Ramadan dan Idul Fitri 2024
Hukum Pamer Foto Makanan di Media Sosial Saat Ramadhan, Ini Kata Ustaz
Bagaimana hukum mengunggah (upload) foto-foto makanan atau minuman saat puasa di bulan Ramadhan?
TRIBUNTERNATE.COM - Bagaimana hukum mengunggah (upload) foto-foto makanan atau minuman saat puasa di bulan Ramadhan?
Kamu bisa menyimak penjelasan dari ustaz asal Malaysia, Ustaz Azhar Idrus, dan anggota Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tengku Muhammad Hatta.
Adapun di era serba media sosial ini, mengunggah foto makanan atau minuman sudah menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, kadang ada orang yang iseng mengunggah atau mengirimkan foto makanan dan minuman saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Lalu, bagaimana hukumnya? Apakah haram dan berdosa?
Mengutip Mynewshub, penceramah terkenal dari Malaysia Ustaz Azhar Idrus menilai, kiriman foto makanan melalui media sosial selama bulan Ramadhan bukanlah hal haram.
“Bukanlah haram jika mengunggah gambar karena Rasulullah SAW bersabda, kalau kita beli makanan atau masak dan kemudian tetangga kita menghirup baunya, itu adalah sunah," ujar Azhar.
Namun, ada pula ulama yang menyarankan untuk tidak bersikap berlebihan saat sedang berpuasa dengan mengirim foto makanan.
“Gambar merupakan kias. Bukan haram tapi janganlah terlalu berlebihan. Sebab tidak semua orang mampu membeli apa yang kita unggah tersebut," kata Azhar.
Sementara, anggota Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tengku Muhammad Hatta pernah mengatakan, pamer foto makanan pada orang yang berpuasa tak memiliki hukum yang saklek.
"Itu semua tergantung niat. Jika niatnya untuk menggoda orang lain, maka itu dilarang dan akan berpengaruh pada puasa yang sedang ia jalankan," ujar Hatta.
Namun, bila foto atau video makanan serta minuman itu mengakibatkan ibadah puasa penerima pesan batal, hukumnya bisa menjadi haram.
Sebabnya, perbuatan menyebabkan batal puasa sama seperti tindakan membatalkan puasa itu sendiri.
“(Puasa) itu batal kan karena kita (pengirim pesan gambar dan video makanan/minuman). Dalam satu kaedah itu disebutkan perantara menjadi hukumnya. Artinya, ketika seseorang batal puasanya (gara-gara) perantaranya kita, maka sama hukumnya kita dengan dia yang batal puasa, hukum membatalkan puasa dengan sengaja itu dosa,” terang Hatta.
Karena itu, Tengku Muhammad Hatta pun menghimbau umat Islam untuk memanfaatkan media sosial dengan baik.
Menurutnya, Ramadan lebih baik menjadi momentum memperbanyak ibadah di jalan ketakwaan.
Baca juga: Bagaimana Hukum Puasa Ramadan 2024 tetapi Tidak Jalani Shalat Tarawih? Ini Kata Ustaz Masrul Aidi
Baca juga: Apa Hukum Puasa Ramadan 2024, tapi Masih Punya Utang Puasa Tahun Lalu? Ini Kata Ustaz Wahid Ahmadi
Baca juga: Ramadhan 2024: Apakah Mimpi Basah di Siang Hari Batalkan Puasa? Ini Kata Ustaz Abdul Somad

Awal Puasa Ramadan 2024 Menurut Pemerintah, NU, dan Muhammadiyah
Simak penentuan awal puasa 1 Ramadan 2024 (1445 Hijriah) dari pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah.
Nantinya, bulan Ramadhan akan tiba pada pekan kedua bulan Maret 2024.
Akan tetapi sejauh ini, baru Muhammadiyah yang sudah menetapkan kapan datangnya tanggal 1 Ramadhan 1445 H.
Sementara itu, pemerintah dan NU masih belum memutuskan awal puasa Ramadhan 2024.
Selengkapnya, simak uraian singkat mengenai awal puasa 1 Ramadan 1445 Hijiriah dari Muhammadiyah, NU, dan pemerintah di bawah ini:
Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa Jatuh pada 11 Maret 2024
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Ramadan 1445 H sebagai awal puasa Ramadan jatuh pada Senin, 11 Maret 2024.
Keputusan jadwal awal puasa Ramadan 2024 dari Muhammadiyah tertuang dalam Hasil Hisab Awal Ramadan, 1 Syawal, dan 10 Zulhijah 1445 H.
Hasil Hisab Awal Ramadan, 1 Syawal, dan 10 Zulhijah 1445 H dikeluarkan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah tertanggal 29 Desember 2023.
Dalam hasil hisab tersebut dijelaskan, ijtimak menjelang Ramadan 1445 H terjadi pada Minggu, 10 Maret 2024 pukul 16.07.42 WIB.
Ijtimak adalah peristiwa di mana Bumi, Matahari dan Bulan berada di posisi bujur langit yang sama, jika diamati dari Bumi.
Ijtimak terjadi pada momen yang sama untuk seluruh muka Bumi, hanya saja jamnya tergantung pada jam di tempat bersangkutan.

Baca juga: Penjelasan Buya Yahya, Bagaimana Hukum Menikah di Bulan Ramadhan? Boleh atau Tidak?
Baca juga: 7 Poin Penting Saat Ziarah Kubur Jelang Ramadhan 2024 Menurut Ustaz Abdul Somad
Baca juga: Ustaz Abdul Somad Ungkap Amalan Wajib di Bulan Ramadhan 2024 yang Tak Boleh Ditinggalkan
Menurut jam WIB, ijtimak terjadi pada pukul 16.07.42 WIB, berarti sama dengan pukul 12.07.42 WAS (Waktu Arab Saudi) akibat selisih waktu 4 jam.
Selain itu, saat Matahari terbenam pada Minggu, 10 Maret 2024 di wilayah Indonesia, Bulan berada di atas ufuk (hilal sudah wujud) kecuali di Wilayah Maluku Utara, Papua, Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Oleh karena itu, di wilayah Indonesia, 1 Ramadan 1445 H jatuh pada Senin, 11 Maret 2024.
Dengan demikian, warga Muhammadiyah akan melaksanakan shalat tarawih perdana pada Minggu, 10 Maret 2024 malam.
Lantas mengawali puasa Ramadhan 2024 dan bersantap sahur pada Senin, 11 Maret 2024.
Awal Puasa Ramadan 2024 dari Pemerintah dan NU
Hingga berita ini diturunkan, baru PP Muhammadiyah yang telah menetapkan awal puasa Ramadan 2024.
Pemerintah dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) belum memutuskan jadwal puasa Ramadan 2024.
Hanya saja bila merujuk pada tahun-tahun sebelumnya, pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) akan menetapkan awal puasa Ramadan melalui sidang isbat.
Sidang isbat dilaksanakan setiap tanggal 29 Sya'ban setiap tahunnya.
Baca juga: 15 Ucapan Selamat Menyambut Ramadan 2024 dalam Bahasa Inggris, Cocok Dikirim via WhatsApp
Baca juga: 10 Quotes Inspiratif dan Ucapan Selamat Menyambut Ramadan 2024 dalam Bahasa Inggris, Bisa Buat Story
Baca juga: Infaq hingga Baca Alquran, 5 Amalan Sunnah Ringan Berpahala Besar di Bulan Ramadhan
Sidang Isbat diisi dengan paparan ulama/ahli dan pendapat organisasi-organisasi Islam sebelum pengambilan putusan tentang awal Ramadan.
Nantinya, hasil sidang isbat awal Ramadan akan diumumkan secara langsung oleh Menteri Agama.
Merujuk pada pelaksanaan tahun lalu, rangkaian sidang isbat oleh Kemenag dibagi dalam tiga tahap.
Pertama, seminar pemaparan posisi hilal awal Ramadan berdasarkan hasil hisab atau perhitungan astronomi.
Selanjutnya, pelaksanaan Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan setelah Salat Magrib dan tertutup untuk umum.
Selain data hisab, sidang isbat juga akan merujuk pada hasil rukyatul hilal yang akan dilaksanakan pada sejumlah lokasi di seluruh Indonesia.
Terakhir adalah telekonferensi pers hasil sidang isbat yang akan disiarkan secara langsung.
Bagaimana dengan jadwal puasa Ramadan 2024 versi Nahdlatul Ulama (NU)?
Sama seperti Kemenag, NU juga belum menentukan awal puasa Ramadan 2024.
Sebab, untuk menentukan awal puasa Ramadan, NU menggunakan metode yang sama dengan pemerintah.
Yaitu melalui pelaksanaan rukyatul hilal atau proses pengamatan ketampakan hilal saat Matahari terbenam menjelang awal bulan yang dilakukan di sejumlah titik pengamatan.
Dalam metode rukyat, hilal yang berada di bawah ketinggian dua derajat mustahil diamati dengan mata.
Namun jika lebih dari dua derajat, maka hilal memungkinkan untuk dilihat dengan mata telanjang.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jadwal Puasa Ramadan 2024 dari Muhammadiyah, Pemerintah, dan NU
Artikel ini tayang di KompasTV
Tata Cara Salat Ied Sendiri atau Jamaah di Rumah, Minimal Berapa Orang, Apa Saja Sunah dan Niat |
![]() |
---|
Bacaan Sunah dan Niat sebelum Salat Ied, Hafalkan sebelum Laksanakan Ibadah di Hari Idul Fitri |
![]() |
---|
Jam Buka Puasa Tidore Malut Hari Ini Kamis 28 Maret, Kapan Azan Magrib, Ini Doa Berbuka yang Benar |
![]() |
---|
Jam Buka Puasa Halmahera Selatan Malut Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, Simak Doa Berbuka yang Benar |
![]() |
---|
Jam Buka Puasa Ternate Malut Hari Ini Kamis 28 Maret, Kapan Azan Magrib, Ini Doa Berbuka yang Benar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.