Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Euro

Debat Legenda Arsenal, Lee Dixon di Kubu Gary Neville, Kontra dengan Ian Wright soal EURO

Legenda Arsenal, Lee Dixon, lebih memilih berada di kubu legenda Manchester United, Gary Neville, saat membahas laga EURO 2024.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Instagram.com/@england
Pemain Inggris, Cole Palmer dan Ollie Watkins. Legenda Arsenal, Lee Dixon, lebih memilih berada di kubu legenda Manchester United, Gary Neville, saat membahas laga EURO 2024. 

TRIBUNTERNATE.COM - Legenda Arsenal, Lee Dixon, lebih memilih berada di kubu legenda Manchester United, Gary Neville, saat membahas laga EURO 2024.

Keduanya kontra dengan pendapat legenda Arsenal, Ian Wright, mengenai keputusan penalti saat Inggris vs Belanda di semifinal.

Penalti yang dieksekusi oleh bintang Bayern Munich, Harry Kane, itu memang kontroversial.

Baca juga: Alasan Utama Riccardo Calafiori ke Arsenal adalah Mikel Arteta: Yakin Bisa Menang Trofi

Baca juga: Chelsea Bisa Dibunuh Todd Boehly, Frank Leboeuf: Kalau Strasbourg Tewas Pelan-pelan

Gary Neville yang dulunya bermain di posisi bek merasa tersinggung karena tidak ada percobaan pemblokiran laju bola dari Belanda yang merupakan pelanggaran.

Seperti ketika kaki Denzel Dumfries mengenai Harry Kane yang membuat penalti itu ada.

"Sebagai seorang bek, saya pikir itu adalah keputusan yang benar-benar memalukan."

"Kalau saja penalti itu diberikan kepada saya dalam waktu kapan pun, apalagi di laga yang sangat penting ini (sangatlah memalukan)."

"Dia (Dumfries) secara natural mencoba untuk memblokir tembakan. Itu bukan penalti bagi saya. Itu sama sekali tidak mendekati untuk layak disebut penalti."

"Saya juga harus bilang bahwa tidak banyak pemain Inggris (di lapangan) yang minta penalti juga," kritiknya via ITV Football.

Di momen itu, Ian Wright menimpali dan menganggap bahwa Denzel Dumfries yang ceroboh.

"Kalau kamu lihat bagaimana penalti diberikan di zaman sekarang dan bagaimana mereka mengandalkan VAR, itu adalah tindakan ceroboh," kata Ian Wright.

"Ceroboh? Itu tidak ceroboh, ya Tuhan," balas Gary Neville.

"Tapi Gary, dia diberi penalti. Itulah kenapa kita punya VAR. Kalau itu terjadi di area lain dekat lapangan maka itu dianggap pelanggaran," kata Ian Wright.

Lee Dixon pun sepaham dengan Gary Neville dan menyebut bahwa seharusnya tidak ada penalti.

"Saya terkejut saat itu (penalti) diberikan. Ya saya senang (sebagai orang Inggris), jangan salah sangka."

"Tapi dari sudut pandang bek, kamu harus menyelamatkan bola itu. Mereka berdua mengincar bola itu. Itu hanya terjadi sepersekian detik."

"Saya tidak merasa itu penalti, tapi saya tidak peduli. Saya benar-benar tidak peduli," tambahnya.

Cole Palmer Jawab Raja Charles

Bintang Chelsea, Cole Palmer, turut membantu kemenangan Inggris di semifinal EURO 2024 melawan Belanda.

Cole Palmer berani menjawab dengan gaya songongnya untuk permintaan Raja Charles.

Cole Palmer yang masuk dari bangku cadangan bersama bintang Aston Villa, Ollie Watkins, menampilkan duet maut untuk gol kedua sekaligus gol terakhir laga itu.

Laga itu berakhir kemenangan Inggris 2-1 melalui penalti Harry Kane (18') dan gol Ollie Watkins (90').

Sedangkan Belanda hanya mampu membukukan gol pembuka dari Xavi Simons (7').

Inggris kini melaju ke final EURO 2024 dan akan melawan Spanyol setelah berhasil menyingkirkan Prancis.

Laga itu tidak berlangsung tanpa kontroversi lantaran penalti Harry Kane dipertanyakan.

Denzel Dumfries dianggap melakukan pelanggaran terhadap bintang Bayern Munich itu.

Setelah pengecekan VAR, wasit menghadiahkan penalti untuk skuad Gareth Southgate.

Gol kedua Inggris juga cukup dramatis, dari umpan Declan Rice kemudian dijadikan assist oleh Cole Palmer untuk gol Ollie Watkins.

Bagaimana tidak dramatis, lantaran Cole Palmer dan Ollie Watkins sama-sama main dari bangku cadangan.

Cole Palmer masuk duluan menggantikan Phil Foden pada menit ke-80 disusul Ollie Watkins menggantikan Harry Kane semenit kemudian.

Gara-gara duet maut Cole Palmer dan Ollie Watkins terjadi di menit-menit akhir, Raja Charles berpesan agar laganya tidak membuat stres.

Setelah memberi selamat pada The Three Lions, sang raja bercanda menyebut kalau bisa menang dengan tegas sejak awal saat melawan Spanyol.

Cole Palmer lalu menjawab permintaan Raja Charles dengan tengil, "Lebih seru kalau di menit-menit akhir kan?".

Curhatan Ollie Watkins

Bintang Aston Villa, Ollie Watkins, begitu terharu mengenang gol penyelamat negara di laga semifinal EURO 2024 melawan Belanda.

Ollie Watkins sangat bangga menceritakan duet mautnya bersama bintang Chelsea, Cole Palmer.

Penyerang Inggris itu sampai tak bisa berkata-kata kala mengingat gol yang disebutnya sebagai tendangan yang manis.

Bintang Aston Villa itu bersumpah bahwa sebelum keduanya masuk ke lapangan, dia sudah berjanji dengan Cole Palmer.

"Saya bersumpah demi hidup saya, demi hidup anak saya, saya bilang ke Cole Palmer 'kalau kita masuk ke lapangan, kamu yang akan atur (assist)'," ujarnya via Fabrizio Romano.

Saat detik-detik menjelang gol, Ollie Watkins merasa sangat optimis ketika bola sampai di Cole Palmer.

"Saya tahu segera setelah dia (Palmer) mendapat bolanya dan dia bakal memberikan ke saya dan saya (berpikir) kita harus serakah: sentuh bolanya dan selesaikan," kenangnya.

Benar saja, bola itu melesat masuk melalui pojok bawah gawang Bart Verbruggen.

"Saya tidak bisa berkata-kata, saat kalian mencetak gol, ada emosi yang muncul di dalam tubuh tapi ini ada perasaan yang berbeda, semuanya tampak melambat."

"Saya tidak mau meninggalkan lapangan, saya ingin meresapi momen itu. Saya rasa saya belum pernah melakukan tendangan semanis itu," tambahnya.

Phil Foden soal Penalti

Bintang Manchester City, Phil Foden, lagi-lagi diandalkan sebagai starter untuk mewakili Inggris di EURO 2024.

Inggris memenangkan babak perempat final EURO melawan Swiss melalui adu penalti.

Sayangnya, Phil Foden sudah terlebih dahulu dicadangkan di penghujung babak extra time.

Pada menit ke-115, Phil Foden digantikan oleh bintang Liverpool, Trent Alexander-Arnold.

Sampai babak extra time berakhir, kedudukan masih 1-1 dengan gol dari Breel Embolo (75') dan Bukayo Saka (80').

Pelatih Inggris, Gareth Southgate menentukan eksekutor adu penalti adalah Cole Palmer, Jude Bellingham, Bukayo Saka, Ivan Toney, dan Trent Alexander-Arnold.

Setelah laga, Phil Foden berkomentar soal potensi dirinya menjadi eksekutor penalti.

"Saya tidak akan keberatan kalau disuruh (penalti) kalau saja saya masih di lapangan, tapi mereka mungkin eskekutor penalti yang lebih bagus dari saya," ujarnya via BBC.

Gareth Southgate Puji Cole Palmer

Pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate, memuji bintang Chelsea, Cole Palmer, setelah berhasil mengeksekusi penalti.

Adu penalti berakhir 5-3 dengan gol pembuka dari Cole Palmer, dilanjutkan Jude Bellingham, Bukayo Saka, Ivan Toney, dan Trent Alexander-Arnold.

Sedangkan Swiss sudah gagal di eksekusi pertama oleh Manuel Akanji, kemudian dilanjutkan gol dari Fabian Schar, Xherdan Shaqiri, dan Zeki Amdouni.

Seperti laga-laga sebelumnya, Cole Palmer harus puas berlama-lama di bangku cadangan sebelum bisa bergabung ke lapangan.

Mantan pemain Manchester City itu baru masuk pada menit ke-78 menggantikan Ezri Konsa.

Setelah laga, Gareth Southgate memuji penampilan anak asuhnya yang bagai tak kenal takut.

"Cole itu, dia seperti orang yang sudah tua. Tidak kenal takut!" pujinya via Ben Jacobs.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved