Perpustakaan Nasional Akan Terbitkan Buku Potensi Kearifan Lokal Maluku Utara

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) akan terbitkan buku potensi learifan lokal Maluku Utara.

Hal ini terwujud atas kerja sama Pemprov, dalam hal ini Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Maluku Utara dengan Perpusnas.

Kerja sama itu disampaikan Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Maluku Utara, Muliadi Tutupoho pada giat Bincang Literasi di Kota Ternate, Senin (15/7/2024).

"Mereka membicarakan soal literasi, permasalahan dan apa yang harus dilakukan terkait dengan bagaimana membaca, menulis, dan bagaimana bisa menghasilkan karya-karya bernafas atau bermuatan lokal, "katanya.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini, Selasa 16 Juli 2024: Rp 1.403.000 per Gram, Naik Rp 4.000

Dikatakan, 20 penulis terpilih dari murid SMA, Guru, Kepala Sekolah, Mahasiswa, Pegiat Literasi, Pustakawan hingga dosen sudah menulis kearifan lokal.

Karya-karya tersebut akan dibuat dalam sebuah buku untuk diterbitkan Perpusnas, sehingga Maluku Utara punya karya kearifan lokal sendiri.

"Selama ini kan kita hanya sekadar lomba menulis, tetapi tindaklanjutnya tidak ada."

"Sekarang kita akan berkarya melalui tulisan-tulisan yang berbau kearifan lokal, nanti dipublikasikan, dijadikan buku, "tegasnya.

Lanjutnya, pihaknya berusaha menggali potensi-potensi setiap daerah yang ingin ditampilkan secara nasional.

Agar tidak lagi menulis di tataran konsep, tapi hasil-hasil karya kearifan lokal bisa dituangkan dalam sebuah tulisan.

"Kegiatan ini tujuannya menyemangati potensi generasi muda yang berbakat menulis."

"Mendorong semangat para penulis untuk berkarya dengan hasil-hasil karya kondisi kearifan lokal masing-masing daerah, "ungkapnya.

Baca juga: Daffa dan El Rafif, 2 Siswa SDIT Albina Ternate Wakili Maluku Utara di OSN Matematika 2024

Dengan kegiatan tersebut, target ke depan melahirkan lebih banyak penulis-penulis muda Maluku Utara.

"Hasil-hasil inklusi sosial di setiap daerah itu, harus dituangkan dalam bentuk tulisan Kearifan lokal."

"Jadi ada titik temunya, program ini dengan ditindaklanjuti melalui tulisan, sehingga bisa dibaca oleh masyarakat, "pungkasnya. (*)