Cristiano Ronaldo
Ada Cristiano Ronaldo hingga Karim Benzema, Ini Anak Asuh yang Paling Difavoritkan Jose Mourinho
Juru taktik asal Portugal, Jose Mourinho, telah mengungkap siapa saja pemain yang jadi anak asuh favoritnya untuk dilatih.
TRIBUNTERNATE.COM - Juru taktik asal Portugal, Jose Mourinho, telah mengungkap siapa saja pemain yang jadi anak asuh favoritnya untuk dilatih.
Pria berusia 61 tahun itu pernah menukangi klub-klub besar dengan pemain besar pula, seperti Manchester United, Chelsea, dan Real Madrid.
Saat ini, Jose Mourinho sedang menganggur setelah dibebaskan dari tugasnya di AS Roma.
Dalam kurun waktu dua dekade, Jose Mourinho juga telah melatih beberapa pemain sepak bola yang moncer.
Seperti John Terry, Frank Lampard dan Didier Drogba pada periode pertamanya sebagai manajer Chelsea, hingga trio andalan Real Madrid, yakni Cristiano Ronaldo, Karim Benzema dan Sergio Ramos.
Juru taktik berjuluk 'The Special One' telah bekerja bersama ratusan, bahkan ribuan, pemain berbakat sepanjang 24 tahun karirnya.
Namun, siapa sih anak asuh paling favoritnya?
Saat berbincang dengan mantan bek Manchester United Rio Ferdinand di podcast VIBE with FIVE, Jose Mourinho mengungkapkan nama-nama pemain asuhannya yang paling dia favoritkan.
"Pemain yang paling saya nikmati adalah pemain yang memberikan segalanya kepada saya," jelas pelatih bernama lengkap José Mário dos Santos Mourinho Félix GOIH ini.
"Ada puluhan, lusinan, dan ratusan. Dan mereka mungkin bukan yang paling bertalenta, namun mereka memberikan segalanya... mereka yang menurut saya tidak bisa memberikan apa pun lebih dari apa yang mereka berikan. Ini adalah para pemain saya," paparnya.
"Saya tidak ingin bersikap tidak adil terhadap orang lain, tetapi ketika kamu memainkan anak kecil, anak itu akan menjadi anakmu seumur hidup," tambah Jose Mourinho.
"Itu selalu yang saya rasakan. Saya menantikan Raphael Varane, sekarang, di akhir kariernya. Dia adalah anak saya," ujarnya.
"Ketika saya melihat ke Scott McTominay... Pogba ada di bangku cadangan dan saya memainkannya di Sevilla."
"Dia adalah anak saya. Ketika saya pergi dari satu klub ke klub lain, saya menemukan anak-anak saya. Dan mereka akan selalu menjadi anak-anak saya," tandasnya.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Bilang Liga Pro Saudi Lebih Bagus Ketimbang Ligue 1, Eden Hazard: Saya Ndak Setuju
Baca juga: Suhu Arab Lebih Panas, Cristiano Ronaldo Kembali ke Kebiasaan Pakai Lengan Panjang
Baca juga: Javier Tebas: Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi Pergi No Problem, La Liga Nggak Rugi Apa-apa
Baca juga: Al Nassr vs Al Feiha Nanti Malam, Peluang Cristiano Ronaldo Taklukkan Liga Champions Asia
Selanjutnya, Jose Mourinho menyebutkan pemain-pemain besar lain yang pernah ia tangani.
"Lalu ada bintang-bintang besar. Kapten saya, [John] Terry, [Javier] Zanetti, dan Jorge Costa. Mereka adalah orang-orang yang mampu bertahan dalam segala hal. Mereka fenomenal," tegas Mou, sapaan Jose Mourinho.
"Lalu ada bintang-bintang yang membuat perbedaan, bahkan ketika orang berpikir kamu jenius. Bukan kamu yang jenius. Mereka [sang pemain] lah yang jenius," jelasnya.
"Mereka memenangkan pertandingan untukmu. Cristiano [Ronaldo], [Karim] Benzema, [Zlatan] Ibrahimovic dan Didier [Drogba]. Mereka membuat kamu merasa seperti seorang jenius," tegasnya.

Rahasia Cristiano Ronaldo Jadi Mesin Gol Real Madrid
Mengenai Cristiano Ronaldo, Jose Mourinho juga merinci bagaimana ia mengubah pemenang Ballon d'Or lima kali itu menjadi mesin pencetak gol di Real Madrid.
"Motivasi, kamu tidak perlu memberikannya. Ambisi, tanggung jawab, kamu tidak dapat memberikannya. Secara teknis, kamu tidak dapat memberikannya [karena CR7 sudah punya semua itu]. Cukup memberinya beberapa penyesuaian taktis dan membiarkan orang itu bahagia," paparnya.
"Menurut saya, kamu tidak melatihnya. Saya tidak perlu mengajar banyak, ini tentang kebahagiaan, ini tentang menciptakan lingkungan melalui sudut pandang taktis, dengan gagasan sepak bola di mana sang pemain bisa menunjukkan yang terbaik," kata Jose Mourinho.
“Saya pikir Madrid, baginya, adalah sebuah transisi kecil karena bagimu, dia adalah seorang pemain sayap. Pemain sayap kanan, sayap kiri, melebar, menggiring bola, menyerang orang, mengalahkan orang," jelasnya.
“Di Madrid, dia menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang kariernya," kata Jose Mourinho.
Faktanya, pertama kali CR7 bermain sebagai striker di pertandingan besar adalah saat Real Madrid melawan Barcelona di final Copa Del Rey di mana dia mencetak gol sundulan yang luar biasa di perpanjangan waktu.
“Mungkin itulah awal mula orang mempunyai perasaan bahwa monster bisa menjadi pencetak gol dan bukan sekedar pemain sayap murni," jelasnya.
“Madrid sedikit seperti itu, sedikit hybrid karena dia bermain dari kiri tapi dia tidak melebar dan tidak mengejar bek sayap. Kami melindunginya dengan keseimbangan yang kami berikan pada Xabi Alonso dan Sami Khedira.”
(TribunTernate.com/Rizki A.)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.