Liga Inggris
Bernardo Silva Dilarang ke Arsenal, Bintang Man City Lebih Mungkin ke Madrid, PSG, atau Barcelona?
Bintang Manchester City, Bernardo Silva, lagi-lagi dikait-kaitkan dengan klub lain. Kabar terbaru, Arsenal ikut dalam pemantauan situasi Bernardo
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Bintang Manchester City, Bernardo Silva, lagi-lagi dikait-kaitkan dengan klub lain.
Kabar terbaru, Arsenal ikut dalam pemantauan situasi Bernardo Silva.
Setelah sebelumnya sudah ada Barcelona, PSG, dan Real Madrid.
Baca juga: Arsenal Siap Gaet Bernardo Silva, Gunners Saingan dengan Barcelona, PSG, Madrid demi Bintang City
Baca juga: Didier Drogba Langsung Semangati Nicolas Jackson yang Dihujat, Legenda Chelsea sampai Balas Hater
Baca juga: Ancelotti Akui Madrid Kesulitan Lawan Man City: Tapi Lawan Chelsea di UCL Lebih Bikin Ketar-ketir
Bernardo Silva memang selalu dikait-kaitkan dengan rumor hengkang menjelang bursa transfer.
Pemain yang punya posisi penting di skuad Pep Guardiola itu baru saja memperpanjang kontraknya hingga 2026.
Namun dikabarkan football365.com, ada klausul rilis senilai 50 juta poundsterling atau Rp 1 triliun yang bisa diaktifkan musim panas nanti.
Laporan pekan lalu menyebut, pemain 29 tahun itu memang ingin angkat kaki dari Etihad Stadium dan sang agen, Jorge Mendes, adalah pemegang kuncinya.
Arsenal sebelumnya sudah mendapatkan Gabriel Jesus dan Oleksandr Zinchenko, kini Mikel Arteta kabarnya ingin menambah kekuatan skuad dengan merekrut Bernardo Silva.
Namun, Arsenal sepertinya harus mengurungkan niatanya bisa merekrut bintang Portugal itu.
Jurnalis Fabrizio Romano menyebut, Manchester City kemungkinan besar ogah menjual Bernardo Silva ke rival besarnya.
Sehingga potensi hengkang Bernardo Silva pun lebih mungkin ke klub di luar Liga Premier.
Benfica pun tidak menutup kemungkinan bisa kembali merangkul mantan pemainnya itu meski minim dana.
Arsenal Dikaitkan Ollie Watkins
Sungguh ironis, Arsenal kini dikait-kaitkan dengan bintang Aston Villa, Ollie Watkins.
Padahal, Ollie Watkins baru saja mempermalukan Arsenal di Emirates Stadium dengan mencetak dua gol tanpa balas.
Jurnalis Mail Sport, Sami Mokbel, membeberkan potensi Arsenal untuk menggaet Ollie Watkins yang menjadi Man of the Match laga itu.
Arsenal sempat dikait-kaitkan dengan penyerang tradisional seperti bintang Brentford, Ivan Toney.
Namun Arsenal kini lebih memilih untuk mencari penyerang yang modern.
Dengan karakter yang serbabisa, maju sendiri sebagai striker atau membantu tim dengan jangkauan yang luas.
Direktur olahraga Arsenal, Edu, yang ditugasi Mikel Arteta untuk memperkuat lini depan kemungkinan bisa melirik Ollie Watkins.
Ollie Watkins cukup menyulitkan lini pertahanan Arsenal, termasuk sang bek William Saliba.
Ditambah kini Gabriel Jesus yang sering cedera dan tidak bisa diharapkan.
Musim ini, Ollie Watkins sudah tampil dalam 45 laga dengan catatan 26 gol dan 10 assist.
Pemain Inggris itu berada di puncak top-scorer Aston Villa, disusul Leon Bailey dengan 13 gol dan 11 assist, Douglas Luiz dengan 10 gol dan 10 assist, serta John McGinn dengan delapan gol dan tujuh assist.
Saat ini, mantan pemain Brentford itu dipatok harga 65 juta euro atau Rp 1,1 triliun berdasarkan transfermarkt.
Mental Arsenal
Mental skuad Arsenal disebut lebih kuat jika dibandingkan musim lalu.
Hal ini diungkapkan sang bek, William Saliba, yang berharap Arsenal bisa mengalahkan Liverpool dan Manchester City dalam persaingan gelar Liga Premier.
Setelah kemenangan 2-0 di laga melawan Wolves, lini pertahanan Arsenal mencatatkan clean sheet dalam enam laga tandang berturut-turut.
Arsenal saat ini memuncaki klasemen dengan 74 poin, sedangkan Liverpool dengan poin sama di bawahnya serta Manchester City dengan 73 poin di urutan ketiga.
The Gunners masih harus menjalani laga melawan Chelsea, Tottenham Hotspur, Bournemouth, Manchester United, dan Everton.
"Tentu saja (mental lebih kuat). Kami punya pengalaman bagus dibanding tahun lalu dan musim ini juga."
"Kami tahu akan ada pasang surut sangat cepat, jadi kami sudah sangat bersiap."
"Segalanya bisa terjadi dalam lima laga terakhir. Kalau kami ingin hasil yang bagus, ya kami harus menang."
"Kami memulai baik hari ini dan kami harus mempertahankannya. Kalau kami mau mendorong diri kami, kami harus menang, menang, dan menang, dan terus seperti ini."
"Kami tahu ini bakal sulit tapi kami sudah bersiap dengan baik," paparnya via dailymail.co.uk.
Setuju Pep Guardiola
Mikel Arteta setuju dengan protes dari bos Manchester City, Pep Guardiola.
Pep Guardiola sempat protes gara-gara jadwal yang begitu padat setelah Liga Champions langsung FA Cup dengan jarak hanya dua hari.
Sedangkan tim lain yang jadwalnya longgar justru diberi waktu lebih.
Arsenal juga baru saja menghadapi Wolves yang mana laga terakhir skuad Gary O'Neil adalah Sabtu 13 April 2024.
"Ini bukan soal kami, Pep atau diri saya, ini soal kondisi kesehatan para pemain. Saat kalian berkompetisi di kompetisi Eropa, semua tim harusnya berkompetisi dengan cara yang sama."
"Kalian tidak bisa menghadapi tim yang tidak main selama tujuh atau tiga hari sebelumnya dan punya waktu pemulihan lebih lama."
"Terus kalian masih harus main di Liga Premier dan FA Cup, Ini tidak benar. Dilihat dari sudut pandang mana saja ini tidak benar," tegasnya via football.london.
Dalam kesempatan lain, Pep Guardiola mempertanyakan mengapa klub-klub rival di semifinal FA Cup justru mendapat jadwal longgar padahal tidak sepadat Manchester City.
Manchester City baru saja melawan Real Madrid pada Kamis 18 April 2024 WIB.
Laga itu berlangsung intens 120 menit hingga akhirnya Manchester City tersingkir dari Liga Champions melalui adu penalti.
Sedangkan laga terakhir Chelsea adalah kemenangan 6-0 melawan Everton pada Selasa 16 April 2024.
Belum lagi Manchester United yang semakin longgar jadwalnya, yakni laga terakhir adalah imbang melawan Bournemouth pada Sabtu 13 April 2024.
Serta Coventry City yang juga sama, yakni melawan Birmingham pada akhir pekan lalu.
Namun, dua klub terakhir yang punya jadwal longgar malah baru menjalani semifinal pada Minggu 21 Aprl 2024.
"Ini tidak bisa diterima. Ini sangat-sangat tidak bisa diterima. Coventry (dan) Man United dan Chelsea tidak bermain selama seminggu ini dan mereka malah membiarkan kami main hari ini," keluhnya via BBC.
"Ini demi kesehatan para pemain. Ini tidak normal. Jujur saja ini tidak normal. Tidak mungkin seperti ini."
"Kami semua adalah pemain sepak bola, ada emosi juga, (setelah lawan) Madrid, dengan cara kami kalah."
"Saya tahu negara ini memang istimewa untuk berbagai hal, tapi ini demi kesehatan para pemain. Saya tidak paham kok kami masih bertahan hari ini," tambahnya.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.