Jalannya Pertandingan

Manchester City seperti biasa langsung menguasai pertandingan dan menciptakan sejumlah peluang.

Misalnya saat Phil Foden memanfaatkan blunder Alisson Becker meski belum membuahkan gol.

Barulah pada menit ke-27 Erling Haaland mendapat assist dari Nathan Ake dan menjebol gawang Liverpool.

Skuad Jurgen Klopp masih kesulitan untuk menembus pertahanan Manchester City hingga babak pertama selesai.

Di babak kedua, tuan rumah tetap menguasai pertandingan namun tetap saja peluang gagal membuahkan hasil.

Manchester City nyaris menggandakan keunggulan dengan gol Ruben Dias yang sayangnya dianggap pelanggaran oleh VAR.

Skuad Pep Guardiola malah kebobolan pada menit ke-80 oleh Trent Alexander-Arnold dari luar kotak penalti dan gagal dibendung oleh Ederson.

Di sisa-sisa waktu, Manchester City berusaha mengunggulkan kedudukan namun skor tetap 1-1 hingga peluit panjang berbunyi.

Starting XI

Manchester City: Ederson; Kyle Walker, Ruben Dias, Manuel Akanji, Nathan Ake; Bernardo Silva, Rodri; Phil Foden, Julian Alvarez, Jeremy Doku; Erling Haaland

Liverpool: Alisson Becker; Trent Alexander-Arnold, Joel Matip, Virgil van Dijk, Kostas Tsimikas; Dominik Szoboszlai (Cody Gakpo 73'), Alexis Mac Allister (Wataru Endo 85'), Curtis Jones (Ryan Gravenberch 54'); Mohamed Salah, Darwin Nunez (Harvey Elliott 85'), Diogo Jota (Luis Diaz 54')

Pep Guardiola Puji Trent Alexander-Arnold

Pep Guardiola sempat menyebut bahwa Liverpool adalah rival terkuat skuadnya.

Kini, menjelang laga melawan Liverpool pada Sabtu (25/11/2023), Pep Guardiola kembali menegaskan hal itu.

Secara spesifik, Pep Guardiola juga mengatakan bahwa bek Liverpool, Trent Alexander-Arnold begitu membantu skuad Jurgen Klopp.

"Menurut saya, kami itu seperti teman lama, kami cukup tahu satu sama lain."

"Lalu waktu terus berjalan, delapan atau sembilan tahun kemudian, pemainnya tidak sama, tapi mereka punya TAA di dalam dan di luar tapi intinya sama, mereka selalu menjadi rival terkuat kami."

"Musim lalu mereka punya banyak pemain cedera, tapi mereka tetap jadi klub papan atas, tim papan atas, kami tak sabar untuk menghadapi mereka," ujarnya, dikutip dari manchestereveningnews.co.uk.

Sementara itu, Trent Alexander-Arnold justru mengagumi anak asuh Pep Guardiola.

Ia mengaku sangat mengagumi dua pemain Manchester City, yakni John Stones dan Rodri.

Trent Alexander-Arnold menyebut, John Stones menjadi contoh dirinya dalam bermain.

Sedangkan Rodri, bintang Inggris ini menyadari begitu pentingnya peran sang bintang Spanyol di skuad Pep Guardiola.

Trent Alexander-Arnold rela rajin menonton laga Manchester City hanya untuk belajar gaya permainan John Stones.

Yang dikagumi Trent Alexander-Arnold adalah kemampuan John Stones dengan peran hybrid yakni sebagai bek sekaligus gelandang.

Trent Alexander-Arnold yang tengah mencoba peran yang sama pun merasa butuh banyak belajar dari John Stones.

"Kalau bicara pemain yang terbaik dalam peran hybrid, saya tidak tahu apa sebutan untuk posisi ini, maka dia adalah John Stones."

"Saya menikmati momen mempelajari permainannya. Dia adalah sosok yang sejak lama saya kagumi permainannya. Dia luar biasa."

"Saya banyak menonton (di video). Bahkan saat saya cuma nonton laga City, saya bakal duduk dan cuma fokus ke dia," paparnya, dikutip dari manchestereveningnews.co.uk.

“Saya selalu mengagumi caranya (John) dan Rodri bermain. Dia (Rodri) penggerak tim dan seseorang yang sangat kurang dihargai.”

“Seperti yang kita lihat baru-baru ini, ketika Anda menariknya keluar dari tim, mereka langsung berubah. Itu menunjukkan betapa pentingnya dia.

Pep Guardiola Maklumi Jurgen Klopp

Pep Guardiola memberikan pesan kepada pelatih Liverpool, Jurgen Klopp.

Pep Guardiola menanggapi kekesalan Jurgen Klopp lantaran laga tandang ke markas Manchester City digelar pada Sabtu (25/11/2023) pukul 12.30 siang waktu setempat.

Jurgen Klopp menganggap jadwal itu terlalu mepet dengan kembalinya sejumlah pemain dari jeda internasional.

Selain karena persoalan sponsor, laga itu digelar di jam makan siang karena alasan keamanan.

Pasalnya, laga pertemuan antara Manchester City dan Liverpool akhir-akhir ini menimbulkan kerusuhan.

Pep Guardiola pun menjawab simpel bahwa jadwal tidak masalah asalkan pemain diberi waktu istirahat cukup.

"Saya selalu bersimpati untuk Jurgen, apa yang dia bilang itu benar," ucap Pep Guardiola, dikutip dari manchestereveningnews.co.uk.

"Dia membela klubnya. Tapi tolong jangan salahkan City karena itu. Ini tergantung jam berapa para pemain tidur. Kalau kami mencoba tidur lebih awal," sambungnya.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved