Liga Inggris
Untung Phil Foden Punya Mental Baja, Bintang Man City: Saya Dihujat, Katanya Ga Berhak Main
Gelandang Manchester City, Phil Foden, untunglah memiliki mental baja meski usianya yang masih muda.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Gelandang Manchester City, Phil Foden, untunglah memiliki mental baja meski usianya yang masih muda.
Phil Foden memilih terus bertahan di Manchester City meski perjalanan kariernya tidak langsung mulus.
Berangkat dari akademi Manchester City, Phil Foden mengaku sempat mendapat hujatan.
Baca juga: Jack Grealish Handball, Fans: Harus Penalti tapi Chelsea Dikalahkan Man City gegara Nicolas Jackson
Baca juga: Trent Alexander-Arnold Prediksi Man City Juara Liga Premier, Bek Liverpool: Kapan Mereka Kepeleset?
Baca juga: Tingkah Ga Jelas Duo Chelsea, Nicolas Jackson dan Noni Madueke, Rebutan Penalti hingga Cengengesan
Terlebih saat itu perbandingannya adalah dengan dua seniornya, Kevin De Bruyne dan David Silva.
Pemain 23 tahun itu kini sudah banyak membantu Manchester City.
Musim ini saja dari 47 penampilannya, ayah dua anak ini sudah menyumbangkan 22 gol dan 10 assist.
Urutan kedua top scorer setelah Erling Halaand di klub serta 10 besar di Liga Premier.
Phil Foden berharap, generasi muda di dunia sepak bola tidak cepat menyerah dan menjadikan hujatan sebagai motivasi.
"Mau tidak mau saya mendengarkan orang bicara macam-macam. (Katanya saya) tidak main bagus, mending dipinjamkan."
"Apalagi ada Kevin dan David di depan saya saat itu. Saya tahu saya tidak berhak untuk main (saat itu)."
"Semoga para pemain muda melihat dan berpikir 'Kenapa saya tidak bisa melakukannya?'," tuturnya via Mail Sport.
Prediksi Manchester City
Bek Liverpool, Trent Alexander-Arnold, seolah menganggap Manchester City yang kini paling berpotensi untuk juara Liga Premier lagi.
Trent Alexander-Arnold memandang, Manchester City sepertinya akan sulit untuk terpeleset dalam enam laga terakhirnya musim ini.
Saat ini, Arsenal baru saja naik ke puncak setelah mengalahkan Wolves, total 74 poin, sama seperti Liverpool di bawahnya.
Sedangkan Manchester City di urutan ketiga dengan 73 poin.
Arsenal dan Liverpool baru saja sama-sama terpeleset pekan lalu dengan kekalahan melawan Aston Villa dan Crystal Palace.
Bagi Trent Alexander-Arnold, sulit untuk membayangkan kapan Manchester City bakal terpeleset, mengingat pengalaman musim lalu.
Di mana saat pergantian tahun, Manchester City semakin unggul hingga Arsenal yang menguasai klasemen gagal meraih trofi Liga Premier.
"Kalau kita tidak main lawan mereka, maka nasibnya tidak di tangan kami. Yang bisa kami lakukan harapannya ya cuma semoga, kalau mereka terpeleset atau mereka kehilangan poin, kami bisa mengambil keuntungan dan semoga, kesempatan itu bakal tiba."
"Baik nasib di tangan kami atau tidak, tapi mereka itu tim dengan pelatih dan skuad yang fantastis, sulit untuk membayangkan mereka tidak menang kalau sudah di titik ini," paparnya via Sky Sports.
Pep Guardiola Marah
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, begitu kesal gara-gara penjadwalan laga yang dipandang merugikan skuadnya.
Pep Guardiola mempertanyakan mengapa klub-klub rival di semifinal FA Cup justru mendapat jadwal longgar padahal tidak sepadat Manchester City.
Manchester City baru saja melawan Real Madrid pada Kamis 18 April 2024 WIB.
Laga itu berlangsung intens 120 menit hingga akhirnya Manchester City tersingkir dari Liga Champions melalui adu penalti.
Sedangkan laga terakhir Chelsea adalah kemenangan 6-0 melawan Everton pada Selasa 16 April 2024.
Belum lagi Manchester United yang semakin longgar jadwalnya, yakni laga terakhir adalah imbang melawan Bournemouth pada Sabtu 13 April 2024.
Serta Coventry City yang juga sama, yakni melawan Birmingham pada akhir pekan lalu.
Namun, dua klub terakhir yang punya jadwal longgar malah baru menjalani semifinal pada Minggu 21 Aprl 2024.
"Ini tidak bisa diterima. Ini sangat-sangat tidak bisa diterima. Coventry (dan) Man United dan Chelsea tidak bermain selama seminggu ini dan mereka malah membiarkan kami main hari ini," keluhnya via BBC.
"Ini demi kesehatan para pemain. Ini tidak normal. Jujur saja ini tidak normal. Tidak mungkin seperti ini."
"Kami semua adalah pemain sepak bola, ada emosi juga, (setelah lawan) Madrid, dengan cara kami kalah."
"Saya tahu negara ini memang istimewa untuk berbagai hal, tapi ini demi kesehatan para pemain. Saya tidak paham kok kami masih bertahan hari ini," tambahnya.
Antara Jack Grealish dan Nicolas Jackson
Insiden diduga handball oleh winger Manchester City, Jack Grealish, menimbulkan pro dan kontra.
Dalam semifinal FA Cup di Wembley Stadium antara Manchester City vs Chelsea, Cole Palmer mendapat kesempatan tendangan bebas pada menit ke-54.
Tiga pemain Manchester City yakni Kevin De Bruyne, Jack Grealish, dan Julian Alvarez, siap menghalau tendangan mantan rekan setim mereka.
Tampak tiga pemain Manchester City itu merapatkan barisan dengan tangan saling berangkulan.
Saat Cole Palmer mengeksekusi tendangan, ketiganya melompat namun rangkulan Jack Grealish ke pundak Julian Alvarez terlepas dan tangannya justru mengenai bola yang menyelip.
Bola gagal masuk ke gawang Stefan Ortega dan para pemain Chelsea sontak memprotes wasit Michael Oliver.
VAR sudah memeriksa insiden itu dan menganggap tidak ada handball dari Manchester City dan Chelsea tidak mendapat kesempatan penalti.
Ada yang menganggap bahwa gerakan tangan Jack Grealish mengubah laju bola dari tendangan bebas Cole Palmer sehingga Chelsea layak mendapatkan penalti.
Namun ada pula yang meganggap gerakan tangan sang winger bukanlah hal yang disengaja.
Ada juga pendapat yang menyorot kedua kubu, di mana Jack Grealish harusnya dianggap pelanggaran, namun Chelsea juga dirugikan sendiri oleh penampilan sang penyerang, Nicolas Jackson.
Nicolas Jackson berkali-kali mendapat kesempatan emas di depan gawang Stefan Ortega namun malah menyia-nyiakannya begitu saja.
@xaveg**: Konyol sekali handball dari Grealish tidak dianggap tapi fans Chelsea harus salahkan Jackson juga, finishing dia menjatuhkan klub
@xall**: Jackson sangat kurang di sentuhan akhir, terlalu banyak menyia-nyiakan kesempatan, saya rasa itu jelas penalti dari Grealish, tapi Chelsea harus menyalahkan diri mereka sendiri juga
@fakhru**: Kalau kita kesampingkan handball Grealish, Jackson itu adalah alasan Chelsea kalah, bisa-bisanya gagal dalam tiga peluang emas
@tom_ch**: Meski kita sangat marah pelanggaran Grealish tak jadi penalti, Jackson tidak ada alasan untuk tinggalkan Wembley tanpa gol satu pun
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.