Liga Inggris
Trent Alexander-Arnold Blak-blakan Sebut Gampang soal Final Carabao Cup Liverpool vs Chelsea
Liverpool akan menghadapi Chelsea dalam laga final Carabao Cup di Wembley Stadium pada Minggu (25/2/2024).
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Liverpool akan menghadapi Chelsea dalam laga final Carabao Cup di Wembley Stadium pada Minggu (25/2/2024).
Bek Liverpool, Trent Alexander-Arnold, menganggap laga besar itu tidak membebani pikirannya.
Pasalnya, Trent Alexander-Arnold merasa mentalnya selalu siap untuk menghadapi semua laga.
Baca juga: Ga Cuma Liverpool dan Arsenal, Kevin De Bruyne Sebut Spurs dan Aston Villa Jadi Ancaman Man City
Baca juga: Kocaknya Paul Merson Girang Chelsea Libas Aston Villa, Legenda Arsenal: Makanya Saya Ogah Taruhan
Baca juga: Paul Merson Puji Man City Jelang Lawan Everton: Padahal Jack Grealish dan John Stones Cadangan
Sehingga baik final atau bukan terasa tak ada bedanya bagi bek Inggris tersebut.
"Kagetnya ternyata gampang (tidak terlalu memikirkan final). Saya selalu berpikir karena waktu sekarang ini setiap laga rasanya hampir seperti final."
"Tim tertentu tampak mereka begitu siap yang berarti laga bakal berlangsung sengit."
"Semua laga harus berakhir kemenangan, sesimpel itu," ujarnya pada CNN Sports.
Liverpool Ancaman
Gelandang Manchester City, Kevin De Bruyne, menganggap Liverpool dan Arsenal sebagai saingan berat di Liga Premier.
Bagaimana tidak, Liverpool kini berada di puncak dengan 51 poin meski baru saja kalah dari Arsenal.
Sedangkan Arsenal di urutan ketiga dengan poin yang sama seperti Manchester City di urutan kedua, yakni 49.
Tak cuma skuad Jurgen Klopp dan Mikel Arteta, Kevin De Bruyne ternyata juga menganggap Aston Villa dan Tottenham Hotspur sebagai pesaing.
Aston Villa saat ini berada di peringkat keempat dengan 46 poin, sedangkan Tottenham Hotspur kelima dengan 44 poin.
"Liverpool dan Arsenal bersama kami (di puncak), menurut saya bahkan Villa dan Tottenham juga dekat."
"Kami bakal bertarung dalam lima klub saat ini. Pasti ada tekanan untuk tampil bagus, tapi tidak ada gunanya memikirkan apa yang akan terjadi dalam dua bulan ke depan," tegasnya via standard.co.uk.
Kata Roy Keane
Simak prediksi masa depan Liverpool dan Arsenal menurut pandangan legenda Manchester United, Roy Keane.
Roy Keane menyebut, Liverpool dan Arsenal yang cukup tangguh mempertahankan posisi puncak klasemen bakal sulit menyaingi Manchester City.
Setelah Manchester City mengalahkan Wolves 3-1, skuad Pep Guardiola kembali naik ke peringkat 2 dengan 49 poin.
Arsenal berada di urutan ketiga dengan poin yang sama, sedangkan Liverpool di puncak dengan 51 poin setelah kalah dari The Gunners.
Menurut Roy Keane, faktor kembalinya sang gelandang, Kevin De Bruyne, berpengaruh begitu besar.
Bagaimana tidak, Kevin De Bruyne yang baru saja kembali dari cedera hamstring separuh musim langsung berkontribusi besar.
Tampil enam laga dan belum pernah bermain 90 menit penuh, Kevin De Bruyne sudah menyumbang satu gol dan empat assist.
Tidak heran jika Roy Keane begitu optimis pada skuad Pep Guardiola.
"Setelah menonton laga hari ini dan saya tahu Liverpool sedang mengalami satu hari buruk, Arsenal bagus enak dipandang mata, tapi saya tetap tidak bisa membayangkan dua tim ini berakhir di atas Man City, sulit dibayangkan," ujarnya kepada Sky Sports.
"Saya sudah dibuktikan sebelumnya tapi kalian lihat di mana City sekarang dan De Bruyne sudah kembali, Haaland juga sudah siap berlaga."
"Saya tidak bisa membayangkan dua tim itu terus bisa menang sampai akhir. Jika bicara soal menyaingi Man City, saya tidak bisa membayangkan," sambungnya.
Kekalahan Chelsea oleh Liverpool
Laga kekalahan Chelsea melawan Liverpool disebut masih berefek untuk skuad Mauricio Pochettino.
Chelsea kalah 4-1 di Anfield Stadium dan kini kalah 2-4 di Stamford Bridge melawan Wolves.
Mauricio Pochettino menyebut bahwa mental anak asuhnya masih menurun setelah menghadapi skuad Jurgen Klopp.
Tak cuma laga melawan Liverpool, namun gol pembalasan dari Wolves juga membawa dampak.
Bagi Mauricio Pochettino, mental Chelsea langsung anjlok setelah gol pertama Wolves dari Matheus Cunha.
Pernyataan Mauricio Pochettino ini agak aneh lantaran Cole Palmer yang mencetak gol pembuka yang seharusnya mendapat suntikan semangat dari gol itu.
Gara-gara jarak gol Cole Palmer dengan Matheus Cunha hanya tiga menit, maka hal ini dianggap tidak mampu membangkitkan energi.
"Menurut saya gara-gara kebobolan gol pertama, saya rasa tim menderita, dampaknya (dari kebobolan), dan kami berusaha membangun momentum untuk tim dan menanamkan kepercayaan dari cara kami mengusahakan laga ini."
"Itu adalah momen sulit yang susah untuk diatur. Energi langsung anjlok dan itu adalah momen sulit untuk diatur," paparnya, dikutip dari football.london.
Mauricio Pochettino menganggap anak asuhnya dalam kondisi psikis yang kurang stabil gara-gara penuh tekanan.
"Saya rasa itu adalah masalah utama, bahwa kami merasakan tertekan dan tekanan untuk menang, untuk main bagus, untuk tampil," kata Mauricio Pochettino.
Pelatih asal Argentina itu kemudian mengungkit kekalahan melawan Liverpool.
"Saat kamu main lawan tim Liga Premier, itu selalu sulit. Itu adalah perasaan setelah (dikalahkan) Liverpool, sangat pengaruh ke tim."
"Semuanya sulit tapi ini mudah kalau bagi mereka, dengan energi yang ada untuk memainkan laga," katanya.
Mauricio Pochettino Bandingkan Jurgen Klopp
Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino, membandingkan dirinya dengan Pep Guardiola dan Jurgen Klopp.
Hal itu diungkapkan Mauricio Pochettino saat menjelaskan bahwa Chelsea butuh proses untuk bisa bangkit seperti Manchester City dan Liverpool.
Mauricio Pochettino menjelaskan bahwa untuk bisa membangun Chelsea bukanlah hal mudah.
Terlebih setelah berubah kepemilikan dari Roman Abramovich menjadi Todd Boehly.
Pelatih asal Argentina itu merasa, membangun Chelsea yang sekarang sama saja seperti membangun klub dari nol.
"Ini soal membangun tim. Ini seperti membangun sebuah rumah. Kalian harus yakin setiap langkah yang kalian ambil."
"Kami membangun dari nol. Selalu butuh waktu. Lihat saja proyek Manchester City dan Liverpool."
"Ini semua perkara waktu dan kepemimpinan yang jelas seperti Pep atau Jurgen. Ini jelas bahwa kami sedang membangun proyek ini," paparnya, dikutip dari theguardian.com.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.