Liga Inggris
Stefan Ortega Mau Bertahan di Man City, Rekan Ederson: Keluarga Betah, Mana Ada yang Lebih Baik?
Kiper Manchester City, Stefan Ortega, mengaku ingin terus bertahan di Etihad Stadium.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Kiper Manchester City, Stefan Ortega, mengaku ingin terus bertahan di Etihad Stadium.
Stefan Ortega selama ini menjadi kiper pelapis Manchester City, di mana Ederson yang menjadi starter reguler.
Meski menjadi penjaga gawang pilihan kedua, Stefan Ortega merasa cukup dengan penampilannya yang hanya 19 kali musim ini.
Baca juga: Erling Haaland Sudah Tahu Man City Bakal Juara Tikung Arsenal Lagi: Sejak Laga Tottenham Hotspur
Baca juga: Rio Ferdinand Dengar soal Pochettino Bisa Dipecat Chelsea, Legenda Man United: Dari Para Petinggi
Sementara Ederson mencatatkan 43 penampilan musim ini.
Stefan Ortega mendapat kesempatan main lebih banyak ketimbang musim lalu karena Ederson cedera.
Namun, sekalinya main, Stefan Ortega tampil bagus dengan banyak penyelamatan krusial yang mengagumkan.
Kiper Jerman itu mengaku betah bersama keluarganya tinggal di Manchester.
Selain itu, menurutnya, tidak ada tawaran yang lebih bagus selain menjadi pemain Manchester City.
"Benar-benar tidak ada alasan bagi saya untuk tidak bertahan di sini. Saya rasa saya main 19 laga sudah cukup untuk mendapatkan waktu bermain."
"Saya merasa nyaman di sini, keluarga saya juga. Harus ada tawaran yang jauh lebih bagus ketimbang di City (kalau ingin pindah), dan saat ini saya tidak melihat itu," ujarnya.
Erling Haaland Sudah Tahu
Penyerang Manchester City, Erling Haaland, mengaku sudah tahu skuadnya bakal menang Liga Premier menikung Arsenal lagi.
Hal itu sudah diketahui Erling Haaland bahkan sejak sebelum laga di pekan terakhir.
Sebelum Manchester City melawan West Ham United dan Arsenal menjamu Everton.
Tepatnya setelah menang 2-0 melawan Tottenham Hotspur.
"Saya rasa setelah kami menang di Spurs, kami sepertinya sudah tahu kami bakal memenangkannya."
"Di Liga Premier itu lebih susah dari yang dikira. Tingkat kesulitan setiap laga itu (tinggi) padahal belum final, tapi rasanya seperti tidak jauh."
"Kita tidak bisa santai setelah 45 menit. Setiap laga itu sangat intens dan keras," ungkapnya via dailymail.co.uk.
Pemain Manchester City Mabuk
Beredar foto sejumlah pemain Manchester City yang menghadiri pesta selebrasi kemenangan juara Liga Premier.
Di antaranya ada Jack Grealish, Rodri, Erling Haaland, Kevin De Bruyne, Phil Foden, hingga Scott Carson.
Perayaan kemenangan itu diadakan di bar atau klub malam Fenix di Manchester.
Viral sejumlah foto beberapa pemain sebelum dan sesudah pesta dan tampak seperti mabuk berat.
Di antaranya Jack Grealish, Rodri, dan Erling Haaland yang seperti sudah setengah sadar saat keluar dari klub malam itu.
Para fans Manchester City menertawakan para pemain jagoannya itu karena menunjukkan ekspresi yang lucu.
Mereka menyorot Kevin De Bruyne yang keluar bar dengan wajah yang tampak serius.
Meski jika diperhatikan dari matanya, Kevin De Bruyne tampak habis minum minuman beralkohol juga.
Saking wajahnya tampak serius, Kevin De Bruyne disebut siap langsung latihan setelah pesta.
@thesil**: Lihatlah De Bruyne, ketenangan 100 persen
@mcfcc**: KDB sepertinya satu-satunya pemain yang masih ingat jalan pulang
@j_k_**: KDB tampaknya langsung siap latihan beberapa jam lagi
@netna**: KDB masih tampak sanggup memberi assist
@chukw**: Sepertinya KDB masih perlu memberi assist teman-temannya untuk bisa pulang
Jeremy Doku atau Mateo Kovacic
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, membeberkan alasan dirinya lebih memilih Jeremy Doku ketimbang Mateo Kovacic untuk laga terakhir melawan West Ham United.
Jeremy Doku menjadi starter di sayap kiri, sedangkan Mateo Kovacic baru masuk pada menit ke-90+1 menggantikan Phil Foden yang mencatatkan brace.
Pep Guardiola mengaku kesulitan untuk memilih antara memainkan sang bintang Belgia atau Kroasia itu.
Hingga akhirnya mantan pemain Chelsea itu dirasa kurang cocok dengan kebutuhan tim.
"Itu keputusan yang sangat, sangat, sulit. Kova selama ini membantu kamu dengan ritme permainan."
"Tapi saya pikir West Ham bakal lebih banyak main bertahan. Dan kualitasnya (Doku) di ruang sempit dan satu lawan satu (lebih unggul), itulah alasan pastinya kenapa," jawabnya via Sky Sports.
Pep Guardiola soal Jurgen Klopp
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, sampai berurai air mata ketika menanggapi kepergian Jurgen Klopp dari Liverpool.
Jurgen Klopp memastikan dirinya akan meninggalkan Liverpool di penghujung musim ini setelah sembilan tahun bersama.
Pep Guardiola selalu menyebut bahwa saingan terberatnya sebagai pelatih adalah Jurgen Klopp.
Begitu juga dengan Manchester City, yang mana saingan terberatnya adalah Liverpool.
Pep Guardiola begitu kehilangan Jurgen Klopp yang selama ini memberinya motivasi untuk terus maju.
Ia juga membahas soal pujian Jurgen Klopp baru-baru ini yang menyebut cuma Pep Guardiola yang bisa membuat Manchester City sehebat sekarang.
"Saya bakal sangat merindukannya. Jurgen punya peran sangat penting di hidup saya. Dia membawa saya ke level atas sebagai seorang manajer."
"Kami sangat menghormati satu sama lain, saya punya firasat dia nanti akan kembali."
"Saya cuma ingin bilang terima kasih atas semua kata-katanya, tapi dia tahu secara pribadi bahwa di belakang saya, ada banyak hal yang klub ini berikan kepada saya."
"Kalau tidak, kalau saya sendirian, saya tidak bisa melakukannya (menjadi pelatih terbaik). Saya cukup sadar untuk menyadari hal itu," tuturnya via sportbible.
Pujian Jurgen Klopp
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, membahas soal 115 dakwaan pelanggaran finansial terhadap Manchester City.
Persidangan Manchester City akan segera digelar sehingga belum ada titik terang mengena 115 tuduhan itu.
Menanggapi hal itu, Jurgen Klopp tetap tak bisa mengesampingkan fakta soal kehebatan Manchester City di bawah Pep Guardiola.
Apalagi kini Manchester City berpotensi juara Liga Premier yang keempat berturut-turut.
"Semua orang tahu tentang 115 dakwaan itu tapi saya tidak tahu apa maksudnya. Saya cuma tahu angkanya."
"Tidak peduli apa yang terjadi di Man City, Pep Guardiola adalah pelatih terbaik di dunia, dan dampaknya sangat signifikan."
"Coba gaet pelatih lain di Man City, mereka tidak akan menang Liga Premier empat kali berturut-turut."
"Itu semua karena dia (Guardiola) dan timnya. Tapi apa itu berarti mereka bisa melakukan sesuka mereka? Tidak."
"Tapi saya tidak tahu apa yang mereka lakukan, kalau pun ada, dan bukan ranah saya untuk membahas hal itu," ujarnya via Express Sport.
Lebih lanjut, Jurgen Klopp mengaku ingin tahu soal dakwaan itu apakah benar adanya meski dirinya sudah tidak terlibat lagi di Liga Premier.
"Semua orang ingin tahu. Tapi saya bakal sudah ada di tempat lain. Tapi kualitas Pep yang membuat perubahan, jadi saya tidak khawatirkan hal-hal ini. Itu bukan masalah saya," tandasnya.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.