Liga Inggris
Jurgen Klopp Ngotot Liverpool Harusnya Dapat 2 Penalti saat Lawan Man City: Doku Bunuh Mac Allister
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, meyakini bahwa skuadnya seharusnya mendapat kesempatan penalti dua kali.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, meyakini bahwa skuadnya seharusnya mendapat kesempatan penalti dua kali.
Yang pertama adalah penalti dari pelanggaran Ederson terhadap Darwin Nunez yang mana sudah terjadi menjadi gol Alexis Mac Allister.
Yang kedua adalah momen saat Jeremy Doku dianggap melanggar Alexis Mac Allister, di mana wasit menganggapnya bukan pelanggaran.
Baca juga: Virgil van Dijk Mana Mampu seperti John Stones, Ex Spurs Puji Bek City: Kapten Liverpool Ga Sanggup
Baca juga: Kenapa Jeremy Doku Tendang Mac Allister tapi Ga Penalti saat Liverpool vs City, Jurgen Klopp Kesal
Baca juga: Prediksi Skor Chelsea vs Newcastle, Chris Sutton: Entah Berapa Kali Saya Dukung The Blues tapi Gagal
Jeremy Doku hendak menyambut bola yang melambung dengan cara melompat namun ternyata Alexis Mac Allister berada di hadapannya.
Lutut Jeremy Doku pun mendorong tubuh Alexis Mac Allister di bagian dada hingga terjatuh di area penalti.
Wasit di lapangan, Michael Oliver membuat keputusan bahwa hal itu tidak menimbulkan penalti.
Wasit VAR Stuart Attwell juga memiliki keputusan yang sama dengan Michael Oliver.
Sky Sports mengklaim, obrolan wasit VAR menyebut bahwa Jeremy Doku ada alasan untuk berada di posisi itu sehingga tidak bisa disalahkan.
Namun, pendapat ini berbeda dengan pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, yang yakin bahwa itu pelanggaran dan skuadnya layak penalti kedua kalinya.
"Situasi itu, dengan segala posisi di lapangan, itu 100 persen pelanggaran. Itu 100 persen pelanggaran dan harusnya kena kartu kuning," ujar Jurgen Klopp.
"Karena dia (Doku) kena bolanya, ya. Tapi dia bisa tendang bolanya karena kakinya di sini (tinggi)."
"Ya memang, dia memang menendang bolanya, tapi kalau bolanya tidak di sana, dia bisa membunuhnya (Mac Allister). Itulah yang terjadi, semudah itu," sambungnya.
Kata Virgil van Dijk
Kapten Liverpool, Virgil van Dijk, menyebut laga melawan Manchester City begitu sulit.
Maka dari itu, Virgil van Dijk masih bersyukur Liverpool harus berbagi poin dengan Manchester City.
Manchester City awalnya memimpin dengan gol dari John Stones melalui assist dari Kevin De Bruyne pada menit ke-23.
Sedangkan Liverpool menahan imbang tim tamu melalui penalti Alexis Mac Allister di awal babak kedua.
Kesalahan dari Nathan Ake dan Ederson membuat sang kiper melanggar Darwin Nunez di kotak penalti.
Kepada Sky Sports, Virgil van Dijk memuji betapa Manchester City selalu tampil bagus dan menyulitkan skuadnya.
"Manchester City selama ini sudah sukses dengan segala gelar yang mereka menangkan dan setiap laga melawan satu sama lain sangatlah intens."
"Setiap laga terasa sangat sulit, mereka punya kualitas di seluruh skuad dan itulah kenapa mereka menang Treble musim lalu."
"Saya menghormati itu tapi tujuan kami hari ini adalah untuk memenangkan laga."
"Tapi jika akhirnya harus mendapat hanya satu poin ya tidak buruk-buruk amat dan kami harus fokus ke laga berikutnya. Kami harus menikmati perjalanan ini, ujarnya.
Kini, Liverpool berada di peringkat kedua klasemen dengan 64 poin sama seperti Arsenal di puncak, sedangkan Manchester City di urutan ketiga dengan 63 poin.
Kevin De Bruyne Ngamuk
Sempat terjadi momen panas antara gelandang Manchester City, Kevin De Bruyne, dengan sang pelatih, Pep Guardiola.
Momen itu terjadi dalam laga Liverpool vs Manchester City di babak kedua.
Kevin De Bruyne digantikan Mateo Kovacic dan Julian Alvarez digantikan Jeremy Doku pada menit ke-69.
Saat dipanggil untuk menepi ke lapangan, Kevin De Bruyne tampak marah-marah kepada Pep Guardiola.
Bahkan saat dirinya masih berdiri di depan wasit pemegang papan nomor terlihat adu argumen antara keduanya.
Setelah sang gelandang duduk di bangku cadangan, Pep Guardiola tampak menghampiri Kevin De Bruyne yang sepertinya sudah agak mereda amarahnya.
Pep Guardiola menjelaskan bahwa anak asuh kesayangannya itu memang marah gara-gara digantikan.
Menurutnya, kekesalan bintang Belgia itu sudah mereda setelah laga.
Sang pelatih justru senang lantaran etos kerja Kevin De Bruyne setinggi itu.
"Sekarang dia sudah senang, tidak ada masalah. Saya malah suka kalau dia marah, ini bagus," ujarnya via manchestereveningnews.co.uk.
Pep Guardiola mengaku memang saat itu perlu mengganti pemain.
"Saya membuat keputusan karena saya tahu kami terus-terusan kehilangan bola dan kami tidak bisa terus begitu denngannya dan (Bernardo Silva) dan John (Stones), dan setelah diganti kami jadi lebih baik," paparnya.
Virgil van Dijk Dibandingkan John Stones
Mantan pemain Tottenham Hotspur, Michael Dawson, memuji bek Manchester City, John Stones.
Sang pundit membandingkan dengan kapten Liverpool, Virgil van Dijk, yang menjadi salah satu bek andalan The Reds.
Menjelang big match Liverpool vs Manchester City, Michael Dawson melontarkan pujian untuk John Stones.
John Stones memang salah satu pemain fenomenal di era sekarang.
Pasalnya, sang pelatih, Pep Guardiola memosisikan John Stones dalam peran hybrid antara lini tengah dan lini belakang.
Bek Inggris itu dengan sempurna mengeksekusi perintah sang pelatih dan membuatnya kerap banjir pujian.
Bagi Michael Dawson, para pemain Manchester City seperti Rodri, Kevin De Bruyne, Phil Foden, dan Erling Haaland sama-sama krusial untuk tim.
Namun John Stones yang paling membuatnya kagum sebagai sesama bek Inggris.
Ia mengaku, dirinya pun tidak mampu mengisi posisi John Stones, begitu juga Virgil van Dijk.
"100 persen tidak mampu (saya di posisi Stones). John Stones itu sama-sama dari Yorkshire, saya suka menonton Manchester City."
"Saya suka menonton hal-hal yang mereka lakukan yang di luar perkiraan untuk sebuah tim sepak bola, tapi nyatanya mereka melakukannya dengan baik."
"Stones memainkan beberapa posisi yang kalian lihat sebagai separuh di tengah, apakah saya melihat Virgil mampu melakukannya? Tidak."
"Mereka adalah dua pemain yang sangat berbeda. Stones menyerbu ke depan, menemukan ruang dan memberi kesempatan kepada rekan-rekannya, memperluas permainan."
"Jadi saya pikir Stones, sebagai pemain Inggris, adalah bek tengah terbaik kami dan saya pikir dia akan bermain di Euro pada musim panas mendatang," tuturnya via Sky Sports.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.