Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Liga Inggris

Erik ten Hag Sebut Man United Klub Sukses: Saya Berhasil Bawa Para Pemain Tampil Maksimal

Pelatih Manchester United, Erik ten Hag, mengaku dirinya dan skuadnya sudah layak disebut sukses.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Instagram.com/@kobbie
Pemain Manchester United, Rasmus Hojlund, Alejandro Garnacho, Kobbie Mainoo. Pelatih Manchester United, Erik ten Hag, mengaku dirinya dan skuadnya sudah layak disebut sukses. 

TRIBUNTERNATE.COM - Pelatih Manchester United, Erik ten Hag, mengaku dirinya dan skuadnya sudah layak disebut sukses.

Manchester United saat ini berada di urutan ketujuh klasemen Liga Premier dengan 50 poin.

Meski demikian, Setan Merah baru saja menang lewat adu penalti melawan Coventry City dan berhak melaju ke final FA Cup.

Baca juga: Gara-gara Antony, Ex Real Madrid Sumpahi Man United Dibantai Man City 5-0 di Final FA Cup

Baca juga: Neal Maupay Ledek Selebrasi Antony setelah Penalti Man United, Rival Hujat: Brentford ke Final Dulu

Baca juga: Gawat, Phil Foden dan Erling Haaland Absen Latihan Jelang Man City Hadapi Brighton, Cedera?

Erik ten Hag mengaku tidak puas hanya dengan pencapaian ke final FA Cup.

"Kami belum puas hanya dengan lolos ke final FA Cup, kami ingin memenangkannya."

"Itulah yang kami kejar dan itulah mentalitas kami. Itulah mengapa kami adalah tim yang sukses."

"Itulah mengapa saya sukses selama lebih dari 10 tahun ini sebagai pelatih, saya selalu bisa membawa pemain menunjukkan performa maksimal mereka," ujarnya via Fabrizio Romano.

Manchester United Didoakan Kalah

Winger Manchester United, Antony, menjadi sorotan gara-gara kelakuannya di semifinal FA Cup melawan Coventry City.

Mantan gelandang Real Madrid, Wesley Sneijder, sampai-sampai mendoakan buruk untuk Manchester United gara-gara Antony.

Wesley Sneijder berharap Manchester United dibantai 5-0 oleh Manchester City di final FA Cup.

Legenda Inter Milan itu kesal melihat selebrasi Antony setelah Manchester United menang dari adu penalti.

Kepada Soccernews, Wesley Sneijder juga kesal melihat bintang Brasil itu langsung meninggalkan lapangan tanpa berinteraksi dengan para pemain klub Championship itu.

"Kamu lalu langsung keluar dari lapangan. Betapa memalukannya kamu," kritik Wesley Sneijder.

"Saya harap mereka (Manchester United) kalah 5-0 melawan Manchester City di final," harapnya.

Antony Diledek

Penyerang Brentford, Neal Maupay, meledek aksi selebrasi winger Manchester United, Antony.

Antony memang menjadi sorotan gara-gara selebrasi setelah adu penalti melawan Coventry City di semifinal FA Cup.

Pasalnya, Manchester United harus kerja keras hingga hasil imbang 3-3 dan menang dari adu penalti.

Sejumlah pihak menyebut penampilan Manchester United itu memalukan lantaran sebegitu kesulitan melawan klub Championship.

Sehingga selebrasi Antony yang bahkan tidak ikut menjadi eksekutor penalti juga menjadi sorotan.

Neal Maupay sampai blak-blakan meledek Antony melalui akun X miliknya saat merepost unggahan BBC yang berisi video selebrasi pemain Brasil itu.

"Perlu diingat, saya saja tidak akan melakukan seperti ini," tulis akun @nealmaupay_ dengan emoji menangis.

Ternyata, ledekan Neal Maupay itu menjadi bumerang lantaran sejumlah fans Manchester United dan rival membalasnya dengan mengungkit pencapaian Brentford.

@cfcne**: Mending ke final dulu

@lfcg**: Kita tidak pernah tahu karena kamu tidak akan pernah melaju ke semifinal apapun

@thefer**: Kamu tidak akan pernah melakukan itu? Ya karena kamu tidak bisa sampai final

@utdr**: Memangnya pernah main di semifinal?

Andre Onana Tidak Kartu Merah

Kiper Manchester United, Andre Onana, tidak kena hukuman kartu merah meski sudah ada dua kartu kuning dalam laga melawan Coventry City.

Artinya, Andre Onana tidak kena skorsing dan masih bisa bertanding menghadapi Manchester City di final FA Cup.

Diketahui, Andre Onana mendapatkan dua kartu merah dalam laga melawan Coventry City yang berakhir dengan adu penalti.

Kartu kuning pertama adalah gara-gara menunda goal-kick pada menit ke-85.

Kesalahan serupa terjadi lagi saat adu penalti yang akhirnya dimenangkan oleh Manchester United.

Biasanya, dua kartu kuning setara dengan satu kartu merah dan pemain dikeluarkan.

Namun, mantan kiper Inter Milan itu selamat dari mimpi buruk skorsing.

Pasalnya, aturan yang ada tidak berlaku jika kartu kuning dijatuhkan pada adu penalti.

Kekesalan Erik ten Hag

Pelatih Manchester United, Erik ten Hag, kesal mengenang skuadnya yang baginya dicurangi.

Erik ten Hag mengungkit soal laga melawan Chelsea dan Liverpool yang menurutnya penuh kecurangan.

Hal ini diungkapkan Erik ten Hag setelah menyingkirkan klub Championship Coventry City dari FA Cup.

Akhirnya setelah laga berakhir 3-3, Manchester United unggul 4-2 dari adu penalti.

Bagi Erik ten Hag, hasil dari laga itu bukanlah hal yang memalukan.

Diketahui, Manchester United sebenarnya sempat unggul dengan gol dari Scott McTominay (23'), Harry Maguire (45+1'), dan Bruno Fernandes (58').

Namun, Andre Onana langsung kebobolan dua gol dari Elis Simms (71') dan Callum O'Hare (79') ditambah penalti dari Haji Wright (90+5').

Akhirnya setelah extra time, laga berlanjut ke adu penalti di mana Setan Merah unggul empat gol dari Rasmus Hojlund, Bruno Fernandes, Christian Eriksen, dan Diogo Dalot.

Hanya Casemiro yang gagal mengeksekusi tendangan pertama.

Untuk Coventry City, hanya berhasil membukukan gol dari Haji Wright dan Victor Torp, sedangkan Callum O'Hare dan Ben Sheaf bisa dihalau Andre Onana.

Erik ten Hag mengaku bangga pada pencapaian anak asuhnya, terutama di tengah badai cedera.

Mantan pelatih Ajax Amsterdam itu tidak mau memandang kemenangan itu sebagai hal yang memalukan.

Erik ten Hag juga mengeluhkan soal keputusan-keputusan wasit yang dirasa selalu merugikan Manchester United.

Seperti saat dua penalti Cole Palmer yang membuat Manchester United kalah 4-3.

Serta penalti Mo Salah yang membuat hasil imbang 2-2 melawan Liverpool.

"Saya tahu kami membuat sejumlah kesalahan, tapi itu bukan hal yang memalukan, ini adalah prestasi yang besar."

"Mengingat United menjadi tim yang besar satu dekade lalu, mereka meraih final tiga kali, dan kini dua kali dalam dua tahun, dengan segala kemunduran, termasuk hari ini, bisa 3-3 itu gila."

"Lalu kami harusnya mendapat penalti agar bisa 4-3, ada handball yang harus disorot ketimbang penalti yang membobol gawang kami."

"Itu terjadi berkali-kali, laga melawan Chelsea, dua penalti gila, melawan Liverpool, penalti juga sangat dipertanyakan. Ini seperti kutukan melawan kami."

"Kami akan mengumpulkan energi dari sini, kami harus membangun kepercayaan diri," tuturnya via MEN Sport.

Kini, Manchester United bersiap kembali dipertemukan dengan rival sekotanya, Manchester City, di final FA Cup nanti.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved