Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Euro

Cole Palmer Beri Assist, Ollie Watkins: Sumpah Saya Sudah Bilang ke Bintang Chelsea Kami akan Gol

Bintang Aston Villa, Ollie Watkins, mencetak gol pertamanya untuk Inggris dalam laga semifinal EURO 2024 melawan Belanda.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Instagram.com/@england
Pemain Inggris, Cole Palmer dan Ollie Watkins. Bintang Aston Villa, Ollie Watkins, mencetak gol pertamanya untuk Inggris dalam laga semifinal EURO 2024 melawan Belanda. 

TRIBUNTERNATE.COM - Bintang Aston Villa, Ollie Watkins, mencetak gol pertamanya untuk Inggris dalam laga semifinal EURO 2024 melawan Belanda.

Laga itu berakhir kemenangan Inggris 2-1 melalui penalti Harry Kane (18') dan gol Ollie Watkins (90').

Sedangkan Belanda hanya mampu membukukan gol pembuka dari Xavi Simons (7').

Baca juga: Tosin Adarabioyo Kedapatan Lakukan Ini ke Chilwell dan Gusto, Bek Baru Chelsea Cocok Jadi Kapten

Baca juga: Adegan Latihan Chelsea Ini Disorot Para Fans: Semoga Mudryk Sukses Dilatih Maresca

Inggris kini melaju ke final EURO 2024 dan akan melawan Spanyol setelah berhasil menyingkirkan Prancis.

Laga itu tidak berlangsung tanpa kontroversi lantaran penalti Harry Kane dipertanyakan.

Denzel Dumfries dianggap melakukan pelanggaran terhadap bintang Bayern Munich itu.

Setelah pengecekan VAR, wasit menghadiahkan penalti untuk skuad Gareth Southgate.

Gol kedua Inggris juga cukup dramatis, dari umpan Declan Rice kemudian dijadikan assist oleh Cole Palmer untuk gol Ollie Watkins.

Bagaimana tidak dramatis, lantaran Cole Palmer dan Ollie Watkins sama-sama main dari bangku cadangan.

Cole Palmer masuk duluan menggantikan Phil Foden pada menit ke-80 disusul Ollie Watkins menggantikan Harry Kane semenit kemudian.

Bintang Aston Villa itu bersumpah bahwa sebelum keduanya masuk ke lapangan, dia sudah berjanji dengan Cole Palmer.

"Saya bersumpah demi hidup saya, demi hidup anak saya, saya bilang ke Cole Palmer 'kalau kita masuk ke lapangan, kamu yang akan atur (assist)'," ujarnya via Fabrizio Romano.

Phil Foden soal Penalti

Bintang Manchester City, Phil Foden, lagi-lagi diandalkan sebagai starter untuk mewakili Inggris di EURO 2024.

Inggris memenangkan babak perempat final EURO melawan Swiss melalui adu penalti.

Sayangnya, Phil Foden sudah terlebih dahulu dicadangkan di penghujung babak extra time.

Pada menit ke-115, Phil Foden digantikan oleh bintang Liverpool, Trent Alexander-Arnold.

Sampai babak extra time berakhir, kedudukan masih 1-1 dengan gol dari Breel Embolo (75') dan Bukayo Saka (80').

Pelatih Inggris, Gareth Southgate menentukan eksekutor adu penalti adalah Cole Palmer, Jude Bellingham, Bukayo Saka, Ivan Toney, dan Trent Alexander-Arnold.

Setelah laga, Phil Foden berkomentar soal potensi dirinya menjadi eksekutor penalti.

"Saya tidak akan keberatan kalau disuruh (penalti) kalau saja saya masih di lapangan, tapi mereka mungkin eskekutor penalti yang lebih bagus dari saya," ujarnya via BBC.

Gareth Southgate Puji Cole Palmer

Pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate, memuji bintang Chelsea, Cole Palmer, setelah berhasil mengeksekusi penalti.

Adu penalti berakhir 5-3 dengan gol pembuka dari Cole Palmer, dilanjutkan Jude Bellingham, Bukayo Saka, Ivan Toney, dan Trent Alexander-Arnold.

Sedangkan Swiss sudah gagal di eksekusi pertama oleh Manuel Akanji, kemudian dilanjutkan gol dari Fabian Schar, Xherdan Shaqiri, dan Zeki Amdouni.

Seperti laga-laga sebelumnya, Cole Palmer harus puas berlama-lama di bangku cadangan sebelum bisa bergabung ke lapangan.

Mantan pemain Manchester City itu baru masuk pada menit ke-78 menggantikan Ezri Konsa.

Setelah laga, Gareth Southgate memuji penampilan anak asuhnya yang bagai tak kenal takut.

"Cole itu, dia seperti orang yang sudah tua. Tidak kenal takut!" pujinya via Ben Jacobs.

Tosin Adarabioyo Banggakan Cole Palmer

Bek baru Chelsea, Tosin Adarabioyo, turut berbangga atas pencapaian rekan barunya, Cole Palmer.

Cole Palmer turut membantu Timnas Inggris melaju ke babak semifinal EURO 2024.

Cole Palmer mengungkapkan rasa bahagianya di akun Instagram dengan foto dirinya serta foto Timnas Inggris.

"Kemenangan yang membanggakan, melaju ke semifinal!" tulisnya di akun @colepalmer10.

Tosin Adarabiyo yang sempat bermain untuk skuad muda Inggris pastilah ikut bangga untuk rekan dan negaranya.

Mantan pemain Fulham itu memberikan emoji dua tepuk tangan yang sudah disukai ratusan fans,

Beda Moises Caicedo dan Cole Palmer

Sisi gelap mantan pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino, diungkapkan oleh pemain The Blues, Moises Caicedo.

Padahal, sejumlah pemain menyatakan begitu sedih Mauricio Pochettino meninggalkan Chelsea.

Seperti mantan pemain Manchester City, Cole Palmer, yang menyebut pelatih asal Argentina itu begitu berjasa baginya.

Secara tidak langsung, Moises Caicedo menyeret mantan pelatihnya, Mauricio Pochettino, yang sudah mundur setelah musim berakhir.

Mulai dari taktik yang keliru hingga Moises Caicedo sampai mempekerjakan orang lain demi memperbaiki permainannya.

Orang yang disewa agen Moises Caicedo itu bertugas untuk meninjau penampilan sang pemain.

Kemudian ditentukan aspek apa saja yang harus dikembangkan agar bisa semakin baik di Chelsea.

Mantan pemain Brighton itu mengaku ambisinya juga terdorong dari harga mahal yang digelontorkan Chelsea untuk dirinya.

Chelsea harus merogoh kocek senilai 116 juta euro atau Rp 2 triliun untuk membawa bintang Ekuador itu.

Moises Caicedo juga menerima gaji 150.000 poundsterling atau Rp 3,1 miliar per pekan.

Gaji itu termasuk dalam 10 besar gaji tertinggi skuad Chelsea 2023/2024.

"Sejak Februari agen saya menyewa orang untuk meninjau ulang laga-laga yang saya jalani dan di mana saya harus berkembang, bagaimana memosisikan diri saya, dan mengembangkan mental."

"Itu membuat tekanan cukup berkurang dari diri saya dan saya juga berpikir 'mereka bayar saya mahal maka saya harus tampil bagus'," ujarnya.

Moises Caicedo mengaku, peran sosok itu begitu besar untuk dirinya bisa semakin gacor di penghujung musim.

Selain itu, Moises Caicedo juga membeberkan perbedaan antara Brighton dan The Blues.

Bagi Moises Caicedo, di Chelsea mengharuskan pemain untuk banyak berlari demi mendapatkan bola.

"Di Brighton semuanya soal taktik, cuma berhubungan dengan bola 'taktik, taktik, taktik'. Di Chelsea kami lari dan lari, itu sangat sulit bagi saya."

"Di Chelsea, saya selalu berusaha lari lebih sering dan dengan Brighton kami selalu mendapatkan bolanya, dengan Chelsea permainan bolanya berbeda dan kami harus lebih banyak berlari," tuturnya via Perro Chelsea.

Sejumlah fans menganggap hal itu tidak wajar dan menyalahkan sistem kepelatihan Mauricio Pochettino.

Bahkan, lebih banyak lari disebut-sebut sebagai penyebab banyak pemain Chelsea yang cedera.

Meski sebelum Mauricio Pochettino melatih di Cobham pun Chelsea sudah didera badai cedera.

Berbeda dengan Moises Caicedo, Cole Palmer justru menganggap sosok mantan bosnya itu begitu berjasa.

Cole Palmer menyebut, Mauricio Pochettino jadi penentu nasibnya hingga kini bisa masuk skuad senior Inggris di EURO 2024.

Cole Palmer adalah salah satu pemain yang berkembang pesat dan menjadi tulang punggung Chelsea di bawah Mauricio Pochettino.

Mantan pemain Manchester City itu begitu sedih kala sang pelatih menyatakan mundur dari jajaran kepelatihan.

"Dia mungkin alasan utama (saya dipanggil Timnas Inggris), karena pelatih yang lain mungkin tidak memberikan saya kebebasan serta kesempatan untuk melakukan apa yang saya lakukan di Chelsea," kenangnya via 90min.com.

Selain Cole Palmer, sang penyerang, Nicolas Jackson juga dikabarkan begitu terpukul atas hengkangnya sang bos.

Bahkan, rumor sampai menyebut Nicolas Jackson ingin hengkang juga gara-gara hal itu.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved