Liga Inggris
Conor Gallagher Jadi Jordan Henderson Versi Chelsea, Joe Cole: Bisa Pimpin kayak Ex Kapten Liverpool
Gelandang Chelsea, Conor Gallagher, dianggap bisa seperti mantan kapten Liverpool, Jordan Henderson.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Gelandang Chelsea, Conor Gallagher, dianggap bisa seperti mantan kapten Liverpool, Jordan Henderson.
Hal ini diungkapkan oleh legenda Chelsea, Joe Cole, yang menyorot kepemimpinan Conor Gallagher.
Saat ini Conor Gallagher yang mengenakan ban lengan kapten gara-gara Reece James dan Ben Chilwell cedera.
Baca juga: Legenda Chelsea Bela Mauricio Pochettino, Joe Cole: Butuh Waktu untuk Bernapas dan Bertumbuh
Baca juga: Mo Salah Cedera Balik ke Liverpool, Fans Man City Sindir: Giliran Erling Haaland Disalahkan
Baca juga: Alasan Cesare Casadei Kembali ke Chelsea padahal Jadi Harapan Leicester, Bisa Geser Conor Gallagher
Conor Gallagher dianggap bisa memimpin Chelsea layaknya Jordan Henderson membawa kejayaan bagi Liverpool.
Sebelum merapat ke Ajax Amsterdam, Jordan Henderson juga sempat membawa Liverpool mengalahkan Chelsea di final Carabao Cup dan FA Cup.
"Conor Gallagher punya peran krusial dan dia adalah wajah dari klub. Dia adalah seorang kapten dalam kelompok kepemimpinan, jadi kalau sampai dia keluar dari tim maka hasilnya tidak akan bagus."
"Kalau saya boleh menasihatinya, saya akan bilang bahwa dia punya masa depan besar di Chelsea."
"Saya rasa mirip seperti Jordan Henderson dulu di Liverpool, dia bisa jadi sosok seperti itu untuk Chelsea," ujarnya, dikutip dari thechelseachronicle.com.
Conor Gallagher Bisa Tergeser
Apakah alasan gelandang Chelsea Cesare Casadei kembali ke klub induknya?
Padahal, pelatih Leicester City, Enzo Maresca, akhir tahun lalu sempat menyebut skuadnya mengharapkan Cesare Casadei.
"Kami sangat senang dengan Cesare setiap kali dia main, meski dia gagal mencetak gol di beberapa momen. Dia kan masih muda, dia masih butuh berkembang."
"Dia dalam proses yang tepat untuk berkembang. Kami sangat sangat gembira dengan Cesare. Kami tidak ragu dia akan membantu kami bulan-bulan depan," ujarnya, dikutip dari leicestermercury.cp.uk.
Cesare Casadei yang dipinjamkan sejak awal musim sebenarnya diagendakan kembali pada akhir musim.
Namun, Chelsea memanggil kembali Cesare Casadei ke Stamford Bridge pada 19 Januari 2024.
Cesare Casadei sudah tampil 25 kompetisi untuk Leicester City dengan tiga gol dan dua assist.
Namun, ia hanya menjadi starter sebanyak delapan kali saja untuk laga Championship.
Setidaknya pemain Italia itu ikut membantu Leicester City yang kini memuncaki klasemen Championship dengan 65 poin.
Cesare Casadei sudah kembali ke skuad Mauricio Pochettino menyambut laga di depan seperti melawan Middlesbrough dan Aston Villa.
Diperkirakan dari berbagai sumber, pemanggilan kembali Cesare Casadei karena krisis lini tengah.
Seperti Lesley Ugochukwu dan Romeo Lavia yang masih cedera.
Serta Carney Chukwuemeka yang posisi aslinya gelandang tengah yang juga cedera sejak penampilan keduanya untuk Chelsea musim ini.
Keberadaan Cesare Casadei juga bisa mengancam posisi Conor Gallagher.
Kembalinya Cesare Casadei menjadi kabar gembira bagi sebagian fans.
Meski sebagian lainnya masih meragukan apakah Mauricio Pochettino akan memberinya kesempatan bermain.
@mecarre**: Chelsea memanggil kembali Casadei adalah pertanda jelas mereka punya rencana besar untuknya di bawah asuhan Pochettino. Perkembangan yang menarik dari talenta muda!
@chesslo**: Dia kembali ke tempat dia seharusnya. Leicester City tidak berhak pemain seperti dia
@cfcmm**: Berita bagus. Saatnya Cesare Casadei bersinar dan cadangkan Enzo Fernandez
@juanhea**: Kabar bagus, setidaknya seperti rekrut pemain baru
Bela Mauricio Pochettino
Legenda Chelsea, Joe Cole, membela pelatih The Blues, Mauricio Pochettino.
Mauricio Pochettino memang belum bisa membawa Chelsea untuk menjadi Chelsea yang dulu.
Chelsea saat ini berada di posisi kesembilan klasemen Liga Premier dengan 31 poin.
Mauricio Pochettino pastinya sudah akrab dengan kritikan tajam serta hujatan dari fans atau pundit.
Beda dari yang lain, Joe Cole beranggapan bahwa Mauricio Pochettino justru sosok yang cocok untuk menahkodai The Blues.
"Butuh waktu untuk bernapas dan bertumbu, Pochettino terbukti bisa melakukan itu."
"Menurut saya dia fantastis sejak awal bergabung di klub dan salah satu tugasnya adalah untuk menumbuhkan kesabaran di tim agar bisa melangkah maju," ujarnya dikutip dari Mail Sport.
Bagi Joe Cole, Chelsea harus mempertahankan Mauricio Pochettino agar berproses bersama.
"Bertahan dengan sang pelatih, pahami prosesnya dan bergerak maju," tegasnya.
Bisa Dipecat
Petinggi Chelsea, termasuk Todd Boehly, disebut mematok pencapaian The Blues untuk menentukan nasib sang pelatih, Mauricio Pochettino.
Chelsea saat ini berada di posisi kesembilan klasemen dengan 31 poin.
The Blues baru saja mengalami kekalahan memalukan melawan Middlesbrough di leg 1 semifinal Carabao Cup.
Namun, kekalahan melawan tim Championship itu agak terobati dengan kemenangan melawan Fulham melalui gol tunggal penalti Cole Palmer.
Jurnalis Graeme Bailey, membeberkan apa yang ia ketahui soal situasi internal Chelsea saat ini.
Bailey menyebut, yang jelas posisi Mauricio Pochettino masih aman sebagai pelatih.
"Pesan yang kami (jurnalis) dapatkan adalah semua orang jelas mendukung dia. Tidak ada potensi bahwa mereka akan membutuhkan pengganti dalam waktu dekat."
"Mereka sangat percaya padanya. Mereka juga sadar bahwa mereka belum menjalankan klub dengan baik, dalam hal membiarkan pelatih untuk melakukan tugasnya."
"Dalam situasi saat ini, mereka sepenuhnya mendukung dia. Kalau mereka sampai disingkirkan Middlesbrough, kalau mereka sampai mengakhiri (Liga Premier) di bawah peringkat 10."
"Maka mereka bakal mengadakan diskusi yang berbeda. Tapi ini separuh dari minimal persyaratan."
"Kalian bisa berpendapat bahwa Pochettino bekerja dengan baik dalam kondisi ini, tapi para pemilik belum tentu memandang demikian," paparnya, dikutip dari thechelseachronicle.com.
Peringatan Thomas Tuchel
Pelatih Bayern Munich, Thomas Tuchel, sempat memperingatkan para petinggi Chelsea, termasuk Todd Boehly, saat dirinya masih di Stamford Bridge.
Hal ini diungkapkan oleh jurnalis Daily Mail, Ian Ladyman, yang begitu menghormati Thomas Tuchel.
Saat Todd Boehly mengambil alih dari Roman Abramovich, Ian Ladyman mendapati Thomas Tuchel melontarkan beberapa komentar untuk klubnya.
Di antaranya soal perombakan skuad besar-besaran yang cenderung berlebihan.
"Saat tim Chelsea-nya (Tuchel) kalah di final Piala FA, saya berdiri di koridor bersama para jurnalis lain, berbicara dengannya."
"Dan dia memperingatkan Chelsea soal apa yang bakal terjadi, karena dia menyadari ada banyak pemain yang kontraknya habis."
"Dia memperingatkan Chelsea bahwa perubahan haluan atau perombakan skuad di musim panas itu akan besar-besaran dan terlalu berlebihan."
"Dia benar, dan dia dipecat bulan September," tutur Ian Ladyman.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.