Liga Inggris
Djordje Petrovic Kaget Lihat Conor Gallagher saat Chelsea vs Arsenal: Sampai Tanya ke Reece James
Kiper Chelsea, Djordje Petrovic, mengaku terkejut melihat penampilan rekannya, Conor Gallagher.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Kiper Chelsea, Djordje Petrovic, mengaku terkejut melihat penampilan rekannya, Conor Gallagher.
Djordje Petrovic sampai bertanya kepada sang kapten, Reece James, gara-gara melihat pemandangan tak biasa dari Conor Gallagher.
Momen itu terjadi saat Chelsea melawan Arsenal dan berakhir 2-2 pada Oktober 2023 lalu.
Baca juga: Kai Havertz Jadi Sangar di Tangan Arteta, Fans Arsenal Sindir Chelsea: Katanya Kami Kena Tipu
Baca juga: Malo Gusto Ungkap Sikap Thiago Silva Mirip Ayahnya, Bek Muda Chelsea: Bilang Gini kalau Saya Salah
Baca juga: Tim Sherwood Sebut Lini Tengah Man City Terlalu Kuat, Ex Spurs: Ga Ada Bayangan Liverpool Menang
Dalam laga itu, Conor Gallagher tampil bagus dan menyumbang assist untuk gol Mykhailo Mudryk.
Di bangku cadangan, Djordje Petrovic begitu terkesan melihat kemampuan Conor Gallagher yang seolah bisa mencakup segala posisi.
Bintang Inggris itu seolah ada di mana-mana dengan jarak yang terjangkau selama laga.
"Conor, saya ingat laga melawan Arsenal sepertinya itu menit ke-88, dia menekan bek tengah mereka, menekan kiper mereka."
"Saya menengok ke Reece James 'Apa itu?'. Dia main 88 menit dan dia melakukan tekanan 100/150 meter berubah-ubah arah. Itu gila."
"Saya rasa dia sangat bagus dan setiap tim butuh pemain seperti Conor," pujinya via Sky Sports.
Salfok Sikap Conor Gallagher
Sejumlah fans Chelsea salah fokus dengan sikap Conor Gallagher terhadap rekannya, Nicolas Jackson.
Momen itu terjadi dalam laga tandang melawan Brentford yang berakhir imbang 2-2.
Nicolas Jackson mencetak gol pembuka dari assist Malo Gusto pada menit ke-35.
Mantan penyerang Villarreal itu memang dikenal kerap selebrasi bebas semaunya meniru para pemain populer atau yang sudah umum.
Seperti setelah menjebol gawang Brentford, Nicolas Jackson langsung berlari ke tepi lapangan dan menaruh jari telunjung di depan mulut atau gestur 'shush' alias menyuruh diam.
Selebrasi itu memang dianggap kurang universal dan mengandung unsur sifat arogan.
Terlihat jelas di tepi lapangan Nicolas Jackson melakukan gestur itu dan Ben Chilwell sebagai kapten yang bertugas justru merangkulnya dari samping.
Sedangkan Conor Gallagher langsung berlari mendekat dan menarik tangan Nicolas Jackson agar tak melakukan gestur tersebut.
Conor Gallagher juga langsung mendorong rekan-rekannya itu untuk segera kembali ke tengah lapangan.
Sejumlah fans Chelsea pun kagum dengan sikap Conor Gallagher yang bijak.
Mereka juga membandingkan dengan Ben Chilwell sebagai wakil kapten yang malah tidak peka dengan hal itu.
@nun_e**: Sebagai pemain yang sering jadi kapten, dia melakukan tugasnya dengan baik. Kita tidak menang dan sama saja seperti kalah, tidak ada alasan shush ke orang-orang
@eatsleepch**: Itulah tugas kapten
@whisk**: Gallagher adalah pemimpin sejati, tidak mau bikin gara-gara
@mrnya**: Chilwell yang jadi kapten malah diam saja sampai Gallagher muncul dan menghentikannya
@nellsg**: Gallagher adalah kapten yang lebih baik ketimbang Chilwell
Malo Gusto Puji Thiago Silva
Bek Chelsea, Malo Gusto, menyebut seniornya, Thiago Silva, ada kemiripan dengan sang ayah.
Malo Gusto mengaku bersyukur bisa satu tim dengan Thiago Silva di Chelsea.
Sang bek veteran memiliki sifat-sifat yang layak untuk diteladani para juniornya.
Terutama sikap dewasa yang disebut Malo Gusto seperti ayahnya, senantiasa mengingatkan para junior jika ada salah.
Bagi Malo Gusto, Thiago Silva adalah sosok legenda di Chelsea.
"Dia itu seorang legenda. Dia seperti ayah saya! Dia sudah membantu banyak di tim karena dia punya banyak pengalaman yang sangat bagus, banyak pengalaman sepak bola di kompetisi-kompetisi besar."
"Senang rasanya bisa bermain dengannya di Chelsea. Ketika saya bikin salah, dia bilang ke saya seperti ayah saya, tapi itu sangat membantu saya."
"Dia membantu saya dengan detail-detail kecil dan saya rasa sepak bola itu memang soal detail-detail kecil," paparnya via football.london.
Nasib Thiago Silva
Penampilan duo bek Chelsea, Levi Colwill dan Axel Disasi, dinilai begitu tangguh saat menghadapi Manchester City.
Meski hasilnya seri 1-1 dengan gol dari Raheem Sterling dibalas Rodri, penampilan Chelsea cukup membanggakan di kandang Manchester City.
Legenda Liverpool, Jamie Carragher, menyorot dua bek itu dan membandingkan dengan sang bek veteran, Thiago Silva.
Thiago Silva mengalami cedera sehingga harus absen, sedangkan ini adalah musim terakhirnya di Stamford Bridge.
Jamie Carragher berpendapat, Thiago Silva bakal sulit untuk bisa kembali ke skuad meski cederanya sudah sembuh nantinya.
Pasalnya, dengan adanya Axel Disasi dan Levi Colwill yang sudah membuktikan peran besarnya, maka pemain yang bakal berumur 40 tahun itu akan mudah terlupakan.
"Saat kalian lihat dua pemain (Disasi dan Colwill) main bersama, saya rasa mereka membuat Thiago Silva sangat sulit untuk kembali ke tim dari saat ini hingga akhir musim nanti, kecuali ada yang cedera lagi," komentarnya via thechelseachronicle.com.
Untuk final Carabao Cup menghadapi Liverpool, Jamie Carragher menyebut bek-bek muda yang akan diandalkan oleh Mauricio Pochettino.
"Saya rasa hari-hari Thiago Silva main untuk Chelsea sudah menuju akhir," tutupnya.
Thiago Silva sendiri sempat menyatakan bahwa ia memimpikan untuk kembali bermain di klub masa kecilnya, Fluminense, sebelum pensiun.
Chelsea Kena Sindir
Gelandang Arsenal, Kai Havertz, tampil semakin maksimal di bawah kepelatihan Mikel Arteta.
Bersama Declan Rice, Kai Havertz mencatatkan gol ke gawang Brentford dan membuat Arsenal menang 2-1.
Sejumlah fans Arsenal langsung melontarkan sindiran untuk fans Chelsea.
Pasalnya, sebagian fans Chelsea menganggap Kai Havertz sebagai pemain yang gagal dan sudah tak tertolong.
Sehingga mereka senang kala Arsenal mau membeli Kai Havertz.
Gol terakhir Kai Havertz berhasil membawa Arsenal menjadi pemuncak klasemen dengan 64 poin.
Kini, di empat laga terakhir, Kai Havertz rajin menjebol gawang lawan dan menyumbang dua assist.
Sehingga total dari 38 penampilan sudah ada sembilan gol dan tiga assist.
Angka ini merupakan peningkatan signifikan mengingat awal karier Kai Havertz di Emirates Stadium begitu sulit.
Pemain Jerman itu menjadi sasaran kritik pedas gara-gara belum bisa tampil maksimal.
Ditambah lagi statistik Kai Havertz di Chelsea musim lalu juga payah, yakni sembilan gol dan satu assist dari 47 penampilan.
Tidak heran jika fans Arsenal kini bersyukur mendapatkan mantan pemain Bayer Leverkusen itu.
@m1nu**: Dulu katanya 'Kami tipu kalian dengan Havertz, dia cetak gol sangat sedikit, kalian harusnya lihat dia saat di Chelsea'
@_sakas**: Kai Havertz di 4 laga terakhir, 4 gol dan 2 assist, katanya 'Chelsea tipu kalian'
@utdt**: Chelsea nyaris hancurkan Havertz, Tuhan menyelamatkannya
@cagia**: Arteta menyelamatkan Havertz dari Chelsea
@promis**: Raja Havertz gacor lagi! Pemain papan atas! Chelsea nyaris menghancurkannya
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.