Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Liga Inggris

Malo Gusto, Axel Disasi, Levi Colwill Tak Kuat Lihat Liverpool Angkat Trofi, Ini Reaksi Bek Chelsea

Para pemain Chelsea harus pedih menyaksikan lawan mereka, Liverpool, bersukacita mengangkat trofi Carabao Cup.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Instagram.com/@malogst_
Bek Chelsea, Malo Gusto. Para pemain Chelsea harus pedih menyaksikan lawan mereka, Liverpool, bersukacita mengangkat trofi Carabao Cup. 

TRIBUNTERNATE.COM - Para pemain Chelsea harus pedih menyaksikan lawan mereka, Liverpool, bersukacita mengangkat trofi Carabao Cup.

Liverpool menang tipis 1-0 setelah laga dramatis melawan Chelsea selama 120 menit.

Para pemain Chelsea, terutama lini belakang mati-matian menjaga pertahanan.

Baca juga: Enzo Fernandez Nyaris Ajak Gelut Suporter, Emosi Ditertawakan setelah Chelsea Kalah dari Liverpool

Baca juga: Levi Colwill Diteriaki Pochettino, Bos Chelsea Marah Sang Bek Kehilangan Bola Lawan Liverpool

Baca juga: Alasan Moises Caicedo Ga Kena Kartu Merah setelah Tekel Ryan Gravenberch saat Chelsea vs Liverpool

Tidak heran jika para bek begitu sakit hati dan tak kuat melihat Liverpool mengangkat trofi.

Para pemain Chelsea harus pulang hanya dengan medali saja.

Sejumlah pemain The Blues mulai meninggalkan lapangan setelah pengangkatan trofi itu.

Tiga bek Chelsea di lapangan tampak begitu terpukul.

Levi Colwill, Axel Disasi, dan Malo Gusto terus menunduk.

Sedangkan para pemain lain masih sanggup untuk mendongak.

Enzo Fernandez Emosi

Gelandang Chelsea, Enzo Fernandez, tidak bisa menahan rasa kesalnya setelah dikalahkan Liverpool.

Ketika hendak menerima medali, para pemain Chelsea melewati tangga di antara tribun penonton.

Dari video yang beredar, terlihat Mykhailo Mudryk berjalan gontai menaiki tangga sambil menunduk.

Sementara di belakangnya ada Enzo Fernandez dengan ekspresi wajah terpuku.

Terdengar suara suporter memanggil Enzo Fernandez sambil tertawa kencang.

"Enzo! Aku cinta kamu!" teriaknya sambil tertawa.

Bintang Argentina itu langsung emosi dan nyaris berbalik ke arah suporter tersebut dengan wajah penuh amarah.

Untunglah Enzo Fernandez langsung ditenangkan dan didorong untuk melanjutkan menaiki tangga.

Levi Colwill Kena Marah

Bek Chelsea, Levi Colwill, kena marah sang pelatih, Mauricio Pochettino dalam laga melawan Liverpool.

Dalam final Carabao Cup yang akhirnya dimenangkan Liverpool itu, Levi Colwill sempat melakukan kecerobohan.

Chelsea sempat untung lantaran Liverpool bermain dengan sembilan orang gara-gara Ryan Gravenberch cedera setelah dijatuhkan Moises Caicedo.

Enzo Fernandez memenangkan bola dari Cody Gakpo yang kemudian jatuh.

Dengan kurangnya dua pemain itu, Levi Colwill berusaha memberi umpan ke Ben Chilwell di kiri namun malah kehilangan bola.

Seketika Mauricio Pochettino kesal sampai mengangkat kedua tangannya.

Mauricio Pochettino Ogah Salaman

Mauricio Pochettino diduga mengabaikan sang pemilik klub, Todd Boehly.

Momen itu terjadi setelah kekalahan Chelsea oleh Liverpool di laga final Carabao Cup.

Dari video yang beredar, tampak Mauricio Pochettino berjalan ke arah para petinggi klub.

Di sana tampak ada Todd Boehly dan Behdad Eghbali dalam posisi berdiri.

Mauricio Pochettino dari bawah berjalan cepat ke arah mereka dan terlihat tangan kanan bersalaman dengan Behdad Eghbali.

Sedangkan sikapnya ke Todd Boehly menjadi sorotan lantaran dianggap mengabaikan tangan sang miliarder.

Namun, ada yang beranggapan bahwa sebenarnya Mauricio Pochettino menjabat tangan Todd Boehly dengan tangan kirinya tapi tertutup oleh tangan kanan.

Alasan Tekel Moises Caicedo

Sempat terjadi sebuah insiden dalam laga final Carabao Cup Chelsea vs Liverpool.

Yakni di pertengahan babak pertama, di mana pemain Chelsea Moises Caicedo menjatuhkan lawannya, Ryan Gravenberch.

Tekel pemain Chelsea Moises Caicedo terhadap gelandang Liverpool, Ryan Gravenberch, dalam final Carabao Cup
Tekel pemain Chelsea Moises Caicedo terhadap gelandang Liverpool, Ryan Gravenberch, dalam final Carabao Cup (Carabao Cup)

Gara-gara hal itu, Ryan Gravenberch sampai harus mendapatkan perawatan tim medis.

Bahkan, Ryan Gravenberch ditandu untuk bisa keluar lapangan dan akhirnya digantikan Joe Gomez pada menit ke-28.

Jika diamati, insiden itu berawal saat Moises Caicedo dan Ryan Gravenberch sama-sama mengejar bola.

Bola sampai kepada Ryan Gravenberch terlebih dahulu dan diumpan ke kanan, sisi di mana Moises Caicedo menghampiri.

Lantaran langsung berbelok ke kanan mengikuti arah bola, manuver Moises Caicedo malah merugikan lawannya.

Kaki kirinya yang bertumpu untuk manuver menginjak kaki kiri Ryan Gravenberch.

Tangan mantan pemain Brighton itu juga berada di dada sang pemain Belanda.

Namun, wasit tidak memberikan ganjaran apapun untuk aksi tekel mengerikan Moises Caicedo itu.

Tidak ada kartu kuning atau kartu merah yang dikeluarkan oleh wasit Chris Kavanagh.

Mantan wasit Liga Premier, Mike Dean, menjelaskan mengapa Moises Caicedo bisa bebas dari hukuman.

Dari pendapat pribadi Mike Dean, seharusnya muncul kartu kuning.

Namun, sepertinya wasit menganggap itu bukan pelanggaran serius.

"Saya rasa dia (Caicedo) kedapatan menempatkan kakinya di kaki (Gravenberch). Ini agak seperti kemarin (Harry Maguire vs Fulham), tapi tidak separah itu."

"Chris mencoba untuk melanjutkan laga, kedua kalinya itu bukan pelanggaran."

"Bagi saya, itu bisa menjadi peringatan, atau kembali memberinya kartu, itu adalah pelanggaran kedua dari Caicedo, jadi dia di ambang batas."

"Saya tahu VAR tidak bisa memberitahu wasit tapi tekel semacam itu, yang dia lihat pelanggaran, tapi berusaha melanjutkan laga."

"Itu yang dikatakan pada wasit bahwa 'Itu bukan pelanggaran serius, tapi harusnya kartu kuning'. Itu pelanggaran kartu kuning, tidak ada keraguan," ujarnya via Liverpool Echo.

Umur Skuad

Chelsea menjadi bulan-bulanan para fans sepak bola gara-gara kalah melawan Liverpool di final Carabao Cup.

Kemudian muncul kritikan pedas yang menyinggung soal umur dari skuad Chelsea dan Liverpool.

Chelsea yang berisi skuad utama disebut seperti sosok pria yang menghadapi bocah-bocah lantaran Liverpool memainkan para pemain akademi.

Lantaran pemain skuad utama seperti Mo Salah hingga Alisson Becker cedera, maka Jurgen Klopp tak punya plihan selain menerjunkan para pemain muda yang jarang dimainkan.

The Blues disebut begitu payah lantaran masih saja kalah melawan skuad yang lebih muda.

Namun, ternyata jika dihitung dari rata-rata umur pemain kedua tim sampai laga berakhir, justru pemain Chelsea yang lebih muda.

Rata-rata umur pemain Liverpool secara kasar adalah 24,09 tahun sedangkan pemain Chelsea 22,60.

Umur median dari kedua kubu adalah 25 tahun untuk Liverpool dan 23 tahun untuk Chelsea.

Mauricio Pochettino Balas Hujatan

Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino, membalas komentar negatif dari legenda Manchester United, Gary Neville.

Gary Neville kesal melihat Chelsea dipermalukan Liverpool di final Carabao Cup.

Pasalnya, Liverpool memainkan bocah-bocah akademi yang jarang tampil karena para pemain penting cedera.

Sedangkan Chelsea yang berisi skuad utama masih saja gagal mencetak satu gol saja.

Mauricio Pochettino mengaku tidak tahu harus merespons apa terkait komentar dari Gary Neville.

"Saya tidak dengar apa yang dia katakan, tapi kalau kalian membandingkan umur dari kedua tim, saya rasa mereka sama saja."

"Saya punya hubungan baik dengan Garu dan saya tidak tahu bagaimana saya merespons pendapatnya."

"Tapi saya menghormati pendapatnya," tuturnya via theguardian.com.

Lebih lanjut, Mauricio Pochettino merasa bangga dengan anak asuhnya meski pastinya ada perasaan kecewa.

"Mereka perlu merasakan sakit. Kami main demi trofi tapi tidak mendapatkannya."

"Apa yang bisa kalian bilang agar kami merasa lebih baik? Tidak ada. Mereka perlu merasakan sakitnya," kata sang pelatih.

Komentar Gary Neville

Legenda Manchester United, Gary Neville, kesal melihat Chelsea dipermalukan Liverpool di final Carabao Cup.

Liverpool akhirnya bisa juara Carabao Cup dengan skor tipis 1-0 setelah laga dramatis disertai extra time.

Skuad Jurgen Klopp berhasil memenangkan trofi EFL melalui gol Virgil van Dijk pada menit ke-118.

Sedangkan Chelsea yang lebih banyak menciptakan peluang di depan gawang malah kesulitan gol hingga akhir.

Padahal peluang emas berkali-kali diciptakan oleh sejumlah pemain Chelsea, terbanyak oleh Conor Gallagher.

Ditambah Liverpool berisi skuad bocah-bocah akademi yang jarang dimainkan, apalagi di laga besar, semakin menambah kesal Gary Neville melihat tim Mauricio Pochettino.

Mengingat skuad yang mayoritas dibelanjakan oleh Todd Boehly itu berisi pemain mahal seperti Moises Caicedo dan Enzo Fernandez yang memecah rekor.

"Ini tuh bocah-bocahnya Klopp melawan tukang botol miliaran poundsterling," ujar Gary Neville via Sky Sports.

"Saya tidak punya simpati (ke Chelsea) atau apapun itu," tambahnya kesal.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved