Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Liga Inggris

Cesare Casadei Akui Tidak Bahagia Dilatih Mauricio Pochettino di Chelsea: Semua Orang Pasti Juga Mau

Pemain Chelsea, Cesare Casadei, mengaku tidak bahagia saat dilatih Mauricio Pochettino.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Instagram.com/@_cesarecasadei_
Pemain Chelsea, Cesare Casadei, mengaku tidak bahagia saat dilatih Mauricio Pochettino. 

TRIBUNTERNATE.COM - Pemain Chelsea, Cesare Casadei, mengaku tidak bahagia saat dilatih Mauricio Pochettino.

Cesare Casadei sempat menghabiskan separuh musim di Leicester City kemudian dipulangkan ke Chelsea.

Namun, kesempatan main di Chelsea semakin sedikit di bawah Mauricio Pochettino.

Baca juga: Ex Chelsea sampai Nonton di Stamford Bridge demi Amati Jadon Sancho: Dia Ga Bisa Sulitkan Forest

Baca juga: Jadon Sancho vs Noni Madueke, Winger Pinjaman Man United Kalah Saing di Chelsea, Cascarino: Kurang

"Dengan Pochettino cukup sulit bagi saya, saya cuma main sedikit-sedikit, 11 penampilan tapi total hanya 71 menit di lapangan."

"Dan kebanyakan lebih dari seperempat terakhir permainan, cuma semenit, empat menit, lima menit, delapan menit."

"Saya tidak benar-benar bahagia. Semua orang pasti juga ingin main lebih," keluhnya via TuttoSport.

Cesare Casadei vs Ben Chilwell

Terdapat perbedaan perlakuan antara dua pemain Chelsea, yakni Cesare Casadei dan Ben Chilwell.

Beda perlakuan itu terjadi sejak diangkatnya Enzo Maresca sebagai pengganti Mauricio Pochettino.

Cesare Casadei sebagai pemain yang lebih baru dan lebih muda justru lebih disayang dan dipertahankan.

Sedangkan Ben Chilwell yang merupakan pemain lama yang lebih berpengalaman malah dibuang.

Enzo Maresca baru-baru ini mengakui bahwa dirinya sebenarnya menyarankan Ben Chilwell untuk meninggalkan Chelsea.

Enzo Maresca merasa, Ben Chilwell akan minim peluang main jika nekat bertahan di Chelsea.

"Kita semua pernah salah. Mungkin iya mungkin tidak (keputusan saya salah). Saya di sini untuk membuat keputusan, terkadang itu keputusan yang baik, terkadang tidak baik."

"Tapi satu-satunya hal yang bisa saya katakan adalah saya tidak ada niatan buruk. Yang saya lakukan hanya berpikir apa yang terbaik untuk klub," terangnya via football.london.

Awal Oktober 2024, muncul rumor bahwa Atletico Madrid kini mengincar Ben Chilwell setelah mendapatkan Conor Gallagher.

Lain cerita dengan Cesare Casadei yang juga sempat terombang-ambing awal musim ini.

Saat pramusim bersama Enzo Maresca, Cesare Casadei sempat terpikir dirinya lebih baik dipinjamkan saja.

"Jujur saja saat awal musim ini saya berpikir apa solusi terbaik untuk saya. Saya berpikir musim lalu cukup sulit, apalagi enam bulan terakhir, karena saya tidak banyak bermain."

"Saya benar-benar tidak senang, karena semuanya pasti ingin waktu bermain," ujarnya via BBC Sport.

Namun gara-gara Enzo Maresca yang pernah melatihnya separuh musim di Leicester City, Cesare Casadei akhirnya mau bertahan.

"Tapi di momen saya bicara dengan pelatih, saya 100 persen yakin bahwa keputusan untuk bertahan adalah yang terbaik bagi saya untuk meningkatkan (permainan) dan untuk karier saya," tambahnya.

Pemain Italia itu menegaskan dirinya tidak ingin pergi secara permanen dari Chelsea dan sangat berharap bisa membela klub London Biru itu.

Ganti Posisi Cesare Casadei

Apa sebenarnya alasan pelatih Chelsea, Enzo Maresca, mengganti posisi anak asuhnya, Cesare Casadei?

Diketahui, Enzo Maresca pernah separuh musim melatih Cesare Casadei saat masih di Leicester City.

Kini, keduanya reuni di Chelsea dan Enzo Maresca mengganti posisi pemain senegaranya itu.

Bagi Enzo Maresca, penampilan Cesare Casadei dalam laga melawan Gent sangatlah bagus.

"Cesare main sangat bagus melawan Barrow dan malam ini lebih bagus lagi. Saya sangat senang dengan cara dia bermain."

"Saya melatih Cesare musim lalu dan dia main di posisi yang agak berbeda."

"Musim ini, kami memainkannya sebagai gelandang bertahan. Alasannya kenapa, karena saya rasa kami menuju arah di mana pemain lini tengah haruslah yang fisiknya kuat."

"Cesare itu posturnya sangat besar, secara fisik kuat dan membantu kami saat kami ingin menekan," pujinya via football.london.

Kritik Jadon Sancho

Mantan pemain Chelsea, Tony Cascarino, sampai rela menonton laga melawan Nottingham Forest di Stamford Bridge demi mengamati Jadon Sancho.

Tony Cascarino berpendapat, Jadon Sancho bagus namun tidak bisa menyulitkan kubu Nottingham Forest.

Baginya, Jadon Sancho masih di bawah ekspektasi Chelsea untuk agresif menyerang.

"Tidak ada yang bisa dikeluhkan, atau yang bisa pundit komentari saat menganalisis di televisi."

"Tapi dia itu bermain untuk Chelsea, ini adalah klub yang punya ekspektasi tinggi dari pemainnya, terutama lini serang."

"Kalau main bagus saja, seperti dia, itu jadi masalah. Kenyataannya dia itu membuat mudah bek kanan Nottingham Forest Ola Aina untuk menghadapi dia," kritiknya via metro.co.uk.

Lebih lanjut, Tony Cascarino juga membandingkan mantan pemain akademi Manchester City itu dengan Noni Madueke.

Di mana Noni Madueke menyumbang satu gol dari assist Cole Palmer dalam laga yang berakhir 1-1 tersebut.

Tony Cascarino berpendapat, Noni Madueke lebih berani agresif saat bermain.

Maka dari itu penampakan sayap kiri dan kanan Chelsea saat melawan Nottingham Forest tampak sangat berbeda.

Sebenarnya, pemain pinjaman dari Manchester United itu cukup berkontribusi di tim.

Seperti saat menghalangi Ryan Yates dan Ola Aina.

Tony Cascarino menganggap Jadon Sancho kurang bisa mengintimidasi lawan.

"Tidak perlu dipertanyakan bahwa Sancho adalah pemain yang bagus, dan sentuhannya itu hampir selalu berpengaruh, tapi dia mainnya terlalu konservatif."

"Dia tidak pernah berduel fisik dengan Aina dan tidak pernah benar-benar menghalanginya."

"Sancho sebenarnya tidak lamban tapi dia tidak punya agresivitas yang cepat untuk menghadapi para bek," kritiknya via The Times.

Tony Cascarino membandingkannya dengan Noni Madueke yang bisa bermain dengan lebih berani.

"Sangat kontras jika dibandingkan dengan Noni Madueke di sayap satunya, ia terus menekan bek sayapnya sepanjang laga, dan Forest jadi merasa seperti harus berjuang keras untuk menahannya."

"Madueke jauh lebih berani daripada Sancho, ia mampu mencapai garis pertahanan dan selalu berusaha menghadapi bek lawan," tuturnya.

Puji Mykhailo Mudryk

Winger Chelsea, Mykhailo Mudryk, beberapa kali menjadi sasaran amarah sang pelatih, Enzo Maresca.

Namun tidak saat laga Chelsea vs Nottingham Forest yang berakhir 1-1.

Mykhailo Mudryk baru masuk pada menit ke-90 menggantikan Jadon Sancho.

Laga yang berlangsung panas itu mendapat tambahan waktu 13 menit.

Enzo Maresca menganggap performa Mykhailo Mudryk itu membanggakan.

"Jadon sangat bagus, Noni juga sangat bagus, saat Misha masuk dia juga sangat bagus."

"Saya senang untuk mereka semua. Jadon, seperti yang saya bilang, tampil sesuai ekspektasi," pujinya via football.london.

Kabar Cedera

Dua pemain Chelsea, Levi Colwill dan Noni Madueke, tampak tidak sedang baik-baik saja saat laga melawan Nottingham Forest.

Levi Colwill terlihat kesakitan saat digantikan Tosin Adarabioyo di waktu tambahan.

Sedangkan Noni Madueke tampak berjalan pincang saat digantikan Pedro Neto pada menit ke-90.

Setelah laga, pelatih Chelsea, Enzo Maresca, menjelaskan kondisi dua bintang Inggris itu.

Menurutnya, tidak ada cedera berarti yang dialami kedua pemainnya.

"Saya rasa mereka baik-baik saja setelah masuk ke ruang ganti. Kami akan pantau tapi saya rasa tidak ada masalah pada mereka," jawabnya via football.london.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved