Tentang Kucing
Cat Lovers Info: Mengapa Kucing Sering Muntah? Kenali Penyebab dan Jenis-jenisnya
Simak fakta tentang kucing yang wajib diketahui para cat lovers: mengapa kucing sering muntah? Apakah itu tanda-tanda yang berbahaya?
TRIBUNTERNATE.COM - Simak fakta tentang kucing yang wajib diketahui para cat lovers: mengapa kucing sering muntah? Apakah itu tanda-tanda yang berbahaya?
Untuk kamu yang ingin memiliki hewan peliharaan berupa kucing, baik kucing ras maupun kucing kampung, ada salah satu hal yang harus diperhatikan.
Yakni, muntahan kucing.
Jika melihat kucing yang kerap muntah, tentu perlu diwaspadai, apakah itu hal yang normal atau merupakan gejala dari penyakit tertentu.
Dalam artikel ini, ada pembahasan mengenai kucing yang muntah dari pakarnya langsung, dikutip dari livescience.com.
Dokter hewan spesialis penyakit dalam anjing dan kucing dari Tennessee University, Sarah Schmid, menyebut kucing yang muntah tidak melulu hal yang normal.
Namun, sebelum buru-buru membawa kucing ke dokter hewan atau vet, kamu harus tahu kendala atau penyebab muntah tersebut.
Kadang, apa yang kita anggap muntah kucing itu ternyata sesuatu yang berbeda.
“Saya mengajar mahasiswa kedokteran hewan, dan salah satu hal pertama yang selalu saya ajarkan kepada mereka adalah, bagaimana kamu menentukan bahwa itu adalah muntahan dan bukan sesuatu yang lain? Karena ada banyak kemiripan,” kata Sarah Schmid.

Baca juga: Cat Lovers Wajib Tahu: Tanda-tanda Kucing Ketakutan dan Penyebabnya, Jangan Dibiarkan Lama-lama
Baca juga: Cat Lovers Info: Mengenal Arti Posisi Tidur Kucing, Meringkuk seperti Bola Berarti Merasa Aman
Baca juga: 10 Fakta Unik tentang Kucing, Cat Lovers Wajib Tahu: termasuk Tulang yang Lebih Banyak dari Manusia
Salah satu yang mirip dan seringkali kita anggap sebagai muntahan adalah bola rambut atau hairball.
Perlu diketahui, kucing yang sehat menghabiskan antara 30 persen dan 50 % waktunya untuk grooming atau perawatan dirinya sendiri, dengan menjilat-jilat berbagai anggota badannya.
Sebagian besar bulu yang dijilat itu ikut tertelan dan masuk ke perutnya.
Biasanya, bulu yang tertelan bisa melewati sistem pencernaan kucing dan ikut terbuang bersama pup atau kotoran mereka.
Namun, jika tidak ikut keluar, maka akan ada hairball yang keluar melalui mulut alias seperti muntahan.
Sebagai pemilik atau owner, kamu harus memperhatikan muntahan apa yang baru saja dikeluarkan si kucing kesayangan.
Jika itu berupa gumpalan bulu yang basah, maka itu hairball biasa, bukan muntahan yang lain.
Meski demikian, hairball juga bisa menjadi pertanda sesuatu yang lebih serius.
“Dalam populasi kucing yang sehat, 10 % kucing berbulu pendek dan 20 % kucing berbulu panjang akan mengalami hairball dua kali atau lebih dalam setahun,” jelas Sarah Schmid.
Jika frekuensi hairball lebih dari itu, misalnya beberapa kali dalam sebulan, sebaiknya kamu membawa kucingmu ke dokter hewan.
Hal ini bisa jadi disebabkan oleh grooming yang berlebihan, tanda bahwa kucingmu perlu disisiri, atau bahkan masalah pencernaan (gastrointestinal/GI) yang mendasarinya.
Kemudian, ada tanda-tanda kucing muntah lain yang harus kamu tahu.
Yakni, batuk.
Kucing yang batuk terlihat seperti sedang muntah, tetapi yang keluar hanyalah busa atau lendir.
Lalu, ada kucing yang perutnya bergerak-gerak seolah-olah sedang muntah, tetapi perutnya kosong, sehingga tak ada yang keluar.
Jenis muntah kucing yang terakhir adalah regurgitasi.
Apabila muntah atau batuk biasa itu adalah proses aktif di mana perut berkontraksi untuk mengeluarkan makanan dari perut, regurgitasi bersifat pasif.
Saat regurgitasi, makanan yang belum sampai ke perut kucing sudah keluar begitu saja.
“Sering kali kucing melakukan hal tersebut [regurgitasi] jika mereka makan terlalu cepat,” jelas Sarah Schmid.
"Kami melihat kucing muntah karena mereka kayak, 'Wow, ada makanan!' dan mereka terlalu bersemangat saat memakannya, lalu tiba-tiba, makanan itu langsung keluar lagi."
Kamu dapat mengetahui apakah makanan belum sampai ke lambung dengan melihat konsistensinya.
Jika sebagian besar masih berupa potongan padat dan tidak mengandung empedu kuning atau makanan yang dicerna sebagian, kemungkinan makanan tersebut diregurgitasi.

Baca juga: Cat-Lovers Perhatikan, Ini Lho 12 Tanda Kucing Sayang Sama Pemiliknya: Mendengkur hingga Menjilat
Baca juga: 30 Ide Nama Kucing Kesayangan ala-ala Bule, Cocok Buat Kucing Betina dan Jantan
Baca juga: Cat Lovers Wajib Tahu: Mengenal Abses pada Kucing, Gejala-gejalanya, dan Perawatan yang Dibutuhkan
Namun, sebagai owner, meski bukan selalu muntah biasa atau hairball, tidak berarti cairan yang keluar dari mulut kucing tidak perlu dikhawatirkan.
Banyak jenis muntahan yang terlihat sangat mirip.
Jika kamu ragu, hubungi dokter hewan segera, karena ini bisa jadi gejala serius.
“Penyakit GI dan muntah-muntah mungkin merupakan salah satu keluhan yang paling umum – jika kamu melihat klaim asuransi untuk anjing dan kucing, muntah selalu menjadi penyebab utama dari lima atau 10 hewan peliharaan dibawa ke dokter hewan,” ujar Sarah Schmid.
"Jadi, menurut saya, secara umum, ini adalah jenis penyakit yang umum."
Meski bukan disebabkan oleh kondisi kesehatan, bisa saja muntah terjadi karena ada sesuatu yang berbahaya dalam makanan kucing.
Sarah Schmid mengatakan kucing dengan muntah kronis – muntah terus yang berlangsung lebih dari tiga minggu – sering kali memiliki alergi atau intoleransi terhadap sesuatu dalam makanannya.
Dokter hewan dapat mendiagnosis masalah tersebut dan merekomendasikan diet atau jenis makanan yang sesuai dengan mereka.
"Menurut saya, secara umum, jika kucing sering muntah, maka kamu harus segera menemui dokter hewan," pungkasnya.
(TribunTernate.com/Rizki A.)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.