Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Tentang Kucing

Cat Lovers' Info: Mengapa Kucing Punya Area Pitak di Depan Telinga? Kata Ahli, Ada Fungsi Khusus

Cat-lovers, apakah kamu memperhatikan ada area pitak atau agak botak di depan telinga kucing, di atas mata mereka? Kira-kira, apa ya fungsinya?

|
Freepik/vecstock
ILUSTRASI Kucing peliharaan 

TRIBUNTERNATE.COM - Cat-lovers, apakah kamu memperhatikan ada area pitak atau agak botak di depan telinga kucing, di atas mata mereka?

Di area depan telinga, bulu kucing tidak selebat di bagian tubuh lainnya.

Lalu, apakah itu hal yang normal?

Rupanya ada penjelasan ilmiah mengapa bulu kucing cenderung pitak di depan telinga mereka.

Ada Kaitan dengan Suara

Dikutip dari Live Science, para ahli menyebut pitak di depan telinga kemungkinan penting untuk evolusi kucing.

Sejatinya, bulu kucing memiliki peran yang penting.

“Bulu dapat melindungi kulit kucing dari goresan,” kata Judith Stella, ilmuwan kesejahteraan hewan di Universitas Purdue.

“Ini juga untuk kehangatan… dan isyarat sosial… dan mungkin ada beberapa mekanisme pertahanan untuk itu juga. Namun, bulu tidak selalu sama di seluruh tubuh mereka.”

Sebagian besar bulu kucing terdiri dari dua lapisan: lapisan bawah bulu yang lebih halus, yang memberikan kehangatan dan mengalami penipisan selama musim panas, dan lapisan bulu pelindung yang lebih kasar, yang memberikan sebagian besar perlindungan.

Mantel ganda ini menutupi hampir seluruh tubuh, dengan beberapa pengecualian utama.

“Tidak ada bulu di telapak kaki kucing – bulu di sela-sela jari kaki mereka akan mengumpulkan kotoran dan kelembapan, jadi itu bukan hal yang bagus bagi mereka,” jelasnya.

“Di sekitar daerah perianal juga sedikit lebih tipis, dan itu membantu menjaga bagian itu tetap bersih.”

Lalu, untuk area sekitar telinga, Judith Stella menilai wajar jika kucing punya bulu yang jarang di situ.

Namun para ilmuwan masih kurang yakin mengapa hal itu bisa terjadi.

“Pasti ada alasan evolusioner dan adaptif mengapa mereka seperti itu,” papar Judith Stella. “Dan teori saya adalah hal ini ada hubungannya dengan suara.”

Perlu diketahui, area pitak di depan telinga tidak hanya terjadi pada kucing rumahan (Felis catus).

Hal ini juga umum terjadi pada spesies kucing kecil, seperti kucing liar Afrika (Felis lybica), ocelot (Leopardus pardalis), dan lynx (genus Lynx), yang semuanya masuk subfamili Felinae.

Sementara, kucing besar seperti harimau (Panthera tigris), singa (Panthera leo), dan jaguar (Panthera onca), bagian dari subfamili Pantherinae, belum berevolusi dengan bagian pitak yang sama.

ILUSTRASI Kucing
ILUSTRASI Kucing (Freepik)

Baca juga: Cat Lovers Info: Penjelasan Ilmiah Kenapa Kucing Takut Air, Ternyata Tak Mau Terkontaminasi Bau

Baca juga: Cat-Lovers Perhatikan, Ini Lho 12 Tanda Kucing Sayang Sama Pemiliknya: Mendengkur hingga Menjilat

Baca juga: Cat Lovers Wajib Tahu: Mengenal Abses pada Kucing, Gejala-gejalanya, dan Perawatan yang Dibutuhkan

Evolusi Biologi

Adapun penjelasan mengenai pitak di depan telinga kucing juga disampaikan oleh Jonathan Losos, ahli evolusi biologi di Washington University di Saint Louis sekaligus penulis "The Cat's Meow: How Cats Evolved From The Savanna To Your Sofa" (Viking, 2023).

Menurutnya, pitak itu adalah pertanyaan klasik dalam teori evolusi biologi.

“Bagaimana kita menjelaskan distribusi ciri-ciri antar spesies? Adanya bintik-bintik botak pada kucing kecil menunjukkan bahwa hal ini mungkin merupakan hasil seleksi alam, bahwa bintik-bintik botak menguntungkan bagi kucing kecil, namun tidak bagi kucing besar,” katanya.

Pengaruh pada Kemampuan Berburu

Sementara itu, Judith Stella berhipotesis bahwa keuntungan dari pitak di depan telinga ini terletak pada cara spesies kucing yang berbeda berburu.

“Kucing dapat mendengar suara ultrasonik, dan hewan pengerat bersuara dalam jangkauan pendengaran tersebut,” ujarnya.

Kemungkinan, jarangnya bulu alias kondisi hampir pitak dapat membantu memfokuskan gelombang suara ke telinga atau mengarahkan ke mana suara itu berasal.

Meskipun spesies kucing kecil diketahui berburu segala jenis mangsa, mulai dari burung hingga ular, penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar makanan mereka berasal dari hewan pengerat.

Sehingga, adaptasi apa pun untuk mendeteksi hewan-hewan ini merupakan keuntungan yang berharga.

Ilustrasi kucing.
Ilustrasi kucing. (Unsplash/Paul Hanaoka)

Baca juga: 30 Ide Nama Kucing Kesayangan ala-ala Bule, Cocok Buat Kucing Betina dan Jantan

Baca juga: Cara Memandikan Kucing yang Aman dan Anti-stres, Kepala Jangan Disiram, Cat Lovers Wajib Catat!

Baca juga: Cat Lovers Info: 7 Manfaat Pelihara Kucing di Rumah, termasuk Meningkatkan Kesehatan Mental

Bagi kucing besar yang memburu hewan lebih besar seperti antelop atau babi hutan, mendeteksi frekuensi ultrasonik tidak begitu penting untuk kelangsungan hidup.

Kemungkinan, itulah sebabnya mereka belum mengembangkan pola bulu yang berbeda.

“Masalah dalam mempelajari hipotesis adaptasi evolusioner adalah mudahnya memberikan penjelasan yang masuk akal, namun jauh lebih sulit untuk benar-benar menguji hipotesis ini,” kata Jonathan Losos.

"Bagaimana kita menguji hipotesis ini? Mungkin dengan analisis akustik mendetail pada pendengaran kucing. Atau menemukan kucing dengan tingkat kebotakan yang berbeda-beda [untuk] membandingkan kemampuan mereka dalam mendeteksi hewan pengerat atau keberhasilan berburu mereka. Atau menemukan cara untuk menghilangkan kebotakan tersebut untuk melihat apakah hal itu memengaruhi keberhasilan berburu. [Saya] tidak yakin bagaimana kamu akan melakukan ini [dan] saya tidak mengetahui siapa pun yang telah mempelajari bagian yang pitak ini."

Saat ini, pemaparan di atas hanyalah sebuah teori.

Namun, kehadiran ciri-ciri pitak depan telinga di seluruh subfamili Felinae menunjukkan bahwa pola bulu ini memberikan keunggulan adaptif tertentu.

Namun, Jonathan Losos memperingatkan agar tidak mengambil kesimpulan tanpa bukti yang lebih konkrit.

“Ada kemungkinan bahwa suatu sifat akan berkembang karena satu alasan dan hanya secara kebetulan bermanfaat bagi alasan lain,” katanya.

“Mungkin area-area pitak lebih disukai dalam seleksi pasangan pada spesies kecil karena alasan apa pun, tapi setelah berevolusi melalui seleksi seksual, mereka ternyata juga berguna untuk berburu.”

(TribunTernate.com/Rizki A.)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved