Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Euro

Chris Sutton Kaget Lihat Romelu Lukaku Tampil Buruk di EURO, Ex Chelsea: Ini Tim yang Semakin Tua

Mantan penyerang Chelsea, Chris Sutton, mengaku terkejut melihat penampilan buruk juniornya, Romelu Lukaku mewakili Belgia di EURO 2024.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Instagram.com/@romelulukaku
Pemain Chelsea, Romelu Lukaku. Mantan penyerang Chelsea, Chris Sutton, mengaku terkejut melihat penampilan buruk juniornya, Romelu Lukaku mewakili Belgia di EURO 2024. 

TRIBUNTERNATE.COM - Mantan penyerang Chelsea, Chris Sutton, mengaku terkejut melihat penampilan buruk juniornya, Romelu Lukaku mewakili Belgia di EURO 2024.

Romelu Lukaku berkali-kali membuang kesempatan emas untuk mencetak gol.

Gol pemain Chelsea itu pun terhitung offside oleh VAR sehingga pulang dengan tangan kosong.

Baca juga: Fans Man City Salahkan Romelu Lukaku, Bintang Chelsea Hambat Kevin De Bruyne, Rival: KDB Ngapain Aja

Baca juga: Chelsea Ditolak Atletico Madrid, Tawar Samu Omorodion Rp 703 Miliar, Opsi Selain Jhon Duran

Sang pundit BBC mengaku terkejut melihat Belgia begitu lemah di hadapan Slovakia.

"Mereka mengejutkan saya. Mereka adalah tim yang menua dan mereka menekan Belgium dengan tekanan tinggi."

"Tapi kita tidak bisa melupakan kenyataan bahwa Belgia punya banyak kesempatan namun tidak diselesaikan secara klinis."

"Lukaku punya tiga kesempatan besar dan dia tidak memanfaatkannya," kritik Chris Sutton.

Romelu Lukaku Disalahkan

Penyerang Belgia, Romelu Lukaku, disalahkan sejumlah fans Manchester City dalam laga EURO melawan Slovakia.

Belgia secara mengejutkan kalah 1-0 melawan Slovakia di babak penyisihan grup E EURO 2024.

Gol dibukukan oleh bintang Slavia Prague, Ivan Schranz, di menit ke-7.

Dalam laga itu, Romelu Lukaku memang berkali-kali membuang kesempatan di depan gawang.

Gol pemain Chelsea itu pun terhitung offside oleh VAR sehingga pulang dengan tangan kosong.

Sedangkan Kevin De Bruyne beberapa kali memberi umpan berbahaya meski tidak disambut dengan baik oleh skuadnya.

Baik Romelu Lukaku atau Kevin De Bruyne sama-sama dimainkan 90 menit penuh.

Seusai laga, sejumlah fans Manchester City menilai bintang AS Roma itu sebagai penghambat bintang Manchester City.

Tentunya opini sebagian fans Manchester City ini menimbulkan pro dan kontra, terutama bagi para fans rival.

Mereka juga mempertanyakan andil Kevin De Bruyne yang dianggap minim bagi skuad Domenico Tedesco.

@kdbg**: Lukaku merusak warisan KDB, saya ingin menangis

@sxrg**: Lukaku aalah penyebab KDB tidak bisa menang apapun bersama Belgia

@spro**: Lukaku itu lebih buruk ketimbang Kane

@faceu**: Semua itu bohong, apa yang dilakukan Kevin di babak pertama?

@goat**: Bocahku punya 86 gol internasional dan kalian menyalahkan Lukaku, fans City itu selalu berusaha menyalahkan semua selain pemain City sendiri

@steg**: Itu semua gara-gara Kevin sebenarnya adalah pemain biasa dan rekan setimnya lebih parah

Micah Richards dan Gary Lineker soal Cole Palmer

Mantan bintang Manchester City, Micah Richards, menimpali ucapan mantan bintang Tottenham Hotspur, Gary Lineker.

Awalnya, Gary Lineker memprotes keputusan pelatih Inggris, Gareth Southgate, saat memainkan Conor Gallagher.

Conor Gallagher yang menggantikan Trent Alexander-Arnold pada menit ke-69 dianggap bukan keputusan tepat.

Micah Richards menimpali, pemain yang seharusnya dimainkan saat itu adalah Cole Palmer.

Diketahui, baik Trent Alexander-Arnold atau Conor Gallagher sebenarnya sama-sama tampil kurang maksimal.

Namun, Gareth Southgate malah bangga mantan anak asuh Jurgen Klopp itu bisa beradaptasi di lini tengah.

"Dia tampil bagus. Saya harus bilang bahwa dia itu rajin dalam mendapatkan posisi yang tepat."

"Jelas Jude itu lebih banyak maju, jadi saya pikir Trent beradaptasi dan menyesuaikan diri di posisinya sangat bagus."

"Memainkan bola dengan baik, jelas dia punya usaha keras untuk mencetak gol," pujinya via The Standard.

Lebih lanjut, sang pelatih juga memuji Conor Gallagher karena dianggap lebih cepat di menit-menit akhir.

"Pada akhirnya kami membutuhkan tenaga yang masih segar, Conor bisa mengejar bola dengan cepat."

"Kami kan punya tim dan kami harus menggunakannya," tandasnya.

Menanggapi komentar itu, Gary Lineker punya pandangan lain, bahwa Conor Gallagher justru tidak bisa diandalkan untuk momen kritis itu.

"Itu laga yang aneh. Satu hal yang tidak mereka lakukan adalah mepertahankan bola dan tiba-tiba Anda malah membawa masuk pemain yang mungkin kurang bisa menjaga bola, yang mana itu keputusan ganjil."

"Dia bilang setelah laga bahwa dia butuh perlindungan, dia butuh kaki baru. Saya tidak setuju dengannya."

"Saya pikir kita malah butuh pemain yang bisa menenangkan pertandingan," kritik Gary Lineker via The Rest Is Football.

Micah Richards langsung menimpali, "Kita itu butuhnya Palmer. Itu adalah momen laga untuk Palmer bisa merebut bola."

Rio Ferdinand Sepakat Cesc Fabregas

Duo legenda, Rio Ferdinand dan Cesc Fabregas, sepakat tidak setuju untuk keputusan pelatih Inggris, Gareth Southgate, tidak memainkan Cole Palmer.

Legenda Manchester United dan legenda Arsenal itu sama-sama menyebut Cole Palmer adalah pemain yang memiliki kontro bagus terhadap bola.

Sedangkan Inggris saat melawan Serbia, terutama di babak kedua, mulai sering kehilangan bola.

Gareth Southgate memainkan Phil Foden, Jude Bellingham, Bukayo Saka, Declan Rice, Trent Alexander-Arnold di lini tengah.

Sedangkan garda terdepan ada sang kapten, Harry Kane.

Inggris hanya mampu menang tipis 1-0 melalui gol Jude Bellingham pada menit ke-13.

Di babak kedua, pergantian gelandang hanya ada Conor Gallagher untuk Trent Alexander-Arnold, Jarrod Bowen untuk Bukayo Saka, dan Kobbie Mainoo untuk Jude Bellingham.

Rio Ferdinand menyebut, skuad Inggris membutuhkan pemain yang jago dalam kontrol bola.

Sedangkan pemain dari bangku cadangan yang potensial ada Kobbie Mainoo dan Cole Palmer.

Menurutnya, mantan bintang Manchester City itu seharusnya bisa berperan seperti Dusan Tadic setelah menggantikan Aleksandar Mitrovic.

"Pertandingan itu lebih butuh banyak penguasaan. Ke mana para pemain yang bisa melakukan itu? Kobbie Mainoo mungkin termasuk, (seharusnya masuk) lebih awal saat dibutuhkan."

"Tapi seseorang seperti Cole Palmer yang agak songong dan arogan untuk bilang 'beri saya bolanya' (kenapa tidak dimainkan?)."

"Cara Tadic masuk (dari bangku cadangan) untuk Serbia, dia masuk dan bilang 'beri saya bolanya, saya yang akan menyalurkan bola itu untuk kalian'," ujarnya via metro.co.uk.

Sepaham dengan Rio Ferdinand, Cesc Fabregas menekankan betapa Inggris sangat membutuhkan Cole Palmer.

"Kalau Anda ingin menyiratkan pesan dengan memainkan gelandang bertahan atau menambah bek untuk mempertahankan hasil, Anda sebagai pemain akan merasakan dampaknya."

"Secara mental Anda jadi mundur, lebih banyak kehilangan bola."

"Tapi, kalau Anda memasukkan pemain ofensif, seperti Palmer, dia masuk lapangan dan mengontrol bola di sepertiga akhir laga."

"Kalau begitu saya rasa para pemain bisa jauh lebih nyaman," kritiknya via football.london.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved