Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Liga Inggris

Jurgen Klopp Malah Ga Paham Hinaan Botol ke Chelsea, Bos Liverpool Kasihan Lihat Enzo Fernandez dkk

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, mengaku tidak paham dengan hinaan 'botol' ke Chelsea yang skuadnya kalahkan di final Carabao Cup.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
teamtalk.com
Pemain Chelsea, Nicolas Jackson mencium jersey Enzo Fernandez. Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, mengaku tidak paham dengan hinaan 'botol' ke Chelsea yang skuadnya kalahkan di final Carabao Cup. 

TRIBUNTERNATE.COM - Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, mengaku tidak paham dengan hinaan 'botol' ke Chelsea yang skuadnya kalahkan di final Carabao Cup.

Diketahui, Chelsea dihina oleh legenda Manchester United, Gary Neville bahwa skuadnya berisi tukang botol seharga jutaan poundsterling.

Kata-kata botol, bottle, bottled, atau bottling memang umum digunakan di dunia olahraga sebagai ledekan.

Baca juga: Alasan Moises Caicedo Ga Kena Kartu Merah setelah Tekel Ryan Gravenberch saat Chelsea vs Liverpool

Baca juga: Pochettino Kurang Galak, Pundit Kesal Bos Chelsea Lempeng Dihina Gary Neville seusai Lawan Liverpool

Baca juga: Paul Dickov Ikut Sedih Lihat Jack Grealish Nangis Cedera, Ex Bintang Man City: Bukan Pertanda Baik

Ledekan botol ini terucap jika sebuah klub yang sudah melaju dengan pencapaian tinggi namun akhirnya kalah.

Kata 'bottle' sendiri berasal dari istilah slang orang Cockney atau warga di London Utara.

Sedangkan Chelsea juga sudah melaju jauh ke final Carabao Cup namun malah kalah.

Jurgen Klopp mengaku tidak paham dengan kata-kata tersebut namun tetap membela Enzo Fernandez dan kawan-kawan.

"Mereka tidak berhak disalahkan. Mereka menampilkan permainan yang sangat bagus."

"Itulah kenapa kata-kata 'bottling' ini jelas bukan dari saya. Saya sangat tidak paham."

"Saya melihat wajah para pemain (Chelsea) dan Poch setelah laga, rasanya mengerikan," ujarnya via Fabrizio Romano.

Komentar Simon Jordan

Mantan pemilik Crystal Palace, Simon Jordan, kesal dengan hinaan legenda Manchester United, Gary Neville, kepada Chelsea.

Simon Jordan juga menyorot reaksi pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino, yang kurang galak terhadap hinaan terhadap skuadnya itu.

Diketahui, skuad Jurgen Klopp berhasil memenangkan trofi EFL melalui gol Virgil van Dijk pada menit ke-118.

Sedangkan Chelsea yang lebih banyak menciptakan peluang di depan gawang malah kesulitan gol hingga akhir.

Padahal peluang emas berkali-kali diciptakan oleh sejumlah pemain Chelsea, terbanyak oleh Conor Gallagher.

Ditambah Liverpool berisi skuad bocah-bocah akademi yang jarang dimainkan, apalagi di laga besar, semakin menambah kesal Gary Neville melihat tim Mauricio Pochettino.

Mengingat skuad yang mayoritas dibelanjakan oleh Todd Boehly itu berisi pemain mahal seperti Moises Caicedo dan Enzo Fernandez yang memecah rekor.

"Ini tuh bocah-bocahnya Klopp melawan tukang botol miliaran poundsterling," ujar Gary Neville via Sky Sports.

"Saya tidak punya simpati (ke Chelsea) atau apapun itu," tambahnya kesal.

Sementara itu, Mauricio Pochettino tidak banyak berkata-kata untuk membalas hinaan itu.

Mauricio Pochettino mengaku tidak tahu harus merespons apa terkait komentar dari Gary Neville.

"Saya tidak dengar apa yang dia katakan, tapi kalau kalian membandingkan umur dari kedua tim, saya rasa mereka sama saja."

"Saya punya hubungan baik dengan Garu dan saya tidak tahu bagaimana saya merespons pendapatnya."

"Tapi saya menghormati pendapatnya," tuturnya via theguardian.com.

Melihat kejadian itu, Simon Jordan ikut membalas ke Gary Neville dan meledek gengnya.

Seperti diketahui, Gary Neville memiliki geng para pundit bernama The Overlap.

"Neville pasti sudah mempraktikkan kata-kata itu di sepanjang minggu bersama geng kecilnya Overlap."

"Pasti mereka cukup puas dengan dirinya karena bisa mengungkapkan kata-kata itu."

"Meledek mereka tim tukang botol, sama saja Anda menghina mereka pengecut," balasnya.

Sedangkan untuk reaksi Mauricio Pochettino, Simon Jordan berharap mantan pelatih Tottenham Hotspur itu bisa lebih keras membalas.

"Saya berharap sebagai seorang pelatih, dia tidak harus ikut arus diam saja dengan apa kata orang, saya berharap bisa agak lebih kasar," kritiknya.

Cara Mauricio Pochettino Tidak Dipecat

Mauricio Pochettino kembali dalam ancaman pemecatan gara-gara kalah melawan Liverpool di final Carabao Cup.

Namun, ternyata ada kondisi di mana Mauricio Pochettino bisa terbebas dari ancaman dipecat.

Kondisi tersebut tidak mensyaratkan Mauricio Pochettino untuk bisa memenangkan trofi.

Pemilik Chelsea, Todd Boehly dan Behdad Eghbali nyaris bisa dipastikan tidak akan memecat Mauricio Pochettino jika hal ini tercapai.

Hal ini diungkapkan oleh jurnalis Ben Jacobs, yang mana posisi pelatih asal Argentina itu bisa dipertahankan hingga musim berakhir.

Dalam kolom Si Phillips Talk Chelsea, Ben Jacobs menyebut syarat itu adalah agar Chelsea bisa melalui empat laga di depan tanpa kekalahan.

Meski tidak sesulit menang trofi, syarat itu tentu juga tidak mudah dengan permainan Chelsea yang tidak konsisten.

Laga di depan adalah melawan Leeds United di kandang dalam putaran kelima FA Cup.

Kemudian Liga Premier melawan Brentford tandang, Newcastle United di kandang, dan yang akan sangat sulit mungkin melawan Arsenal di Emirates Stadium.

Kita lihat apakah Mauricio Pochettino bisa membawa Chelsea menang dalam menghadapi empat laga itu.

Digantikan Roberto De Zerbi

Pelatih Brighton & Hove Albion, Roberto De Zerbi, berpotensi untuk menggantikan Mauricio Pochettino di Chelsea.

Padahal, sebelumnya Roberto De Zerbi juga dikait-kaitkan untuk Liverpool yang bakal kehilangan Jurgen Klopp di akhir musim.

Mauricio Pochettino kembali terancam dipecat dan mendapat hujatan dari sejumlah fans gara-gara kekalahan Chelsea di final Carabao Cup melawan Liverpool.

Ditambah penampilan inkonsisten Chelsea di Liga Premier yang kini di posisi 11 klasemen.

Dikabarkan football365.com, Chelsea disebut-sebut tengah memonitor Roberto De Zerbi.

Hal ini diungkapkan jurnalis Nicolo Schira, pelatih Italia itu berpotensi menggantikan Mauricio Pochettino.

Jurnalis Rudy Galetti menyebut, Mauricio Pochettino bakal terancam dipecat.

"Jika tidak ada perubahan maka posisinya bakal dalam risiko yang serius," ujarnya.

Sementara itu, Roberto De Zerbi juga menjadi alternatif Xabi Alonso yang diincar Liverpool untuk menggantikan Jurgen Klopp.

Ogah Frustasi

Mauricio Pochettino menolak frustasi setelah kekalahan melawan Liverpool di final Carabao Cup.

Mauricio Pochettino justru ingin skuad Chelsea meniru Liverpool.

Di mana Liverpool pernah mengalami musim tanpa trofi namun kini berhasil mengangkat trofi Carabao Cup.

Mantan pelatih PSG itu ingin anak asuhnya punya keyakinan bahwa suatu hari mereka juga bisa seperti Liverpool.

"Saya ingat setelah tiga atau empat tahun, Liverpool kalah di Liga Champions, kalah di Liga Europa, dan mereka yakin pada rencana masa depannya dan musim berikutnya mereka lebih kuat sampai bisa mendapat apa yang mereka inginkan."

"Liverpool ini adalah contoh yang bagus. Kalau kita mau menang melawan tim seperti Liverpool, maka jangan frustasi hari ini gara-gara gagal mendapat trofi."

"Ini soal meniru contoh untuk terus berkeyakinan, itu adalah hal paling penting," ujarnya berbesar hati.

Umur Skuad

Chelsea menjadi bulan-bulanan para fans sepak bola gara-gara kalah melawan Liverpool di final Carabao Cup.

Kemudian muncul kritikan pedas yang menyinggung soal umur dari skuad Chelsea dan Liverpool.

Chelsea yang berisi skuad utama disebut seperti sosok pria yang menghadapi bocah-bocah lantaran Liverpool memainkan para pemain akademi.

Lantaran pemain skuad utama seperti Mo Salah hingga Alisson Becker cedera, maka Jurgen Klopp tak punya plihan selain menerjunkan para pemain muda yang jarang dimainkan.

The Blues disebut begitu payah lantaran masih saja kalah melawan skuad yang lebih muda.

Namun, ternyata jika dihitung dari rata-rata umur pemain kedua tim sampai laga berakhir, justru pemain Chelsea yang lebih muda.

Rata-rata umur pemain Liverpool secara kasar adalah 24,09 tahun sedangkan pemain Chelsea 22,60.

Umur median dari kedua kubu adalah 25 tahun untuk Liverpool dan 23 tahun untuk Chelsea.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved