Liga Champions
Ian Maatsen Dihujat Blunder Bikin Vinicius Gol, Bos Dortmund Bela Bek Pinjaman Chelsea: Wajar Khilaf
Bek Borussia Dortmund, Ian Maatsen, dihujat gara-gara blundernya yang membuat Vinicius Junior mencetak gol kedua Real Madrid di final Liga Champions
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Bek Borussia Dortmund, Ian Maatsen, dihujat gara-gara blundernya yang membuat Vinicius Junior mencetak gol kedua Real Madrid dalam final Liga Champions.
Akhirnya, Real Madrid mengangkat trofi Liga Champions mereka yang ke-15.
Blunder itu terjadi pada menit ke-82 di mana pemain pinjaman dari Chelsea itu menerima bola dari Marco Reus dan langsung mengumpan ke kiri.
Baca juga: Jude Bellingham Ditertawakan setelah Madrid Juara UCL, Fans Barcelona, City, MU: Air Mata Palsu
Baca juga: Joe Cole Minta Enzo Maresca Gagalkan Chelsea Jual Conor Gallagher: Andai Saya Ketemu Todd Boehly
Di sana ada Mats Hummels dan Nico Schlotterbeck, namun bola malah ke tengah dan langsung diterima oleh Jude Bellingham.
Jude Bellingham dengan cepat memberikan bola itu kepada Vinicius Junior yang dikonversikan menjadi gol.
Mats Hummels yang berada terdekat dengan mereka tak kuasa menghentikannya.
Tampak jelas wajah sedih Ian Maatsen gara-gara kesalahannya itu.
Padahal sebelumnya Ian Maatsen juga cukup membantu skuad, misalnya menghalau serangan dari Dani Carvajal.
Namun, tetap saja tidak sedikit fans yang menyalahkan pemain Belanda itu.
Kritikan pedas kepada Ian Maatsen sampai ke telinga sang pelatih, Edin Terzic.
Edin Terzic mengaku maklum kesalahan itu bisa terjadi.
"Saya rasa Ian itu adalah bagian dari tim yang sangat bagus hari ini, apalagi di babak pertama, kami nyaris saja mencetak gol dan dia adalah salah satu alasannya karena dia main dengan fantastis," pujinya via metro.co.uk.
Edin Terzic yang memberi selamat kepada Real Madrid dan Carlo Ancelotti mengakui bahwa banyak kesalahan di laga besar itu.
"Ini adalah laga yang penuh kesalahan dan yang penting adalah reaksinya. Ian itu adalah pemain yang selalu ingin mendapat bola, tidak peduli seberapa sempit peluangnya, dia selalu ingin mendapat bola dan menggiringnya, dia ingin memainkannya ke depan."
"Kalau sudah punya mentalitas seperti ini jelas kita masih tidak bisa terhindar bahwa bisa saja kita kehilangan bola."
"Saya tidak kecewa atau apa pun ke Ian karena mereka (Madrid) sudah menunjukkan situasi yang sama di babak pertama dan kami memang kurang efisien untuk mencetak gol."
"Saya yakin Ian akan belajar dari malam ini dan dia akan memiliki masa depan yang cerah," tambahnya.
Jude Bellingham Ditertawakan
Gelandang Real Madrid, Jude Bellingham, menjadi bahan tertawaan setelah skuadnya juara Liga Champions melawan Borussia Dortmund.
Real Madrid mengoleksi trofi Liga Champions ke-15 setelah dua gol tanpa balas dari Dani Carvajal (74') dan Vinicius Junior (83').
Setelah laga, Jude Bellingham diwawancara yang membuatnya ditertawakan fans rival seperti Barcelona, Manchester City, hingga Manchester United.
Jude Bellingham memang kerap disindir sebagai pemain dengan PR atau Player Relations yang begitu getol bekerja dengan media.
Tak terkecuali dalam wawancara setelah laga itu, di mana Jude Bellingham dituduh memalsukan tangisan atau air matanya demi pemberitaan.
Setelah laga, Jude Bellingham ditanya soal perasaannya setelah memenangkan kompetisi itu untuk pertama kalinya.
"Saya selalu bermimpi bermain di laga-laga seperti ini, dan seperti yang kalian tahu dalam menjalani hidup pasti ada orang-orang yang bilag kalian tidak akan bisa melakukan itu."
"Hari-hari seperti hari inilah yang membuat kita ingat (bahwa kita mampu)," ujarnya via eurosport.
Jude Bellingham mengaku begitu terharu ketika melihat wajah keluarganya di Wembley Stadium.
Bintang Inggris itu juga menyebut ingin menjadi contoh baik bagi adiknya, pemain Sunderland Jobe Bellingham.
"Saya tidak bisa berkata-kata kala melihat adik saya, yang mana saya berusaha menjadi contoh untuknya. Ini adalah malam terbaik dalam hidup saya," tandasnya.
Fans rival langsung menyorot video wawancara Jude Bellingham itu.
@madne**: Memalsukan tangisan tapi masih bisa menjawab semua pertanyaan, kita belum pernah melihat lagi pelatihan media seperti ini setelah pidato Hitler
@efly**: Dia menang melawan mantan klub yang dia tinggalkan setahun lalu, penulis skripnya benar-benar kerja keras untuk karier Jude
@erlin**: Dia berusaha keras mengeluarkan air matanya
@rizy**: Dia memaksakan air mata setelah main buruk
@sushi**: Orang ini berusaha keras untuk mendapat poin PR dengan air mata palsu
@fcbma**: Menangis setelah tampil buruk memang wajar
Gary Lineker dan Rodrygo Puji Manchester City
Manchester City harus tersingkir dari Liga Champions sejak babak perempat final melawan Real Madrid.
Mantan pemain Barcelona, Gary Lineker, membeberkan penyebab Manchester City tidak bisa lagi berjuang di Liga Champions.
Hal ini diungkapkan Gary Lineker menjelang laga final Liga Champions Real Madrid vs Borussia Dortmund.
Permainan Real Madrid di perempat final sempat menjadi sorotan gara-gara mengandalkan bermain bertahan hingga berakhir adu penalti.
Gol Rodrygo Goes di babak pertama dibalas Kevin De Bruyne di babak kedua lalu hanya Manchester City yang agresif menyerang.
Bagi Gary Lineker, Manchester City di musim ini kurang beruntung untuk kompetisi Eropa.
"Saya pikir mereka agak kurang beruntung di Eropa. Padahal saya rasa mereka tim yang lebih baik (ketimbang Madrid), tapi hal itu bisa saja terjadi," ujarnya via The Rest is Football.
Sebelumnya, sang winger, Rodrygo Goes juga menyatakan hal serupa.
Bintang Brasil itu mengakui bahwa Manchester City memang tampil lebih baik dan layak disebut tim terbaik di dunia.
"Jujur saja, kami tahu mereka itu lebih baik. Bagi saya, mereka adalah tim terbaik di dunia, mereka adalah tim yang memainkan sepak bola terbaik."
"Saya rasa lawan terberat sudah pergi, tapi bukan berarti memenangkan final akan mudah."
"Laganya sulit juga saat melawan Bayern, dan akan sulit pula saat melawan Borussia nanti," ujarnya via beinsports.com.
Rodri Sindir Arsenal dan Real Madrid
Gelandang bertahan Manchester City, Rodri, sepertinya "alergi" jika lawannya mengandalkan bermain bertahan alias parkir bus.
Apalagi lawan yang dihadapi adalah tim besar seperti Real Madrid dan Arsenal.
Rodri sempat menyindir Real Madrid gara-gara parkir bus hingga laga berujung adu penalti dan Manchester City tersingkir dari Liga Champions.
Kini, Rodri terang-terangan mengkritik Arsenal gara-gara seperti mengharapkan hasil imbang dan tidak ada niat untuk menang saat menghadapi Manchester City.
Setelah laga berakhir 1-1 melawan Real Madrid, Manchester City kalah 3-4 setelah adu penalti.
Bintang Spanyol itu menyindir skuad Carlo Ancelotti yang lebih pasif dalam menyerang.
"Hari ini, saya cuma melihat satu tim yang main. Kalau bicara soal pertahanan, mereka bertahan dan mereka tahu cara menderita."
"Kami tahu betapa kerasnya Real Madrid, tapi menurut saya harusnya kita lebih banyak memanfaatkan peluang yang ada."
"Tapi mereka tahu kompetisi ini dan tahu cara bermain. Selamat untuk mereka," kritiknya via The Standard.
Setelah juara Liga Premier keempat kalinya dan lagi-lagi menikung Arsenal di penghujung musim, Rodri memberi kritikan pedas untuk The Gunners.
Rodri yang baru saja selebrasi kemenangan Manchester City keempat kalinya di Liga Premier menyinggung soal mental.
Khususnya mental Arsenal ketika berhadapan dengan Manchester City di penghujung Maret 2024 lalu.
Di mana Arsenal lebih dominan main bertahan ketimbang menyerang.
Rodri menyayangkan rival besarnya itu tidak ada mental untuk menang dan cenderung ingin hasil imbang.
"Mereka menjalani musim yang luar biasa. Tapi saya pikir bedanya itu di sini (mental). Saat mereka datang ke sini, saat mereka menghadapi kami di sini di Etihad."
"Saya melihat mereka, ah orang-orang ini, mereka tidak mau mengalahkan kami, mereka cuma ingin imbang."
"Dan dengan mentalitas itu, kami tidak mau melakukan seperti itu," ujarnya via Optus Sport.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.