Tidore Masuk 10 Besar Daerah dengan Indek Pengendalian Harga Terendah

TRIBUNTERNATE.COM, TIDORE - Asisten Setda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Tidore Kepulauan, Taher Husain mengaku.

Hingga Akhir November Angka Indeks Pengendalian Harga (IPH) Kota Tidore, masih berada terandah.

Di mana Kota Tidore masih termasuk dalam 10 besar Kabupaten/Kota di Indonesia yang memiliki IPH terendah.

Hal itu disampaikannya, usai mengikuti Rakor pengendalian Inflasi Minggu ke IV November 2023 dengan Kemendagri.

Baca juga: Galang Dana dari Tidore untuk Palestina, Wakil Walikota pun Ikut Terlibat

"Kota Tidore pada evaluasi Minggu ke IV bulan November, data menunjukan berada pada posisi terendah di Indonesia."

"Untuk itu perlu kerja Tim TPID Kota agar selalu bersinergi, sehingga komoditas-komoditas tetap terjaga."

"Agar Kota Tidore tetap menjadi salah satu daerah, yang mengalami penurunan IPH secara nasional, "ungkapnya.

Rakor yang dipimpin Irjen Kemendagri, Tomsi Tohir menyampaikan.

Keadaan Inflasi suatu daerah, tergantung dengan kondisi iklim yang terjadi.

Jika di suatu daerah mengalami curah hujan yang cukup, dapat membantu menekan angka Inflasi.

"Namun juga perlu diantisipasi, jika curah hujan tinggi tidak menyebabkan bencana, "jelasnya.

Sementera itu, Deputi Bidang Stastik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik, Pudji Ismartini mengungkapkan.

Dari 71,14 persen kabupaten/kota di luar Pulau Jawa dan Sumatera, yang mengalami kenaikan IPH.

Baca juga: Bangunan Ito Gapura Resmi Diserahkan ke Pemkot Tidore

Kenaikan harga tertinggi terjadi di Kota Poso, Sulawesi tengahdengan nilai IPH 5,36 persen.

"Hingga minggu keempat November, komoditas cabai rawit, cabai merah dan telur ayam ras terpantau terus mengalami kenaikan harga setiap minggunya."

"Jika dibandingkan dengan rata-rata harga Oktober 2023, rata-tara harga komodiats tersebut pada minggu keempat November 2023 relatif meningkat, "ungkapnya. (*)