Liga Inggris
Chelsea Tak Perlu Menang Trofi, Pochettino Cuma Perlu Lakukan Ini Biar Tidak Dipecat Todd Boehly
Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino, kembali dalam ancaman pemecatan gara-gara kalah melawan Liverpool di final Carabao Cup.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino, kembali dalam ancaman pemecatan gara-gara kalah melawan Liverpool di final Carabao Cup.
Namun, ternyata ada kondisi di mana Mauricio Pochettino bisa terbebas dari ancaman dipecat.
Kondisi tersebut tidak mensyaratkan Mauricio Pochettino untuk bisa memenangkan trofi.
Baca juga: Alasan Moises Caicedo Ga Kena Kartu Merah setelah Tekel Ryan Gravenberch saat Chelsea vs Liverpool
Baca juga: Roberto De Zerbi Potensi Ganti Pochettino di Chelsea, Bos Brighton Bisa ke Liverpool Gantikan Klopp
Baca juga: Conor Gallagher Dihujat Nyaris Hattrick saat Chelsea vs Liverpool, Ex Spurs: Pokoknya Jangan Dijual
Pemilik Chelsea, Todd Boehly dan Behdad Eghbali nyaris bisa dipastikan tidak akan memecat Mauricio Pochettino jika hal ini tercapai.
Hal ini diungkapkan oleh jurnalis Ben Jacobs, yang mana posisi pelatih asal Argentina itu bisa dipertahankan hingga musim berakhir.
Dalam kolom Si Phillips Talk Chelsea, Ben Jacobs menyebut syarat itu adalah agar Chelsea bisa melalui empat laga di depan tanpa kekalahan.
Meski tidak sesulit menang trofi, syarat itu tentu juga tidak mudah dengan permainan Chelsea yang tidak konsisten.
Laga di depan adalah melawan Leeds United di kandang dalam putaran kelima FA Cup.
Kemudian Liga Premier melawan Brentford tandang, Newcastle United di kandang, dan yang akan sangat sulit mungkin melawan Arsenal di Emirates Stadium.
Kita lihat apakah Mauricio Pochettino bisa membawa Chelsea menang dalam menghadapi empat laga itu.
Digantikan Roberto De Zerbi
Pelatih Brighton & Hove Albion, Roberto De Zerbi, berpotensi untuk menggantikan Mauricio Pochettino di Chelsea.
Padahal, sebelumnya Roberto De Zerbi juga dikait-kaitkan untuk Liverpool yang bakal kehilangan Jurgen Klopp di akhir musim.
Mauricio Pochettino kembali terancam dipecat dan mendapat hujatan dari sejumlah fans gara-gara kekalahan Chelsea di final Carabao Cup melawan Liverpool.
Ditambah penampilan inkonsisten Chelsea di Liga Premier yang kini di posisi 11 klasemen.
Dikabarkan football365.com, Chelsea disebut-sebut tengah memonitor Roberto De Zerbi.
Hal ini diungkapkan jurnalis Nicolo Schira, pelatih Italia itu berpotensi menggantikan Mauricio Pochettino.
Jurnalis Rudy Galetti menyebut, Mauricio Pochettino bakal terancam dipecat.
"Jika tidak ada perubahan maka posisinya bakal dalam risiko yang serius," ujarnya.
Sementara itu, Roberto De Zerbi juga menjadi alternatif Xabi Alonso yang diincar Liverpool untuk menggantikan Jurgen Klopp.
Ogah Frustasi
Mauricio Pochettino menolak frustasi setelah kekalahan melawan Liverpool di final Carabao Cup.
Mauricio Pochettino justru ingin skuad Chelsea meniru Liverpool.
Di mana Liverpool pernah mengalami musim tanpa trofi namun kini berhasil mengangkat trofi Carabao Cup.
Mantan pelatih PSG itu ingin anak asuhnya punya keyakinan bahwa suatu hari mereka juga bisa seperti Liverpool.
"Saya ingat setelah tiga atau empat tahun, Liverpool kalah di Liga Champions, kalah di Liga Europa, dan mereka yakin pada rencana masa depannya dan musim berikutnya mereka lebih kuat sampai bisa mendapat apa yang mereka inginkan."
"Liverpool ini adalah contoh yang bagus. Kalau kita mau menang melawan tim seperti Liverpool, maka jangan frustasi hari ini gara-gara gagal mendapat trofi."
"Ini soal meniru contoh untuk terus berkeyakinan, itu adalah hal paling penting," ujarnya berbesar hati.
Mauricio Pochettino Balas Hujatan
Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino, membalas komentar negatif dari legenda Manchester United, Gary Neville.
Gary Neville kesal melihat Chelsea dipermalukan Liverpool di final Carabao Cup.
Pasalnya, Liverpool memainkan bocah-bocah akademi yang jarang tampil karena para pemain penting cedera.
Sedangkan Chelsea yang berisi skuad utama masih saja gagal mencetak satu gol saja.
Mauricio Pochettino mengaku tidak tahu harus merespons apa terkait komentar dari Gary Neville.
"Saya tidak dengar apa yang dia katakan, tapi kalau kalian membandingkan umur dari kedua tim, saya rasa mereka sama saja."
"Saya punya hubungan baik dengan Garu dan saya tidak tahu bagaimana saya merespons pendapatnya."
"Tapi saya menghormati pendapatnya," tuturnya via theguardian.com.
Lebih lanjut, Mauricio Pochettino merasa bangga dengan anak asuhnya meski pastinya ada perasaan kecewa.
"Mereka perlu merasakan sakit. Kami main demi trofi tapi tidak mendapatkannya."
"Apa yang bisa kalian bilang agar kami merasa lebih baik? Tidak ada. Mereka perlu merasakan sakitnya," kata sang pelatih.
Komentar Gary Neville
Legenda Manchester United, Gary Neville, kesal melihat Chelsea dipermalukan Liverpool di final Carabao Cup.
Liverpool akhirnya bisa juara Carabao Cup dengan skor tipis 1-0 setelah laga dramatis disertai extra time.
Skuad Jurgen Klopp berhasil memenangkan trofi EFL melalui gol Virgil van Dijk pada menit ke-118.
Sedangkan Chelsea yang lebih banyak menciptakan peluang di depan gawang malah kesulitan gol hingga akhir.
Padahal peluang emas berkali-kali diciptakan oleh sejumlah pemain Chelsea, terbanyak oleh Conor Gallagher.
Ditambah Liverpool berisi skuad bocah-bocah akademi yang jarang dimainkan, apalagi di laga besar, semakin menambah kesal Gary Neville melihat tim Mauricio Pochettino.
Mengingat skuad yang mayoritas dibelanjakan oleh Todd Boehly itu berisi pemain mahal seperti Moises Caicedo dan Enzo Fernandez yang memecah rekor.
"Ini tuh bocah-bocahnya Klopp melawan tukang botol miliaran poundsterling," ujar Gary Neville via Sky Sports.
"Saya tidak punya simpati (ke Chelsea) atau apapun itu," tambahnya kesal.
Umur Skuad
Chelsea menjadi bulan-bulanan para fans sepak bola gara-gara kalah melawan Liverpool di final Carabao Cup.
Kemudian muncul kritikan pedas yang menyinggung soal umur dari skuad Chelsea dan Liverpool.
Chelsea yang berisi skuad utama disebut seperti sosok pria yang menghadapi bocah-bocah lantaran Liverpool memainkan para pemain akademi.
Lantaran pemain skuad utama seperti Mo Salah hingga Alisson Becker cedera, maka Jurgen Klopp tak punya plihan selain menerjunkan para pemain muda yang jarang dimainkan.
The Blues disebut begitu payah lantaran masih saja kalah melawan skuad yang lebih muda.
Namun, ternyata jika dihitung dari rata-rata umur pemain kedua tim sampai laga berakhir, justru pemain Chelsea yang lebih muda.
Rata-rata umur pemain Liverpool secara kasar adalah 24,09 tahun sedangkan pemain Chelsea 22,60.
Umur median dari kedua kubu adalah 25 tahun untuk Liverpool dan 23 tahun untuk Chelsea.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.