Liga Inggris
Penyebab Riccardo Calafiori Batal ke Juventus padahal Sudah Diskusi, Akhirnya Bek Bologna ke Arsenal
Apa yang menyebabkan bek Bologna, Riccardo Calafiori, batal ke Juventus padahal sudah ada diskusi?
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Apa yang menyebabkan bek Bologna, Riccardo Calafiori, batal ke Juventus padahal sudah ada diskusi?
Diketahui, Riccardo Calafiori diincar sejumlah klub papan atas di bursa transfer musim panas ini.
Selain Juventus, ada Arsenal, Chelsea, Liverpool, dan Bayern Munich.
Baca juga: Kenapa Riccardo Calafiori Pilih Arsenal Ketimbang Chelsea dan Juventus, Bintang Bologna Tertarik Ini
Baca juga: Alasan Riccardo Calafiori Bisa ke Arsenal, Juventus Mundur Kejar Bintang Bologna, Chelsea Tahap Ini
Arsenal dan Juventus adalah klub yang sudah melakukan diskusi dengan pihak terkait.
Hanya saja, Juventus memutuskan untuk mundur dari perebutan bek muda bertalenta itu.
Pakar transfer, Fabrizio Romano, menyebut bahwa Bologna tidak mau menjual ke klub rival.
Apalagi sebenarnya pihak Bologna pun masih ragu untuk menjual sang pemain, berdasarkan kabar beberapa hari yang lalu.
"Ada diskusi dengan Juventus dan tim-tim lain. Untuk saat ini kami akan mencoba untuk mempertahankannya," ujar direktur teknis Giovanni Sartori.
Untung kalau Gaet Riccardo Calafiori
Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, akan sangat diuntungkan jika bek Bologna, Riccardo Calafiori, jadi bergabung ke skuadnya.
Arsenal dan Bologna kini tengah bernegosiasi untuk transfer Riccardo Calafiori setelah sang pemain memberi lampu hijau untuk kepindahan ke Inggris.
Riccardo Calafiori adalah pemain yang versatile dan sangat cocok dengan kriteria yang dibutuhkan oleh Arsenal.
Sang bek Italia kuat di kaki kiri dan bisa dimainkan sebagai centre-back atau di sisi kiri back four.
Tak cuma itu, Riccardo Calafiori juga punya kemampuan untuk main di sistem tiga bek, dikutip dari Football London.
Kelebihannya ini akan memberikan Mikel Arteta banyak pilihan dengan Riccardo Calafiori bisa di berbagai posisi.
Nantinya, jajaran empat pertahanan ada Riccardo Calafiori, Gabriel Magalhaes, William Saliba, dan Ben White akan menjadi terobosan baru memperkuat lini belakang.
Itu adalah skenario impian Arsenal, dengan Jakub Kiwior, Oleksandr Zinchenko, Jurrien Timber, dan Takehiro Tomiyasu menajadi back-up.
Kenapa Riccardo Calafiori Pilih Arsenal
Apa alasan yang membuat bintang Bologna, Riccardo Calafiori, memilih ke Arsenal padahal banyak klub lain yang menginginkannya?
Riccardo Calafiori akhirnya memberi lampu hijau kepada Arsenal dan kini The Gunners tengah berdiskusi langsung dengan Bologna.
Juventus memilih mundur dari pengejaran sang bek muda, sedangkan Chelsea yang juga mengincar belum melakukan tindakan konkret.
Dikabarkan goal.com, Arsenal mengiming-imingi pemain 22 tahun itu dengan pandangan jangka panjang soal masa depannya.
Visi tersebut yang membuat bek bertubuh bongsor itu tertarik ketimbang tawaran dari klub lain.
Diketahui, pelatih Arsenal, Mikel Arteta, memang mengidolakan Riccardo Calafiori.
Menurut pakar transfer Fabrizio Romano, Arsenal sudah memasang syarat pemain yang kuat di kaki kiri, main di posisi bek kiri dan juga bek tengah.
"Calafiori sangat cocok dengan yang Arsenal butuhkan di posisi itu, dan yang diinginkan Arsenal adalah untuk merekrutnya di jendela transfer musim panas," ujarnya via Football London.
Arsenal sudah ada diskusi langsung dengan Bologna setelah sang bek muda memberi lampu hijau.
Dua Senjata Arsenal
Arsenal memiliki dua "senjata" untuk menyaingi Chelsea mendapatkan bintang Bologna, Riccardo Calafiori.
Diketahui, Arsenal termasuk berpeluang paling besar untuk bisa mendapatkan Riccardo Calafiori.
Chelsea pun menyusul dengan sejumlah klub di luar Liga Premier.
Arsenal kini bisa mengandalkan dua senjata yang dimiliki, yakni Takehiro Tomiyasu dan Jorginho.
Seperti diketahui, Arsenal ada hubungan baik dengan Bologna setelah pembelian Takehiro Tomiyasu pada 2021 lalu.
Kemudian, Jorginho juga cukup akrab dengan Riccardo Calafiori sebagai rekan senegara.
Mereka juga baru saja berjuang bersama di EURO meski Italia harus disingkirkan oleh Swiss.
Bisa jadi, mantan pemain Chelsea itu bisa membujuk sang kompatriot untuk bergabung bersama The Gunners.
Arsenal Bisa Sulit Dapat Riccardo Calafiori
Arsenal dan Chelsea yang saat ini tengah mengincar pemain Bologna, Riccardo Calafiori, bisa kesulitan untuk mendapat tanda tangan sang bek.
Ada ucapan Presiden Bologna, Joey Saputo, yang bisa mempersulit transfer itu.
Pasalnya, Joey Saputo tetap ingin mempertahankan skuadnya tanpa ada yang dijual musim panas ini.
"Saat ini kami masih mencoba untuk mempertahankan dia. Tapi jika ada penawaran yang menarik, maka akan kami pertimbangkan."
"Saya tidak bilang bahwa kami ingin menjualnya karena presiden klub sudah bilang bahwa dia ingin mempertahankan seluruh tim, tapi jelas ada potensi untuk evaluasi."
"Saya rasa dia tidak akan ke Juventus, bisa jadi dia hengkang di jendela transfer lainnya, tapi saya ulangi, bahwa kami masih mencoba untuk mempertahankannya," tuturnya via mirror.co.uk.
Sebelumnya, sempat muncul rumor bahwa penawaran Arsenal kepada Bologna ditolak.
Rumor ini diberitakan oleh media Italia, Corriere dello Sport pada Rabu 3 Juli 2024.
Arsenal disebut mengajukan penawaran senilai 47 juta euro atau Rp 828 miliar.
Namun, Bologna meminta setidaknya 50 juta euro atau Rp 881 miliar.
Dikabarkan Football London, Arsenal mengajukan kontrak jangka panjang untuk sang bek muda.
Klub-klub lain juga masih bersemangat mengamati perkembangan Riccardo Calafiori, terutama Chelsea.
Klub lain ada Liverpool dan Juventus, meski Arsenal memang yang paling unggul.
Apalagi setelah transfer Takehiro Tomiyasu pada musim panas 2021 lalu.
Sedangkan Chelsea juga mulai berani membuka diskusi dengan pihak terkait.
Bukayo Saka Penentu
Legenda Arsenal, Paul Merson, memprediksi nasib bintang Chelsea, Cole Palmer, di laga EURO.
Inggris akan menghadapi Swiss di babak perempat final EURO pada Sabtu 6 Juli 2024 pukul 23.00 WIB.
Sejak awal babak penyisihan grup, Cole Palmer sempat tidak dimainkan sama sekali.
Dalam dua laga, yakni kemenangan 1-0 melawan Serbia dan imbang 1-1 melawan Denmark, Cole Palmer dicadangkan 90 menit penuh.
Kemudian saat melawan Slovenia yang berakhir skor kacamata, Cole Palmer masuk pada menit ke-71 menggantikan bintang Arsenal, Bukayo Saka.
Cole Palmer jelas memberi dampak untuk skuad ketika masuk dari bangku cadangan.
Namun, hal itu tidak cukup meyakinkan Gareth Southgate untuk menjadikannya starter.
Dalam sportskeeda.com, Paul Merson menyebut nasib Cole Palmer tergantung Bukayo Saka yang diujicobakan sebagai bek kiri.
"Ivan Toney main beberapa hari yang lalu karena mereka butuh gol dengan waktu yang tersisa beberapa menit."
"Pemilihan pemain tergantung pada kebutuhannya saat itu, tapi ini beda kalau kita bicara siapa yang menjadi starter, jadi saya rasa mereka tidak akan banyak mengubah."
"Untuk alasan yang sama, saya pikir Cole Palmer yang tampil mengesankan harus puas duduk di bangku cadangan, kecuali Bukayo Saka ditempatkan sebagai bek kiri tentu saja," paparnya.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.