Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Liga Inggris

Ternyata Chelsea Sudah Berkali-kali Diskusi dengan Thomas Frank, Bos Brentford Juga Dilirik Bayern

Chelsea dikabarkan sudah melakukan beberapa kali diskusi dengan salah satu kandidat pelatih pengganti Mauricio Pochettino.

|
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Twitter.com/@btsportfootball
Pelatih Brentford, Thomas Frank. Chelsea dikabarkan sudah melakukan beberapa kali diskusi dengan salah satu kandidat pelatih pengganti Mauricio Pochettino. 

TRIBUNTERNATE.COM - Chelsea dikabarkan sudah melakukan beberapa kali diskusi dengan salah satu kandidat pelatih pengganti Mauricio Pochettino.

Salah satu kandidat itu adalah pelatih Brentford, Thomas Frank.

Selain Thomas Frank, ada juga kandidat lain seperti bos Leicester City Enzo Maresca dan pelatih Ipswich Town Kieran McKenna.

Baca juga: 4 Calon Pelatih Chelsea Pengganti Pochettino, Sosok Misterius Pilihan Boehly, Ruben Amorim Termasuk?

Baca juga: Simpang Siur 4 Calon Pelatih Chelsea Pengganti Pochettino, Antara Ruben Amorim atau Roberto De Zerbi

Serta yang dirumorkan ada manajer Brighton Roberto De Zerbi dan pelatih Sporting CP Ruben Amorim.

Adalah jurnalis Christian Falk yang sering memberitakan tentang Bayern Munich.

Falk mengklaim bahwa Thomas Frank sudah berkali-kali diskusi dengan para petinggi Chelsea.

Pelatih asal Denmark itu juga dipertimbangkan oleh Bayern Munich dan Manchester United.

Meski kini Bayern Munich tinggal selangkah lagi menggaet bos Burnley, Vincent Kompany.

Sebelumnya, Thomas Frank sempat dipuji oleh legenda Liverpool John Barnes.

Pada musim pertamanya di Liga Premier, Thomas Frank disebut melakukan tugas yang brilian di Gtech Community Stadium.

Kini Thomas Frank masih punya kontrak sampai 2027.

Simpang Siur

Daftar nama kandidat pelatih Chelsea pengganti Mauricio Pochettino masih simpang siur.

Daftar calon yang pasti adalah pelatih Leicester City Enzo Maresca, bos Ipswich Town Kieran McKenna, dan manajer Brentford Thomas Frank.

Satu nama yang dipermasalahkan, antara pelatih Brighton Roberto De Zerbi atau bos Sporting CP Ruben Amorim.

Versi jurnalis Sky Sports Kaveh Solhekol, nama keempat adalah Roberto De Zerbi.

Ia menegaskan mantan bos Barcelona, Xavi Hernandez, tidak masuk dalam radar.

Sementara itu sempat dikabarkan sebelumnya, sejumlah jurnalis menduga sosok keempat adalah Ruben Amorim.

Nama Ruben Amorim memang sudah dikait-kaitkan bahkan sebelum Mauricio Pochettino resmi mundur.

Bos asal Portugal itu sudah membantah bahwa dirinya akan merapat ke West Ham United menggantikan David Moyes.

Ia juga membantah dirinya bakal bergabung Liverpool menggantikan Jurgen Klopp yang kini posisi itu sudah diisi Arne Slot.

Sedangkan Chelsea sendiri pada awal Mei 2024 membantah adanya diskusi dengan Ruben Amorim.

Sang pelatih sudah sempat menegaskan bahwa dirinya lebih memilih lanjut di Sporting CP.

Jurnalis kenamaan, Simon Phillips, menduga Ruben Amorim masih ada potensi bergabung ke Stamford Bridge.

Chelsea disebut masih mempertimbangkan nama pelatih 39 tahun itu.

"Banyak sumber terdekat dan sumber dari orang-orang saya sendiri yang sangat yakin bahwa Ruben Amorim masih sangat dipertimbangkan (oleh Chelsea) meski pemberitaannya minim," ujarnya.

"Banyak yang percaya bahwa pada hari Kamis, Amorim yang akan terpilih dan diyakini sebagai sosok misterius (pilihan petinggi Chelsea)," tandasnya.

Enzo Maresca Siap

Pelatih Leicester City, Enzo Maresca, disebut sangat menginginkan posisi sebagai pelatih Chelsea.

Enzo Maresca kabarnya siap meninggalkan Leicester City demi menggantikan Mauricio Pochettino.

Kabar ini dikonfirmasi oleh pakar transfer Fabrizio Romano.

"Saya mendapat banyak pertanyaan soal Enzo Maresca, dan saya bisa mengonfirmasi bahwa Maresca itu sangat terbuka dan sangat berharap bisa bergabung ke Chelsea."

"Jadi sekarang ada peluang kongkret," ujarnya via Daily Briefing.

Sementara itu, The Sun mengabarkan bahwa Chelsea dan Enzo Maresca memang sudah mulai berdiskusi soal masa depannya.

Enzo Maresca Ideal

Pelatih Leicester City, Enzo Maresca, masuk sebagai kandidat utama pelatih Chelsea menggantikan Mauricio Pochettino.

Simak penjelasan soal alasan Chelsea menjadikan Enzo Maresca sebagai calon pelatih.

Enzo Maresca disebut-sebut mirip seperti Pep Guardiola di Manchester City.

Baik Leicester City atau Manchester City pun sama-sama baru saja memenangkan liga masing-masing.

Leicester City menang Championship dengan 97 poin, selisih satu poin dengan Ipswich Town di bawahnya.

Otomatis, Leicester City akan dipromosikan ke Liga Premier musim 2024/2025.

Diketahui, Enzo Maresca memang pernah menjadi asisten pelatih Pep Guardiola pada periode 2022-2023.

Pelatih asal Italia itu juga pernah dipercaya menjadi pelatih skuad muda Manchester City.

TalkSPORT mengabarkan bahwa gaya kepelatihan Enzo Maresca ini cocok dengan keinginan para petinggi klub Chelsea.

Behdad Eghbali dan Todd Boehly disebut ingin pelatih dan tim yang bisa menguasai bola dan kuat dalam penyerangan dan pertahanan.

Dominasi di lapangan adalah ciri khas dari Manchester City.

Itulah mengapa Enzo Maresca yang berguru dari Pep Guardiola dianggap lebih cocok ketimbang Mauricio Pochettino.

Kieran McKenna Tidak Cocok

Dua tokoh membeberkan alasan mengapa pelatih Ipswich Town, Kieran McKenna, tidak cocok menggantikan Mauricio Pochettino di Chelsea.

Dua pundit, Andy Goldstein dan Darren Bent menjelaskan alasan masing-masing.

Selain Kieran McKenna, ada nama-nama lain seperti bos Leicester City Enzo Maresca, manajer Brighton Roberto De Zerbi, hingga bos Brentford Thomas Frank menjadi kandidat pelatih Chelsea.

Andy Goldstein meyakini, Kieran McKenna belum cocok untuk menghadapi anak asuh yang punya ego besar seperti para pemain Chelsea.

Meski pelatih asal Irlandia itu pernah menjadi asisten manajer di Manchester United dan menjadi pelatih skuad muda Tottenham Hotspur.

Ia juga berhasil membawa Ipswich Town untuk promosi ke Liga Premier musim depan.

"Kalau sampai menggaet manajer seperti Kieran McKenna, yang belum terbiasa untuk melatih orang-orang dengan kepribadian dan ego besar, langsung dipekerjakan di sana, saya rasa itu adalah kesalahan besar kalau memang dia yang bakal digaet," tuturnya via talkSPORT.

Pendapat serupa disampaikan oleh, mantan pemain Ipswich Town, Darren Bent.

Darren Bent menyebut, Kieran McKenna belum pada level melatih klub sebesar Chelsea.

"Saya cinta Kieran McKenna untuk apa yang sudah dia lakukan di Ipswich. Tapi lompatan (ke Chelsea) itu terlalu besar."

"Penyebab utamanya, dia belum pernah memanajeri laga Liga Premier. Ipswich itu klub besar, tapi mereka bukanlah Chelsea," ujarnya via talkSPORT.

4 Alasan Mauricio Pochettino Harus Dilepas

Ada empat alasan mengapa keputusan tepat bagi Chelsea untuk melepas Mauricio Pochettino.

Hal ini dipaparkan oleh jurnalis kroasia, Roko Skrabic, yang juga merupakan fans Chelsea.

Skrabic membeberkan sejumlah faktor mengapa Mauricio Pochettino tidak layak dipertahankan di Chelsea.

Chelsea merelakan Mauricio Pochettino pergi tanpa ada usaha untuk mempertahankan sang pelatih yang sudah berhasil membawa The Blues naik 6 peringkat tersebut.

Mauricio Pochettino secara mengejutkan diumumkan resmi mundur pada Selasa 21 Mei 2024 waktu setempat.

Kabar ini menimbulkan pro dan kontra, ada yang berharap sang pelatih bertahan, ada pula yang senang lantaran memang kepergiannya diharapkan.

Kini, Skrabic menyebutkan empat poin yang membuat Mauricio Pochettino memang harus pergi.

Yang pertama adalah gaya sepak bola yang ketinggalan zaman.

Mauricio Pochettino masih menggunakan gaya permainan lama dari Jerman, gegenpressing.

Yang mana Jurgen Klopp sempat menggunakan itu di Liverpool namun lama kelamaan mengubahnya menjadi seperti gaya Pep Guardiola yang modern.

Alasan kedua adalah pengetahuan taktikal yang dipertanyakan.

Skrabic menyorot contoh dari poin tersebut, di antaranya adalah pemain yang telat diganti, pola permainan tidak jelas, hingga penggunaan pemain yang kurang tepat seperti Enzo Fernandez.

Penyebab selanjutnya adalah poin pertama yang akhirnya memperparah krisis cedera di tubuh Chelsea.

Gara-gara permainan yang ketinggalan zaman, maka metode pemulihan pemain yang cedera jadi terpengaruh.

Pemain seperti Christopher Nkunku, Reece James, hingga Ben Chilwell semakin sering cedera dan waktu bermain pun minim.

Poin terakhir adalah performa yang kurang, meski Skrabic sendiri menyadari naik ke posisi 6 klasemen adalah sebuah pencapaian.

Namun, Skrabic menolak pemikiran bahwa itu pencapaian luar biasa mengingat Chelsea selalu berputar-putar di kisaran posisi 10.

Ia menyayangkan jika sampai posisi Chelsea di luar lima besar menjadi kewajaran yang baru.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved