Liga Champions
Bisa-bisanya Kyle Walker Menikmati Format Baru Liga Champions, Bek City: Ga Dibayar Tetap Mau Main
Bek Manchester City, Kyle Walker, sepertinya menjadi bagian dari kaum minoritas yang setuju-setuju saja dengan format baru Liga Champions.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Bek Manchester City, Kyle Walker, sepertinya menjadi bagian dari kaum minoritas yang setuju-setuju saja dengan format baru Liga Champions.
Sejumlah pihak termasuk pemain Manchester City sendiri, memprotes format Liga Champions yang baru.
Dengan format yang baru, semua klub dijadikan satu setelah sebelumnya ada babak penyisihan grup.
Baca juga: Chris Sutton Prediksi Man City vs Arsenal, Ex Chelsea: Sasaran Balas Dendam gegara 0-0 Lawan Inter
Baca juga: Reece James Mending Dijual gegara Rawan Cedera dan Gampang Kartu Merah, Fans Chelsea Ga Terima
Gara-gara dibuat klasemen seperti liga nasional, maka jumlah laga yang harus dijalani pun semakin banyak.
Tidak heran banyak pihak yang memprotes karena potensi kelelahan dan cedera juga lebih besar.
Manuel Akanji hingga Rodri mengeluhkan format baru tersebut.
Sementara Kyle Walker malah menikmatinya dengan dalih dirinya menikmati bermain bola.
"Inilah sepak bola di masa sekarang, mereka bakal main lebih banyak kapan pun mereka bisa."
"Apakah saya melihatnya sebagai alasan? Jelas tidak. Saya ingin bermain di setiap laga."
"Ini adalah olahraga yang saya cintai, ini adalah olahraga yang saya pilih."
"Tidak dibayar pun saya masih akan lanjut bermain," ujarnya via BBC.
Nicolo Barella Bikin Kesal
Ucapan gelandang Inter Milan, Nicolo Barella, membuat sejumlah fans Manchester City kesal.
Pasalnya, Nicolo Barella tidak mau menerima pujian dari pelatih Manchester City, Pep Guardiola.
Sebelum laga Manchester City vs Inter Milan yang berakhir 0-0, Pep Guardiola sempat melontarkan pujian untuk skuad Simone Inzaghi.
Pep Guardiola memandang I Nerazzurri sebagai klub mental pemenang.
"Tim bersejarah dengan mentalitas yang luar biasa. Mereka main untuk menang setiap laga dan menang setiap kompetisi."
"Tahun lalu, mereka menang banyak dan itu berarti pemikiran pemainnya mereka memang mampu melakukan itu, yang mana mirip dengan kami," pujinya via mancity.com.
Lebih lanjut, Pep Guardiola juga secara spesifik menyebut Nicolo Barella sebagai pemain yang unggul.
"Para pemain bagus di lini kedua, terutama Barella. Saya tidak tahu apakah dia akan fit besok," tambahnya.
Nicolo Barella yang menjadi Man of the Match dikabarkan tidak menganggap ucapan itu bukanlah pujian.
"Saya tidak berpikir kata-kata pujian Pep Guardiola adalah pujian untuk kami," ujarnya.
Mendengar ucapan Nicolo Barella, sejumlah fans Manchester City mengungkapkan kekesalannya.
@zahi**: Tanyakan dia untuk terus mengingat Istanbul 2023
@fode**: Si kurang ajar ini bicara apa? Dia jelas memuji kalian
@zupc**: Para pemain Inter ini kenapa, jelas Pep memuji Inter dan semua pemainnya tapi mereka tidak bisa menerimanya
@josk**: Dia masih sakit hati
@seph**: Kenapa dia mengeluh? Terima pujian itu dan pulanglah
Josko Gvardiol vs Nicolo Barella
Bek Manchester City, Josko Gvardiol, paling dijagokan fans untuk menjadi Man of the Match laga melawan Inter Milan.
Kenyataannya, yang mendapat trofi bola Player of the Match adalah gelandang Inter Milan, Nicolo Barella.
Josko Gvardiol banjir pujian gara-gara banyak membantu dalam pertahanan dan serangan balik meski laga berakhir 0-0.
Namun, Nicolo Barella yang mengenakan ban lengan kapten sebelum Lautaro Martinez masuk dianggap lebih unggul.
Sejumlah fans Manchester City merasa tidak terima dan Josko Gvardiol dianggap lebih berhak.
Sementara fans rival mengungkit soal kemampuan Nicolo Barella membungkam pemain bintang seperti Kevin De Bruyne dan Rodri.
@mcfc**: Tidak berhak, harusnya Gvardiol
@city**: Gvardiol dirampok
@topc**: Orang ini main jelek malam ini, Gvardiol dirampok
@vip3**: Ini berarti satu hal, Rodri akhirnya dimasak
@mist**: Kalahkan dominasi lini tengah Rodri, KDB, dan Silva
@_g0t**: Dia kantongi KDB
Jack Grealish Diprotes
Winger Manchester City, Jack Grealish, digadang-gadang sebagai pemain terbaik dalam laga melawan Inter Milan di Liga Champions.
Beberapa sumber menilai Jack Grealish sebagai pemain dengan rating tertinggi.
Namun, sejumlah fans Manchester City menolak untuk setuju hal tersebut, terlebih sebagai pemain depan tidak berpengaruh untuk skor yang 0-0.
Jack Grealish dianggap sebagai pemain terbaik gara-gara menciptakan peluang terbanyak (4), memenangkan pelanggaran terbanyak (5), dan memenangkan duel terbanyak (7).
Mantan kapten Aston Villa itu bermain 90 menit penuh dengan memberi pengaruh dan menembus pertahanan Inter Milan.
Sedangkan di sayap kanan, Savinho harus digantikan Phil Foden di babak kedua.
Serta Kevin De Bruyne yang mengalami cedera juga harus digantikan Ilkay Gundogan.
Jeremy Doku baru masuk pada menit ke-80 menggantikan Bernardo Silva.
Keberadaan Jeremy Doku menjadi pembanding dan dianggap lebih bagus ketimbang Jack Grealish.
@mjay**: Peluang apa yang dia ciptakan? Doku jelas lebih mengancam
@carri**: Saya merasa Doku lebih mengancam dan dia lebih baik dengan waktu yang lebih singkat
@mbaa**: Dia menciptakan nol peluang
@santo**: Kami lebih butuh Doku dibanding tukang back pass (Grealish)
Pep Guardiola Kaget
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mengaku terkejut dengan kemampuan sang penyerang, Erling Haaland.
Hal ini diungkapkan Pep Guardiola menjelang laga melawan Inter Milan di Liga Champions.
Diketahui, Erling Haaland baru lima kali tampil di Liga Premier sudah mencatatkan sembilan gol dengan dua hattrick.
Gol terakhir Erling Haaland sebelum melawan Inter Milan menjadi gol ke-99 dari 103 penampilan untuk Manchester City.
"Iya, sedikit (kaget). Saya tidak menyangka dia mencetak tiga atau dua gol setiap laga. Dan di momen sekarang hal itu akan (terus) terjadi."
"Saya tahu dia punya kualitas tapi saya pikir ini berbeda dari musim lalu, sekarang dia merasa baik tanpa masalah," ujarnya via BBC.
Puji Lautaro Martinez
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, memuji bintang Inter Milan, Lautaro Martinez, cocok untuk memenangkan Ballon d'Or.
Hal itu diungkapkan Pep Guardiola menjelang laga Manchester City vs Inter Milan.
Meski demikian, Pep Guardiola tetap lebih memilih pemain Manchester City yang akan memenangkannya.
Diketahui, dari Inter Milana da dua pemain yang masuk nominasi, yakni Lautaro Martinez dan Hakan Calhanoglu.
Sementara itu dari Manchester City, ada Ruben Dias, Phil Foden, Erling Haaland, dan Rodri.
"Lautaro Martinez pasti bisa memenangkan Ballon d’Or, meski saya lebih suka pemain Man City yang memenangkan penghargaan itu, tetapi dia adalah pemain yang sensasional."
"Jika Anda seorang kapten, penyerang, dan bermain bersama Argentina, juara Piala Dunia dan pemenang Copa America, Anda harus menjadi pemain yang istimewa, jika tidak, akan sulit," ujarnya via sportskeeda.com.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.