Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Liga Inggris

Alasan Enzo Maresca Ogah Cole Palmer Gendong Chelsea Lagi tapi Nekat Tidak Turunkan Joao Felix

Apa alasan pelatih Chelsea, Enzo Maresca, tidak mau skuadnya digendong Cole Palmer namun tidak mau memberikan bantuan padanya?

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
X Premier League
Bintang Chelsea, Joao Felix dan Cole Palmer. Apa alasan pelatih Chelsea, Enzo Maresca, tidak mau skuadnya digendong Cole Palmer namun tidak mau memberikan bantuan padanya? 

TRIBUNTERNATE.COM - Apa alasan pelatih Chelsea, Enzo Maresca, tidak mau skuadnya digendong Cole Palmer namun tidak mau memberikan bantuan padanya?

Enzo Maresca menyadari dalam laga Everton yang berakhir 0-0, Joao Felix bisa saja diturunkan untuk membantu Cole Palmer.

Namun, mantan bos Leicester City itu nekat dengan pendiriannya terus memainkan Cole Palmer "sendiri".

Baca juga: Detik-detik Joao Felix Bakal Menghadap Enzo Maresca, Bintang Chelsea Bakal Pindah Bulan Januari?

Baca juga: Prediksi Skor Wolves vs Man United: Ruben Amorim Harus Bisa Bangkitkan Setan Merah di Boxing Day

Padahal, Enzo Maresca menyadari bahwa Cole Palmer butuh bantuan gara-gara kini sudah ditandai oleh para musuh.

Enzo Maresca juga tahu bahwa memainkan Joao Felix bersama Cole Palmer merupakan salah satu solusi.

Namun, entah mengapa Enzo Maresca tetap jarang melakukan hal itu hingga membuat para fans kesal.

Diketahui, hal itu diungkapkan Enzo Maresca menjelang laga Chelsea vs Fulham pada Kamis, 26 Desember 2024.

Enzo Maresca mengaku, Cole Palmer yang musim lalu bagaikan menggendong Chelsea kini jadi ditandai oleh musuh-musuhnya.

Cole Palmer menjadi pemain yang paling disorot oleh lawan sehingga pergerakannya tidak bisa bebas.

Solusinya, Enzo Maresca harusnya bisa memainkan Joao Felix bersamaan dengan Cole Palmer.

"Langkah selanjutnya untuk Cole adalah untuk mengendalikan momen itu karena banyak lawan yang mulai menandai dia man to man."

"Salah satu solusinya bisa saja Joao, mungkin Joao dan Cole dimainkan bersama. Tergantung."

"Kami berusaha untuk lanjut memainkan Cole karena ada momen-momen tertentu dia bisa menciptakan sesuatu."

"Kalau tanpa bola, dia juga bekerja keras. Tapi kita tidak bisa terus mengandalkan Cole di setiap laga," ujarnya via chelsea.news.

Ucapan mantan bos Leicester City itu bagaikan tanpa makna lantaran tetap jarang terealisasi.

@cfc_**: Saya sudah berkali-kali bilang ini, Joao Felix itu kunci untuk lini serang. Lini serang kita sudah bagus tapi masih bisa ditingkatkan dengan memainkan Joao di samping Cole

@appi**: Sudahlah jangan permainkan kami dan benar-benar mainkan Joao

@cont**: Dia sadar Felix bisa membantu Cole di situasi itu tapi dia memaksa Palmer sendiri bahkan saat sudah ditandai musuh

@iken**: Dia sadar itu, dia yang bisa memainkan Felix, tapi dia juga yang menolak untuk memainkan Felix, saya tidak paham

Enzo Maresca Tidak Ingin Bikin Bahagia

Enzo Maresca mengakui bahwa dirinya tidak ada tujuan untuk membuat semua pemainnya senang dengan berbagi menit bermain.

Enzo Maresca menegaskan bahwa dirinya memberikan menit bermain kepada Joao Felix dan kawan-kawan atas dasar berhak atau tidaknya mereka mendapatkannya.

"Alasan kenapa kami berusaha untuk berbagi menit bermain musim ini bukan karena saya ingin membuat bahagia semua pemain."

"Saya punya empat anak di rumah dan saya berusaha untuk membuat mereka semua bahagia."

"Tapi tidak dengan 25 pemain ini. Ini (mereka dimainkan) karena mereka berhak mendapatkan menit bermain," tegasnya via football.london.

Enzo Maresca Ungkit Brentford

Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, mengungkit laga melawan Brentford yang dimenangkan oleh skuadnya.

Hal itu kembali dibahas saat Enzo Maresca ditanya head-to-head laga yang telah dilalui Chelsea melawan Fulham.

Di mana Chelsea lebih sering menang ketimbang Fulham.

Sedangkan saat melawan Brentford, dalam beberapa laga terakhir Chelsea lebih sering kalah.

Namun kenyataannya, Chelsea bisa mengalahkan Brentford 2-1 pada pertangahan bulan ini.

Maka dari itu, Enzo Maresca ogah membahas soal statistik di masa lalu.

"Inilah sepak bola. Brentford juga di sisi yang lain (sering menang) tapi kamilah yang memenangkan laga itu."

"Semoga kami tidak berada di sisi yang kalian katakan (kalah) dalam hal laga."

"Saya tidak memperhatikan masa lalu atau laga di kandang laga di tandang, saya berusaha fokus untuk apa yang kami lakukan, bagaimana kami mengalahkan mereka, dan bagaimana kami bisa tetap bagus meski tanpa bola atau dengan bola."

"Hasilnya kami tidak bisa mengontrol, tapi kalian bisa mengontrol cara kalian bermain," tegasnya via football.london.

Enzo Maresca Dituduh

Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, diduga terus-terusan merendah saat membahas prestasi skuadnya karena tidak ingin para pemain merasa tertekan.

Dengan posisi Chelsea di urutan kedua klasemen, Enzo Maresca masih belum mau mengakui bahwa timnya layak untuk perebutan gelar.

Namun, Enzo Maresca membantah jika tujuannya merendah adalah untuk menghilangkan tekanan dari pundak Levi Colwill dan kawan-kawannya.

"Ini bukan tentang tekanan kepada para pemain, atau klub, atau saya, ini adalah kenyataannya (belum layak rebutan)."

"Saya malah ingin mendapatkan tekanan itu dan semoga segera kami bisa merasakan tekanan itu."

"Tapi alasan saya mengatakan kami belum ada di sana (persaingan) bagi saya memang karena kenyataannya kami belum ada di sana."

"Poin utamanya adalah untuk terus memperbaiki dan terus berusaha untuk memenangkan laga," jelasnya via football.london.

Beda Moises Caicedo dan Enzo Fernandez

Gelandang Chelsea, Moises Caicedo, sempat tertekan saat awal bergabung di Stamford Bridge.

Gara-gara harganya yang mahal dari Brighton, Moises Caicedo sampai harus menyewa pelatih pribadi untuk menganalisis penampilannya agar lebih baik.

Berbeda dengan Moises Caicedo, Enzo Fernandez yang sama mahalnya ternyata memilih santai dan merasa tidak tertekan.

Di awal musimnya bersama Chelsea, Moises Caicedo menyewa orang di luar klub untuk mengembangkan dirinya.

Orang yang disewa agen Moises Caicedo itu bertugas untuk meninjau penampilan sang pemain.

Kemudian ditentukan aspek apa saja yang harus dikembangkan agar bisa semakin baik di Chelsea.

Mantan pemain Brighton itu mengaku ambisinya juga terdorong dari harga mahal yang digelontorkan Chelsea untuk dirinya.

Chelsea harus merogoh kocek senilai 116 juta euro atau Rp 2 triliun untuk membawa bintang Ekuador itu.

Moises Caicedo juga menerima gaji 150.000 poundsterling atau Rp 3,1 miliar per pekan.

Gaji itu termasuk dalam 10 besar gaji tertinggi skuad Chelsea 2023/2024.

"Sejak Februari agen saya menyewa orang untuk meninjau ulang laga-laga yang saya jalani dan di mana saya harus berkembang, bagaimana memosisikan diri saya, dan mengembangkan mental."

"Itu membuat tekanan cukup berkurang dari diri saya dan saya juga berpikir 'mereka bayar saya mahal maka saya harus tampil bagus'," ujarnya.

Moises Caicedo mengaku, peran sosok itu begitu besar untuk dirinya bisa semakin gacor di penghujung musim.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved