Liga Inggris
Emosi Pochettino Wasit yang Sama Beri Penalti ke Wolves vs MU tapi Tidak saat Chelsea vs Liverpool
Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino, emosi gara-gara wasit memberikan penalti kepada Wolves saat melawan Manchester United.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino, emosi gara-gara wasit memberikan penalti kepada Wolves saat melawan Manchester United.
Sedangkan wasit yang sama tidak memberikan penalti kepada Chelsea saat dibantai Liverpool 4-1.
Diketahui, laga Chelsea melawan Liverpool cukup kontroversial lantaran diyakini tim tamu harusnya mendapat dua kali kesempatan penalti.
Baca juga: Benoit Badiashile Harusnya Susul Pulisic ke AC Milan tapi Digagalkan Chelsea, Ampas Lawan Liverpool
Baca juga: Mykhailo Mudryk Diincar Bayern Munich, Alasan Batal Susul Armando Broja Hengkang dari Chelsea
Baca juga: Prediksi Chelsea vs Wolves, Chris Sutton Beri Skor Segini: Habis Kalah dari Liverpool dan Man United
Yakni saat Virgil van Dijk melakukan tekel pada Conor Gallagher serta di babak kedua Christopher Nkunku juga dilanggar tapi tidak ada konsekuensi.
Wasit di lapangan adalah Jarred Gillett dan wasit VAR adalah Paul Tierney yang bertugas dalam laga Wolves melawan Manchester United.
Pedro Neto disebut dilanggar oleh Casemiro hingga Wolves mendapat kesempatan penalti dari VAR.
Manchester United nyaris saja terkejar dengan penalti yang dieksekusi oleh Pablo Sarabia pada menit ke-71 itu.
Akhirnya Manchester United bisa menang 4-3 di Molineaux.
Melihat ketidakadilan itu, Mauricio Pochettino sangat kesal dengan keputusan Paul Tierney.
"Dan setelah kalian lihat keputusan tadi malam, itu mungkin tidak terlalu jelas. Dan situasi yang sama terjadi pada orang yang sama, tapi hasilnya bisa beda."
"Kami memang main kurang bagus, Liverpool memang lebih bagus selama 90 menit."
"Tapi andai saja hal itu bisa diubah, mungkin itu bisa menambah kepercayaan diri dan kepercayaan kami, mungkin hasil laganya bisa beda," ujarnya kesal, dikutip dari football.london.
Pembelaan Mauricio Pochettino
Mauricio Pochettino tidak ingin orang-orang berlarut-larut dalam kekalahan melawan Liverpool.
Bagi Mauricio Pochettino, kekalahan Chelsea dari Liverpool 4-1 dalam pekan ke-22 Liga Premier itu bukanlah akhir dari segalanya.
Mauricio Pochettino mengungkit soal nasib Liverpool bertahun-tahun lalu.
Yakni saat dirinya masih melatih Tottenham Hotspur di era sang bintang Harry Kane.
Pada Oktober 2017, Tottenham Hotspur membantai Liverpool 4-1 di Wembley Stadium.
Harry Kane menyumbang dua gol, kemudian Son Heung-Min, dan Dele Alli.
Sedangkan skuad Jurgen Klopp hanya sanggup membalas satu gol dari Mo Salah.
Dua tahun kemudian, Liverpool berhasil memenangkan trofi Liga Premier.
Mauricio Pochettino menjadikan contoh bahwa untuk bisa menjadi hebat butuh waktu.
"Kami pasti ingin hasilnya tampak hari ini juga dan sulit rasanya untuk menunggu, tapi lihat saja Liverpool."
"Saat saya masih di Spurs, kami mengalahkan mereka 4-1 di Wembley dan beberapa tahun kemudian mereka menang Liga Premier dan Liga Champions."
"Kekalahan itu bukanlah akhir dari dunia!" tegasnya, dikutip dari jurnalis Fabrizio Romano.
Jaminan Mauricio Pochettino
Chelsea baru saja kalah telak melawan Liverpool di Anfield Stadium pada pekan ke-22 Liga Premier.
Liverpool membantai Chelsea 4-1 pada Kamis, 1 Februari 2024.
Padahal, Chelsea bakal menghadapi Liverpool di final Carabao Cup pada Minggu, 25 Februari 2024.
Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino, angkat bicara terkait laga yang sudah berlalu dan yang akan datang.
Bagi mantan pelatih Tottenham Hotspur itu, tiap individu pemain harus meningkatkan penampilan, kepercayaan diri, dan kepercayaan pada tim.
"Kami kalah melawan tim yang kini di puncak klasemen. Ini menunjukkan bahwa kami butuh perbaikan," ujar Mauricio Pochettino, dikutip dari voi.id.
Soal laga final Carabao Cup di Wembley Stadium, Mauricio Pochettino meyakini akan berbeda.
Lantaran laga itu bertempat di stadion yang bukan kandang dari kedua tim, maka hawanya akan lebih netral.
"Ini akan jadi laga yang berbeda karena kami akan main di tempat yang netral. Kami yakin bahwa duel ini digelar di Wembley," kata Mauricio Pochettino.
Chelsea Bikin Cemas
Pundit BBC, Chris Sutton, mengkhawatirkan kondisi Chelsea saat ini.
Terlebih setelah kekalahan 4-1 melawan Liverpool di Anfield Stadium.
Chris Sutton mengakui, di bawah Mauricio Pochettino, Chelsea memang ada kemajuan.
Hanya saja, kemajuan itu masih jauh dari harapan dan hal itu sangat tampak dalam kekalahan di kandang Liverpool tersebut.
"Menurut saya Chelsea sudah membuat kemajuan, tapi kalau kalian sudah mengeluarkan uang (banyak) seperti mereka, pasti harapannya akan ada perubahan dengan cepat."
"Malam tadi, apa yang kita lihat, Liverpool menghancurkan Chelsea dan ada jarak yang sangat besar (performa kedua tim), dan itu yang bakal jadi mengkhawatirkan."
"Mauricio Pochettino mungkin berpikir dia butuh berkompetisi di tingkat Eropa, tapi saya tidak yakin mereka sanggup melakukan itu," paparnya, dikutip dari thechelseachronicle.com.
David Datro Fofana Bersinar
Chelsea tampil memalukan saat bertamu ke kandang Liverpool dengan kekalahan 4-1.
Sementara klub induknya tampil memalukan, pemain Burnley, David Datro Fofana, justru mendapat pujian atas penampilannya saat melawan Manchester City.
Meski Burnley kalah 3-1, David Datro Fofana menunjukkan penampilan brilian padahal baru pertama debut Liga Premier musim ini.
Diketahui, Liverpool membukukan empat gol dari Diogo Jota (23'), Conor Bradley (39'), Dominik Szoboszlai (65'), dan Luis Diaz (79').
Itu pun nyaris lima gol jika bukan gara-gara tendangan penalti Darwin Nunez di akhir babak pertama membentur tiang gawang.
Sementara skuad Mauricio Pochettino cuma sanggup membalas satu gol dari Christopher Nkunku (71'), yang masuk dari bangku cadangan.
Dalam waktu yang nyaris bersamaan, skuad Vincent Kompany juga bersusah payah menghalau serangan dari tim Pep Guardiola.
Tuan rumah mengoleksi tiga gol dari Julian Alvarez (16' dan 22') serta Rodri (46').
Sedangkan tim tamu cuma sanggup membalas satu gol dari Ameen Al-Dakhil pada menit ke-90+3 melalui assist David Datro Fofana.
Ini adalah pertama kalinya David Datro Fofana bermain di Liga Premier musim ini setelah separuh musim dipinjamkan Chelsea ke Union Berlin.
David Datro Fofana adalah pemain Chelsea yang baru saja ditarik kembali dari klub pinjamannya bersama dengan Andrey Santos, Cesare Casadei, dan Diego Moreira.
David Datro Fofana baru masuk pada menit ke-59 menggantikan Lyle Foster.
Pemain Pantai Gading itu bergerak cepat di sisi gawang, lolos dari penjagaan Josko Gvardiol.
Tembakannya akurat, menjadikan Ameen Al-Dakhil dengan mudah mencetak gol melalui tap-in.
Dua komentator laga tersebit, Rory Hamilton dan Robbie Savage langsung membanjiri pujian untuk pemain 21 tahun itu.
"Jelas, terlalu terlambat sedikit, tapi tembakan tepat dari David Datro Fofana, yang mampu ia suguhkan dan membuat Al-Dakhil mencetak gol," puji Hamilton.
"Tapi jelas ini semua soal Fofana," tambahnya.
Savage menilai dipinjamkannya David Datro Fofana ke Burnley adalah keputusan tepat.
"Jelas brilian dari Fofana, percaya pada kecepatannya, percaya pada kemampuan, bisa langsung menembak, skala yang hebat," sahut Savage.
"Kualitas bagus, kemampuan yang bagus, mungkin dia adalah rekrutan yang tepat untuk tim Burnley ini, dengan kehadirannya di paruh kedua musim ini," sambungnya.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.