Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Liga Inggris

Pochettino seolah Ga Kerja di Chelsea, Caicedo Bongkar Bobroknya: Kerjaannya Lari sampai Sewa Orang

Secara tidak langsung, Moises Caicedo menyeret mantan pelatihnya, Mauricio Pochettino, yang sudah mundur setelah musim berakhir.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Twitter.com
Gelandang Chelsea, Moises Caicedo dan Enzo Fernandez. Secara tidak langsung, Moises Caicedo menyeret mantan pelatihnya, Mauricio Pochettino, yang sudah mundur setelah musim berakhir. 

TRIBUNTERNATE.COM - Gelandang bertahan Chelsea, Moises Caicedo, mengungkap kebobrokan skuadnya pada musim lalu.

Secara tidak langsung, Moises Caicedo menyeret mantan pelatihnya, Mauricio Pochettino, yang sudah mundur setelah musim berakhir.

Mulai dari taktik yang keliru hingga Moises Caicedo sampai mempekerjakan orang lain demi memperbaiki permainannya.

Baca juga: Pochettino Disalahkan gegara Omongan Moises Caicedo di Chelsea Banyak Lari, Fans: Pantas Cedera Mulu

Baca juga: Pochettino Sudah Pergi Masih Dihujat, Moises Caicedo sampai Dilatih Orang Lain di Luar Chelsea

Orang yang disewa agen Moises Caicedo itu bertugas untuk meninjau penampilan sang pemain.

Kemudian ditentukan aspek apa saja yang harus dikembangkan agar bisa semakin baik di Chelsea.

Mantan pemain Brighton itu mengaku ambisinya juga terdorong dari harga mahal yang digelontorkan Chelsea untuk dirinya.

Chelsea harus merogoh kocek senilai 116 juta euro atau Rp 2 triliun untuk membawa bintang Ekuador itu.

Moises Caicedo juga menerima gaji 150.000 poundsterling atau Rp 3,1 miliar per pekan.

Gaji itu termasuk dalam 10 besar gaji tertinggi skuad Chelsea 2023/2024.

"Sejak Februari agen saya menyewa orang untuk meninjau ulang laga-laga yang saya jalani dan di mana saya harus berkembang, bagaimana memosisikan diri saya, dan mengembangkan mental."

"Itu membuat tekanan cukup berkurang dari diri saya dan saya juga berpikir 'mereka bayar saya mahal maka saya harus tampil bagus'," ujarnya.

Moises Caicedo mengaku, peran sosok itu begitu besar untuk dirinya bisa semakin gacor di penghujung musim.

Sejumlah fans Chelsea heran lantaran seharusnya hal itu sudah dilakukan oleh Mauricio Pochettino sebagai pelatih.

@mares**: Aneh karena itu harusnya tugas Pochettino

@ace1**: Bukannya itu harusnya yang dilakukan Poch?

@mike**: Klub-klub lain menyebut peran ini sebagai peran pelatih

@ding**: Jadi kerjanya Pochettino ngapain?

Selain itu, Moises Caicedo juga membeberkan perbedaan antara Brighton dan The Blues.

Bagi Moises Caicedo, di Chelsea mengharuskan pemain untuk banyak berlari demi mendapatkan bola.

"Di Brighton semuanya soal taktik, cuma berhubungan dengan bola 'taktik, taktik, taktik'. Di Chelsea kami lari dan lari, itu sangat sulit bagi saya."

"Di Chelsea, saya selalu berusaha lari lebih sering dan dengan Brighton kami selalu mendapatkan bolanya, dengan Chelsea permainan bolanya berbeda dan kami harus lebih banyak berlari," tuturnya via Perro Chelsea.

Sejumlah fans menganggap hal itu tidak wajar dan menyalahkan sistem kepelatihan Mauricio Pochettino.

Bahkan, lebih banyak lari disebut-sebut sebagai penyebab banyak pemain Chelsea yang cedera.

Meski sebelum Mauricio Pochettino melatih di Cobham pun Chelsea sudah didera badai cedera.

@mares**: Taktik nol, cuma mengandalkan lari dan berserah pada Tuhan

@kelv**: Jadi ini alasan kenapa banyak cedera musim lalu, seseorang tolong penjarakan Poch

@kivu**: Caicedo kelelahan karena pola permainan yang buruk, sama seperti Enzo Fernandez. Semoga Enzo Maresca membuat para pemain nyaman dan tidak mengandalkan lari

@peter**: Saya tidak akan mudah memaafkan Pochettino

Moises Caicedo Diserang

Perjalanan karier pemain Chelsea, Moises Caicedo, memang tidak mudah.

Setelah dibeli dari Brighton dengan harga tinggi, Moises Caicedo harus mengalami berbagai cobaan.

Di antaranya adalah performa yang tak kunjung membanggakan.

Jelas kedatangan Moises Caicedo diharapkan para fans Chelsea untuk memperkuat tim.

Alhasil, para fans yang tidak sabar menanti perkembangannya pun kerap melontarkan hujatan pada bintang Ekuador.

Mengingat harga Moises Caicedo yang fantastis lebih dari Rp 2 triliun.

Barulah di penghujung musim era Mauricio Pochettino, Moises Caicedo semakin membuktikan bahwa dirinya pantas berada di Stamford Bridge.

"Di awal musim beberapa dari kami (para pemain) diserang karena kami main tidak bagus dan para fans menyerang kami."

"Susah bagi saya karena saya sampai lebih memilih main di laga tandang dibanding di kandang karena para fans menyerang saya," kenangnya via Perro Chelsea.

Tosin Adarabioyo Bangga pada Cole Palmer

Bek baru Chelsea, Tosin Adarabioyo, turut berbangga atas pencapaian rekan barunya, Cole Palmer.

Cole Palmer turut membantu Timnas Inggris melaju ke babak semifinal EURO 2024.

Diketahui, laga Inggris vs Swiss di babak perempat final EURO 2024 berujung pada adu penalti.

Setelah extra time, kedudukan masih 1-1 dengan gol dari Breel Embolo (75') dan Bukayo Saka (80').

Adu penalti berakhir 5-3 dengan gol pembuka dari Cole Palmer, dilanjutkan Jude Bellingham, Bukayo Saka, Ivan Toney, dan Trent Alexander-Arnold.

Sedangkan Swiss sudah gagal di eksekusi pertama oleh Manuel Akanji, kemudian dilanjutkan gol dari Fabian Schar, Xherdan Shaqiri, dan Zeki Amdouni.

Cole Palmer mengungkapkan rasa bahagianya di akun Instagram dengan foto dirinya serta foto Timnas Inggris.

"Kemenangan yang membanggakan, melaju ke semifinal!" tulisnya di akun @colepalmer10.

Tosin Adarabiyo yang sempat bermain untuk skuad muda Inggris pastilah ikut bangga untuk rekan dan negaranya.

Mantan pemain Fulham itu memberikan emoji dua tepuk tangan yang sudah disukai ratusan fans,

Pujian untuk Cole Palmer

Sejumlah fans Chelsea mengungkapkan kekesalannya kepada pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate.

Pasalnya, Gareth Southgate baru saja memuji penampilan bintang Chelsea, Cole Palmer.

Meski penampilan Cole Palmer kerap menuai pujian, hal itu tidak membuat Gareth Southgate tergerak hatinya untuk menjadikan sang gelandang sebagai starter.

Seperti laga-laga sebelumnya, Cole Palmer harus puas berlama-lama di bangku cadangan sebelum bisa bergabung ke lapangan.

Mantan pemain Manchester City itu baru masuk pada menit ke-78 menggantikan Ezri Konsa.

Setelah laga, Gareth Southgate memuji penampilan anak asuhnya yang bagai tak kenal takut.

"Cole itu, dia seperti orang yang sudah tua. Tidak kenal takut!" pujinya via Ben Jacobs.

Pujian Gareth Southgate itu memancing kekesalan bagi sejumlah fans Chelsea, mengingat Cole Palmer masih terus dicadangkan.

@_perr**: Apakah gara-gara bagus dia jadi selalu dicadangkan?

@onoch**: Dia bisa bagus kalau diberi kesempatan main

@vital**: Southgate sangat tidak berguna

@adua**: Mainkan dia dan jadilah tim yang tidak cuma rata-rata

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved