Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Liga Inggris

Katanya Kai Havertz Lebih Bagus di Arsenal, Ex Bos Chelsea: Ga Beda Jauh ketimbang Bareng The Blues

Penyerang Arsenal, Kai Havertz, disebut-sebut menjadi pemain yang jauh lebih bagus kala bergabung ke Emirates Stadium.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Instagram.com/@kaihavertz29
Penyerang Arsenal, Kai Havertz, disebut-sebut menjadi pemain yang jauh lebih bagus kala bergabung ke Emirates Stadium. 

TRIBUNTERNATE.COM - Penyerang Arsenal, Kai Havertz, disebut-sebut menjadi pemain yang jauh lebih bagus kala bergabung ke Emirates Stadium.

Kai Havertz dianggap bermain lebih baik dibandingkan saat dirinya masih di Chelsea.

Mantan pemain sekaligus pelatih Chelsea, Jody Morris, punya pendapat yang berbeda.

Baca juga: Bagusan Lamine Yamal ketimbang Cole Palmer, Bintang Barcelona Ga Hilang seperti Bintang Chelsea

Baca juga: Anthony Gordon Nyaris ke Chelsea, Bintang Newcastle: Saya Pengin Banget Dilatih Thomas Tuchel

Jody Morris beranggapan, Kai Havertz yang sekarang tidak beda jauh dengan yang dulu.

Meski mantan pelatih Chelsea U18 itu mengakui ada peningkatan namun tidak signifikan.

"Saya rasa angkanya (G/A) mungkin menjadi penanda (ada peningkatan), tapi saya merasa tidak ada perbedaan besar dalam dirinya."

"Saya pikir masih ada tanda tanya tentang apakah posisi terbaiknya. Saya harus akui dia menjadi agak bertumbuh sejak di Arsenal."

"Dan kalian juga harus akui bahwa Arteta melakukan kerja bagus dengannya," ujarnya via talkSPORT.

Adapun musim ini bintang Jerman tersebut menyumbangkan tujuh gol dan satu assist dari 17 penampilannya.

Sedangkan pada musim pertamanya bersama Mikel Arteta, ia mencatatkan 14 gol dan tujuh assist dari 51 penampilannya.

Selebrasi Kai Havertz

Kai Havertz mendapat kritikan pedas gara-gara kelakuannya di laga melawan Chelsea.

Sejak bergabung Arsenal, Kai Havertz tidak segan-segan selebrasi golnya di depan para fans Chelsea.

Hal itu kembali terulang dalam laga akhir pekan lalu, di mana Kai Havertz nyaris saja mencatatkan gol pembuka.

Bintang Jerman itu menjebol gawang Robert Sanchez pada menit ke-32 namun ternyata offside setelah dicek VAR.

Padahal, Kai Havertz sudah terlanjur selebrasi dengan telunjuk di depan bibir atau 'shush' alias menyuruh diam para suporter Chelsea.

Melihat kelakuan Kai Havertz, legenda Chelsea, John Obi Mikel langsung mengkritik keras.

Mikel Obi menganggap selebrasi Kai Havertz itu berlebihan, apalagi dengan gestur menyuruh diam orang-orang yang pernah mendukungnya.

"Saya rasa 'shush'-nya itu agak berlebihan, silakan selebrasi gol tapi jangan 'shush' ke fans, karena kamu punya memori yang indah di klub itu."

"Dan jelas, golnya akhirnya dianulir setelah semua itu, jadi apakah itu masuk akal?" kritiknya via Obi One Podcast.

Kai Havertz Dirundung

Kai Havertz sepertinya menjadi sasaran kekesalan para pemain Chelsea.

Dalam laga Chelsea vs Arsenal yang berakhir 1-1, Kai Havertz berkali-kali diteriaki oleh pemain tuan rumah.

Dengan kondisi kepalanya yang diperban gara-gara cedera saat melawan Inter Milan, mantan pemain Chelsea itu hanya bisa diam.

Misalnya saat menit ke-8 di mana Kai Havertz terjatuh di depan gawang Robert Sanchez.

Terlihat Pedro Neto seperti dengan gestur meledek ingin membantu bangun Kai Havertz.

Kemudian datanglah Moises Caicedo terlihat kesal dengan pemain Jerman itu menunjukkan gestur agar lawannya itu segera bangkit.

Pada menit ke-74, Wesley Fofana juga terlihat meneriaki Kai Havertz yang terjatuh di pinggir lapangan.

Di menit-menit akhir, terlihat pula Reece James seperti sengaja mendorong Kai Havertz sampai terjatuh.

Rio Ferdinand soal Noni Madueke

Legenda Manchester United, Rio Ferdinand, ikut menegur winger Chelsea, Noni Madueke, gara-gara kelakuannya.

Noni Madueke marah saat digantikan Mykhailo Mudryk dalam laga Chelsea vs Arsenal.

Alih-alih kembali ke bangku cadangan bergabung dengan rekan-rekannya, Noni Madueke yang ngambek malah langsung masuk ke terowongan menuju ruang ganti.

Rio Ferdinand ikut kesal dengan kelakuan bintang Inggris itu dan membandingkannya dengan para pemain besar di eranya seperti Danny Welbeck, Tom Cleverley, atau Nani.

"Kamu pikir Welbeck atau Tom Cleverley atau Nani bakal ngambek keluar dari lapangan dan marah-marah?"

"Ini memang tim muda. Yang mana masih banyak pemain yang belum berpengalaman tapi bisa bilang 'Wah, kami tidak menerima itu di sini'."

"Dan saya paham pemikirannya tapi di saat yang bersamaan, saya tidak paham kenapa kamu melakukan itu," ujarnya via Mail Sport.

Rio Ferdinand juga heran mengapa pelatih Chelsea, Enzo Maresca, tidak memberinya hukuman.

Curhatan Noni Madueke

Winger Chelsea, Noni Madueke, mencurahkan isi hatinya di Instagram.

Unggahan itu muncul setelah "insiden" Noni Madueke di laga melawan Arsenal.

Dalam laga yang berakhir imbang 1-1 itu, Noni Madueke terang-terangan marah gara-gara dicadangkan.

Keputusan sang pelatih, Enzo Maresca mengganti Noni Madueke dengan Mykhailo Mudryk pada menit ke-68 membuat bintang Inggris itu marah.

Pemain lulusan akademi Chelsea itu terlihat jelas kekesalannya saat berjalan menuju bangku cadangan.

Ternyata, Noni Madueke malah langsung berjalan ke terowongan dan bukannya bergabung bersama yang lain.

Setelah peristiwa itu, tentu para fans Chelsea langsung menghujatnya di media sosial karena menganggap perilakunya tidak pantas.

Pemain 22 tahun itu kemudian mengunggah kalimat singkat di InstaStory.

"Terkadang ini bakal sulit. Kamu akan baik-baik saja," tulisnya dengan font putih dan background hitam.

Sejumlah fans Chelsea kembali melontarkan kritikan pedas kepada sang winger.

@cfcp**: Cuma ngomong saja tidak mengubah apa-apa, kami tidak mau dia di sini di musim depan

@cfc_**: Dia ini pemain biasa saja, kita harus berhenti memuji dia

@scol**: Noni Madueke itu tidak sopan, dia juga tidak bekerja keras seperti dulu

@boug**: Dia yang bikin kontroversi sendiri lalu bertingkah seolah dunia membencinya

Komentar Enzo Maresca

Enzo Maresca mengaku, sudah sewajarnya pemain kesal jika diganti, apalagi belum mencatatkan apa-apa.

Sang manajer pun menyinggung laga Wolves vs Chelsea, di mana Noni Madueke mencetak hattrick.

"Masalahnya kalau kalian mengganti pemain, pasti mereka tidak senang. Mungkin satu-satunya cara agar bisa senang itu saat laga Wolves ketika dia mencetak hattrick lalu kami menggantinya, pasti dia senang."

"Itu tidak cuma soal Noni, itu soal semua pemain," tegasnya via football.london.

Lebih lanjut, Enzo Maresca merasa Pedro Neto dan Mykhailo Mudryk lebih cocok dimainkan dengan situasi saat itu.

"Bagus (kalau marah) karena mereka pasti ingin main sampai akhir. Tapi di momen itu, kami punya pemikiran berbeda."

"Mungkin Pedro dengan (Jurien) Timber bisa agak lebih agresif, dan juga dengan Misha."

"Jadi itu adalah keputusan taktik, tidak lebih dari itu," jelasnya.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved