Liga Inggris
Dinyinyiri Fans Arsenal dan Chelsea, Ternyata Guardiola Langsung Perpanjang Kontrak 2 Tahun di City
Awalnya, Pep Guardiola disebut hanya menyetujui perpanjangan kontrak setahun alias sampai musim panas 2026 dengan opsi perpanjangan setahun lagi.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Kabar pelatih Manchester City, Pep Guardiola, setuju perpanjangan kontrak sempat mendapat komentar negatif sejumlah fans rival seperti dari Arsenal dan Chelsea.
Awalnya, Pep Guardiola disebut hanya menyetujui perpanjangan kontrak setahun alias sampai musim panas 2026 dengan opsi perpanjangan setahun lagi.
Ternyata, Pep Guardiola akhirnya tanda tangan resmi kontrak dua tahun lagi, langsung sampai 2027.
Baca juga: Katanya Man City Kejar Arda Guler, Kini Florian Wirtz Malah yang Mau Merapat ke Skuad Guardiola
Baca juga: Florian Wirtz Condong ke Man City ketimbang Liverpool, padahal Sudah Dinanti sejak Jurgen Klopp
Sebelumnya sempat diberitakan bahwa para petinggi Manchester City percaya diri bahwa Pep Guardiola pasti akan memutuskan untuk memperpanjang kontrak.
Direktur olahraga Manchester City, Txiki Begiristain, menyatakan akan mundur dari jabatannya di akhir musim 2024/2025 nanti.
Mundurnya Txiki Begiristain dari Manchester City itu diyakini tidak akan membawa pengaruh bagi sang pelatih, Pep Guardiola.
Dan benar saja, awalnya Pep Guardiola disebut memperpanjang kontraknya setahun lagi.
Pep Guardiola bakal bertahan bersama Manchester City sampai Juni 2026.
Diketahui, pakar transfer Fabrizio Romano mengonfirmasi kabar bertahannya mantan bos Barcelona itu.
Dari laporan Sam Lee, dikonfirmasi juga bahwa ada opsi perpanjangan setahun lagi, alias sampai 2027.
Manchester City memang sudah yakin sejak Oktober 2024 lalu bahwa Pep Guardiola pasti mau untuk bertahan.
Maka dari itu, Manchester City tidak melakukan pembicaraan dengan pelatih mana pun meski Pep Guardiola belum memberi kepastian apa-apa.
Bahkan, para petinggi Manchester City masih punya keyakinan itu meski setelah Txiki Begiristain menyatakan pergi pada musim panas tahun depan setelah 13 tahun di sini.
Lantas, apa yang membuat Pep Guardiola benar-benar bertahan?
Dikutip dari ESPN, dua faktor yang membuat pelatih asal Katalunya itu bertahan adalah keluarga dan para pemain.
Pendapat keluarganya menjadi prioritas utama atas keputusan Pep Guardiola.
Yang kedua adalah para pemain, Pep Guardiola merasa para pemain masih merespons baik atas keberadaan dirinya.
Fans Rival Kesal
Mendengar kabar Pep Guardiola bertahan, sejumlah fans rival seperti suporter Chelsea dan Arsenal, memberikan komentar negatif.
Beberapa dari mereka menyebut mantan manajer Bayern Munich itu sudah waktunya pergi.
@cfcn**: Harusnya dia pergi saja
@tosh**: Penari yang baik harusnya tahu kapan harus meninggalkan panggung. Saya rasa dia harusnya tinggalkan Man City sekarang. Dua tahun terakhir itu kesalahan dia
@real**: Orang ini terlalu cinta dengan uang Arab
@hnr_**: Dia tahu musim ini dia tidak bisa menang apa-apa jadinya dia mencoba musim depan agar pergi dengan hebat
@evic**: Dengan opsi untuk perpanjang lagi? Harusnya dia pergi saja, kami lelah
Erling Haaland tanpa Ampun
Penyerang Manchester City, Erling Haaland, dicap 'monster tanpa ampun' saat mewakili Norwegia membantai Kazakhstan.
Dalam laga UEFA Nations League, Erling Haaland mencatatkan hattrick dari total lima gol melawan Kazakhstan.
Norwegia menang telak 5-0 dengan gol lainnya dari Alexander Sorloth (41') dan Antonio Nusa (76').
Media Norwegia, Nettavisen, memberi pujian kepada Erling Haaland dan rating 7/10.
“Hattrick baru dan pertandingan baru layaknya monster oleh kapten Norwegia."
“Tak kenal ampun saat ia mendapat peluang dengan kaki kanannya sebelum turun minum, sebelum ia menegangkan lehernya dan menyundul bola untuk gol keduanya tak lama kemudian."
“Bagus dalam fase build-up dan kombinasi, serta mencatat hattrick lainnya setelah turun minum saat ia melepaskan tendangan keras ke sudut kiri gawang dengan kaki kanannya."
"38 gol internasional dalam 39 pertandingan internasional adalah angka yang tidak masuk akal," tulis berita tersebut.
Josko Gvardiol Selamatkan Kroasia
Bek Manchester City, Josko Gvardiol, menyelamatkan Kroasia di UEFA Nations League.
Josko Gvardiol mencetak gol penyeimbang saat melawan Portugal yang berakhir dengan skor 1-1.
Portugal posisinya memang sudah aman, sedangkan Kroasia butuh satu poin untuk memastikan posisi di babak sistem gugur.
Josko Gvardiol betul-betul memanfaatkan ruang kosong di area sempit untuk mengonversi assist Kristijan Jakic menjadi gol.
Setelah laga itu, mantan pemain RB Leipzig itu mengaku statistiknya memang tidak biasa.
"Tidak biasanya full-back seperti itu, tapi saat saya melihat ada ruang, kenapa tidak ikut menyerang?"
"Sulit untuk penyerang bisa menyerang secara mendalam karena mereka dibebani oleh para bek, tapi saya memilih untuk maju dan hasilnya setimpal," ujarnya via TheCroatianLad.
Ruben Dias Sebut Gila
Bukan rahasia lagi jika Manchester City menjadi salah satu klub dengan jadwal permainan paling padat.
Tidak heran jika bek Manchester City, Ruben Dias, mengungkapkan keluhannya terkait hal ini.
Mantan pemain Benfica itu mengaku kesal lantaran para pemain bagaikan diperah seluruh energinya demi keuntungan komersial.
Sampai-sampai Manchester City kini terpuruk dengan empat kekalahan berturut-turut lantaran banyaknya pemain penting yang cedera.
Bek Portugal itu sendiri juga sampai tidak bisa mewakili negaranya di UEFA Nations League gara-gara cedera.
Ruben Dias menyebut, kondisi para pemain seperti tidak pernah diperhatikan.
"Untuk tampil lebih baik, penting untuk memastikan bahwa kondisi atlet sehat, tetapi cuma sedikit pihak yang peduli dengan atlet, banyak yang lebih memperhatikan aspek finansial dan keuntungan."
“Musim ini khususnya akan menjadi yang paling gila, dengan Piala Dunia Antarklub di akhir musim."
“Kita harus memikirkan para pemain jika kita ingin mereka tampil bagus, berilah kita cukup waktu untuk mengisi ulang tenaga kita demi tampil terbaik."
“Dulu, kita memiliki jumlah pertandingan normal. Sekarang kita jauh melampaui batas normal itu."
"Kita harus memfokuskan masalah pada para atlet, karena kitalah yang bermain," keluhnya via O Jogo.
Lebih lanjut, bek 27 tahun itu merasa jadwal skuadnya sudah tidak normal sampai tidak ada jeda untuk bernapas.
“Kami menyadari industri yang ada di sekitar kami, tetapi tubuh kamilah yang harusnya dipertanyakan. Kami perlu beristirahat dan bernapas," tambahnya.
Danny Murphy Optimis untuk Manchester City
Legenda Liverpool, Danny Murphy, malah optimis untuk Manchester City yang saat ini tengah terpuruk.
Manchester City baru saja mengalami empat kekalahan berturut-turut di berbagai kompetisi.
Hal ini juga menjadi pengalaman buruk pertama sang pelatih, Pep Guaridola, selama kariernya sebagai manajer.
Manchester City diterpa badai cedera dan beberapa pemain yang fit pun kini dianggap sudah tidak terlalu bisa diandalkan karena faktor usia.
Meski beda kasus, Danny Murphy tetap menganggap terpuruknya Manchester City hanya akan terjadi di awal musim saja seperti yang sudah-sudah.
"Saya hanya merasa saat ini mereka agak sedikit terguncang, ada sedikit masalah."
"Jangan lupa mereka tidak pernah bagus setelah 10 laga awal di liga di tahun kapan pun yang mereka menangkan."
"Mereka memang selalu memulai agak lambat dan agak sedikit naik turun," ujarnya via talkSPORT.
Bahkan, dalam pernyataannya itu, Danny Murphy menganggap Manchester City masih bisa menyalip Liverpool.
Saat ini, di posisi puncak masih diduduki Liverpool dengan 28 poin dan Manchester City selisih lima poin di bawahnya.
Danny Murphy menyebut Manchester City akan bisa bangkit mengejar The Reds dan bahkan mengalahkannya.
Adapun laga Liverpool vs Manchester City akan digelar pada 1 Desember 2024.
"Ya, tentu saja mereka (mampu mengejar Liverpool), bahkan mereka akan menghadapi Liverpool dalam waktu sekitar dua minggu lagi."
"Jika mereka tiba-tiba memenangkan pertandingan itu, mereka akan bangkit kembali."
"Apakah mereka mampu mengalahkan Liverpool? Tentu saja. Mereka hanya butuh para pemain terbaiknya kembali," tuturnya via talkSPORT.
Dengan segala badai cedera yang dialami Manchester City, Danny Murphy memprioritaskan pulihnya lini belakang.
"Secara defensif, itulah masalah mereka saat ini. Mereka memang masih menciptakan peluang, mencetak gol, karena pertahanan adalah masalah mereka."
"Dan ketika kalian kehilangan banyak pemain, kalian akan menjadi lebih lemah atau paling lemah, sampai harus memainkan para pemain muda," tambahnya.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.