Liga Inggris
Karier Cole Palmer Bisa Hancur, Mantan Wasit EPL Protes Keputusan Kartu Kuning Lisandro Martinez
Keputusan wasit Rob Jones memberi kartu kuning kepada bek Manchester United, Lisandro Martinez, menekel gelandang Chelsea, Cole Palmer, kontroversial
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Keputusan wasit Rob Jones memberi kartu kuning kepada bek Manchester United, Lisandro Martinez, yang menekel gelandang Chelsea, Cole Palmer, menjadi kontroversi.
Bahkan, mantan wasit Liga Premier, Keith Hackett, sampai angkat bicara gara-gara menganggap keputusan Rob Jones itu salah.
Bagi Keith Hackett, aksi Lisandro Martinez terhadap Cole Palmer itu bisa berakibat fatal.
Baca juga: Kondisi Cole Palmer setelah Tekel Horor Lisandro Martinez, Pemain Chelsea Lakukan Ini di Ruang Ganti
Baca juga: Cole Palmer Kesakitan setelah Laga, Ini Kata Wasit ke Bos Chelsea Maresca soal Lisandro Martinez
"Area pendaratan sepatu berada di lutut Palmer dan jelas sekali hal itu membahayakan keselamatan pemain."
"Wasit Rob Jones berada dalam posisi yang strategis untuk melihat insiden tersebut tapi memutuskan memberi kartu kuning."
"Mungkin dia menyimpulkan bahwa tidak ada kekuatan yang cukup kuat dari Martinez untuk bisa diberi ganjaran yang lebih berat," tuturnya via TeleFootball.
Keith Hackett berpendapat, Rob Jones harusnya meninjau lagi peristiwa itu dan bersikap tegas.
"Bagi saya, itu adalah kesalahan yang jelas dan nyata, dan VAR seharusnya meminta wasit untuk meninjau insiden tersebut di monitor di sisi lapangan."
"Kami telah melihat banyak kartu kuning musim ini, tetapi hukum yang ada, yang dibuat untuk melindungi pemain dengan mengeluarkan kartu merah, harus ditegakkan jika diperlukan," tegasnya.
Enzo Maresca Protes ke Wasit
Cole Palmer masih kesakitan sampai setelah laga melawan Manchester United.
Hal itu gara-gara insiden Cole Palmer terkena tekel horor oleh bek tuan rumah, Lisandro Martinez.
Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, membeberkan apa yang dikatakan oleh wasit, Rob Jones, kepada dirinya atas keputusannya hanya memberi kartu kuning kepada Lisandro Martinez.
Diketahui, tekel yang dilakukan Lisandro Martinez itu kontroversial gara-gara sang bintang Setan Merah hanya mendapatkan kartu kuning.
Momen itu terjadi dalam laga Manchester United vs Chelsea pada menit ke-90+3.
Di mana Cole Palmer hendak menerima umpan lambung dari Reece James.
Lisandro Martinez langsung menekelnya di lutut hingga bintang Inggris itu jatuh terguling-guling.
Tampak Cole Palmer kesakitan memegangi lututnya namun laga sempat berlanjut beberapa detik hingga wasit meniup pluit.
Bintang Argentina itu ternyata hanya mendapat kartu kuning saja meski tekelnya yang menyakitkan.
Insiden itu sempat diperiksa oleh VAR yang akhirnya sepakat dengan keputusan wasit.
Gara-gara hal itu, situasi sempat memanas di antara dua tim yang membuat Nicolas Jackson kena kartu kuning gara-gara cekcok.
Sementara itu, Liga Premier menjawab pertanyaan mengapa Lisandro Martinez bisa lolos dari kartu merah.
"Itu adalah pelanggaran yang ceroboh namun bukan termasuk pelanggaran serius," demikian bunyi pernyataannya.
Setelah laga, pelatih Chelsea, Enzo Maresca mengaku tidak sepemikiran dengan wasit dan menganggap hal itu harusnya diganjar kartu merah.
Mantan bos Leicester City itu juga membeberkan kondisi terkini pemain lulusan akademi Manchester City tersebut.
"Dia tadi di ruang ganti dikompres es. Kami sekarang sedang menunggu. Semoga tidak ada yang bahaya," ujarnya via football.london.
Bagi Enzo Maresca, hal itu mutlak dihukum kartu merah gara-gara mantan pemain Ajax Amsterdam itu menyasar individu dan bukan bola.
"Bagi saya, saat tidak ada tujuan untuk mengejar bola dan malah menyasar pemain lawan, itu kartu merah," tegasnya.
Pelatih asal Italia itu mengaku wasit hanya diam saja saat dirinya protes.
"Tidak. Dia tidak menjawab apa-apa. Saya cuma bilang kepadanya kalau tidak ada niat untuk mengincar bola dan malah menyasar pemain, apalagi kakinya, harusnya tidak ada keraguan dalam keputusan itu," bebernya.
Enzo Maresca Ogah Puji Moises Caicedo
Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, enggan memuji sang pemain, Moises Caicedo, sebagai gelandang terbaik di liga.
Hal itu disampaikan setelah Moises Caicedo menjadi penyelamat laga Manchester United vs Chelsea.
Diketahui, laga Manchester United vs Chelsea itu berlangsung sengit dengan gol pembuka tercipta dari penalti Bruno Fernandes pada menit ke-70 akibat pelanggaran Robert Sanchez.
Keunggulan tim tuan rumah hanya berlangsung empat menit dan kemudian skuad tamu membalas dari tendangan voli yang mengesankan dari Moises Caicedo.
Sebelum gol perdana penyelamat kekalahan itu, bintang Ekuador itu juga sudah menunjukkan tekel-tekel jitunya.
Setelah laga, Enzo Maresca ditanya apakah Moises Caicedo salah satu gelandang terbaik di liga.
Mantan bos Leicester City itu tidak langsung mengiyakan, ia menyebut bahwa yang terbaik adalah skuadnya, bukan hanya individu.
"Saya pikir saya punya salah satu skuad terbaik di Liga Premier, saya tidak ragu soal ini. Moi kan termasuk di dalam skuad."
"Sejak saya datang, hal pertama yang saya bilang ke klub ini adalah saya jatuh cinta dengan skuadnya dan skuad kami snagatlah bagus."
"Tapi talenta saja tidak cukup, kami perlu ahli dalam banyak hal, tapi kami sudah berada di jalan yang benar," jawabnya via football.lndon.
Saking gacornya, Moises Caicedo disebut-sebut sebagai pengganti sang bintang, N'Golo Kante, yang kini membela Al Ittihad.
Meski tidak puas dengan hasil imbang, setidaknya fans Chelsea senang dengan performa Moises Caicedo.
@kofo**: Ya ampun Caicedo, kami sudah menemukan pengganti N'Golo Kante
@oluw**: Lavia, Enzo, dan Caicedo sudah menggantikan Kovacic, Jorginho, dan Kante
@will**: Saya sangat terkesan dengan progres Caicedo. Kita sekarang punya Kante dalam dirinya
@long**: Caicedo luar biasa, selain golnya, tidak ada yang bisa menyamai penampilannya. Itu adalah semangat Kante dari dalam dirinya
Pilih Moises Caicedo dan Romeo Lavia
Apakah alasan pelatih Chelsea, Enzo Maresca, lebih memilih duet Moises Caicedo dan Romeo Lavia ketimbang Enzo Fernandez di lini tengah?
Enzo Fernandez musim ini seperti tidak lagi menjadi prioritas sejak Romeo Lavia pulih dari cedera.
Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, menjelaskan perbedaan antara Moises Caicedo dan Romeo Lavia dibandingkan Enzo Fernandez.
Bagi Enzo Maresca, bintang Ekuador dan bintang Belgia menawarkan kekuatan fisik yang lebih mumpuni.
"Pertama-tama, ini hanya persoalan keseimbangan. Saya pikir untuk saat ini, Romeo dan Moi memberikan fisikalitas dan kekuatan di lini tengah."
"Inilah alasannya kenapa kami menemukan pilihan Malo di pocket."
"Kalau tidak, kalau kami memainkan Enzo, harus Enzo dan salah satu dari Moi dan Romeo, dan saat Enzo bergerak, kami mungkin bakal kesulitan di tengah dalam hal fisikalitas," paparnya via football.london.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.