Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Catatan Willy Kumurur

Inggris vs Sanyol di Euro 2024, Dua Menguak Takdir

Apa bakal terjadi di Olympiastadion – Berlin, ditentukan oleh racikan strategi dua filsuf bola Luis de la Fuente dan Gareth Southgate serta

dokumen pribadi
dr Willy Kumurur 

Oleh: Willy Kumurur
Penikmat bola

SUNGGUH tidak mudah menempuh perjalanan menuju Berlin, Jerman.

Dihitung sejak 15 Juni lalu sampai hari ini, 24 tim bola di benua biru Eropa berguguran satu demi satu.

Yang tersisa hanya dua tim. Spanyol dan Inggris.

Merekalah yang diperkenankan sang takdir untuk tiba di Berlin, tempat laga final Euro 2024.

Harapan dan sukacita bertaburan di sepanjang jalan menuju ke sana. Namun, tidak sedikit kekecewaan dan air mata yang melaburi jalan itu.

Emosi adalah bagian intrinsik dan penting dari sepak bola.

Baca juga: Dani Carvajal Ngaku Tiap Hari Bujuk Rodri Gabung Real Madrid, Bintang Man City Jawab Begini

Suka dan duka menyaksikan tim menang atau kalah – baik itu klub atau negara – sangat dirasakan oleh komunitas di seluruh dunia.

Dua tim yang memasuki gelanggang pertempuran final itu -Spanyol dan Inggris- tahu bahwa jalan menuju final itu mesti mereka lalui dengan perjuangan.

There’s no gain without pain (tidak ada keuntungan tanpa rasa sakit),” ujar manajer pelatih tim matador Spanyol, Luis de la Fuente. Manajer itu berusaha bersikap rendah hati.

“Mencapai final adalah sebuah keistimewaan bagi kami semua. Ini pencapaian yang cukup bagus, tapi yang jelas kami ingin menang.”

Sedangkan Inggris, tampil tidak istimewa seperti Spanyol. Mereka menempuh jalan terjal dan berliku.

Saking mengecewakannya performa The Three Lions, manajer pelatih tim Inggris, Gareth Southgate, dihujani kritik pedas bukan hanya oleh fans dan publik Inggris, melainkan dari eks pemain-pemain top Inggris.

Southgate menjadi bulan-bulanan kritik.

Akhirnya, penampilan perkasa Inggris menumbangkan Belanda di semifinal, seolah merupakan respons Southgate atas kritik terhadap dirinya.

Baca juga: Dani Olmo Diperebutkan Man City dan Man United, Bintang RB Leipzig: Kalau Niat Ya Usahakan

Pada malam usai mengalahkan Belanda, pelatih Inggris itu hanya berkata lirih, “Kita semua ingin dicintai, bukan?’

Kolumnis koran Inggris, The Independent, Gemma Abbott, menulis, “Kita seharusnya malu dengan cara kita memperlakukan Gareth Southgate. Ketika kata-kata itu keluar dari mulut Gareth Southgate di malam setelah Inggris melaju ke putaran final Euro 2024 dengan mengalahkan Belanda 2-1 – rasanya seluruh bangsa secara kolektif menundukkan kepala karena malu.”

Di bawah kepemimpinan Southgate, Inggris kembali tampil di final secara berturut-turut setelah melakukannya di Euro 2020.

Sayang sekali, di final Euro 2020, mereka kalah dari Italia.

María Ramírez, yang meliput Inggris untuk surat kabar online Spanyol ElDiario.es, mengungkapkan perasaannya tentang Inggris, “Orang-orang membutuhkan kebahagiaan ketika mereka menghadapi begitu banyak masalah yang harus dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.”

Maka apa yang nanti kelak terjadi di Olympiastadion – Berlin, ditentukan oleh racikan strategi dua “filsuf bola”: Luis de la Fuente dan Gareth Southgate; serta kehendak Sang Takdir.

Karena Sang Takdir hanya memilih dan mengundang dua tim untuk bertemu di final.

Apakah La Furia Roja sanggup menumpulkan ketajaman Harry Kane, Phil Foden dan Jude Bellingham dan keberingasan Lamine Yamal serta Nico Williams?

Dulu Berlin dikenal karena Tembok Berlin, namun keangkeran Tembok Berlin pupus pada tahun 1989 oleh kolektivitas masa.

Inggris adalah tanah air bola yang merana selama 58 tahun, sejak Inggris meraih Piala Dunia 1966.

Kini mereka ada di final, akan berjuang untuk merebut kembali “anak kandung” yang pergi jauh.

Akankah Inggris menuliskan narasi sejarah baru di atas lapangan hijau?

“Setiap narasi sejarah adalah seikat keheningan....,” ujar antropolog Haiti, Michel Ralph Trouillot, saat menggumamkan analisisnya. Olympiastadion – Berlin adalah panggung ketika dua menguak takdir.***

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved