Liga Italia
4 Sisi Positif dan Negatif Transfer Fikayo Tomori ke Juventus, Fans AC Milan Trauma Pierre Kalulu
Ada empat sisi positif dan negatif dari penjualan pemain AC Milan, Fikayo Tomori, ke Juventus.
TRIBUNTERNATE.COM - Ada empat sisi positif dan negatif dari penjualan pemain AC Milan, Fikayo Tomori, ke Juventus.
AC Milan diketahui memasukkan beberapa nama pemain pinggirannya dalam list jual di bursa transfer musim dingin 2025.
Satu di antaranya ialah Fikayo Tomori.
Baca juga: Paulo Fonseca Dipecat, AC Milan Siapkan Sergio Conceicao: Sudah Sepakat Jadi Pengganti
Baca juga: Enzo Maresca Kenang Latih Liam Delap di Man City, Bos Chelsea: Timnas Inggris Beruntung
Meskipun Tomori masih menjadi bagian penting dalam skuad Liga Champions asuhan Paulo Fonseca, ia telah kehilangan tempatnya di Serie A.
Sejak kekalahan 2-1 melawan Fiorentina pada awal Oktober, Tomori belum lagi menjadi starter reguler di liga domestik.
Saat ini duet Matteo Gabbia dan Malick Thiaw menjadi pilihan utama di bek tengah untuk pertandingan liga, dengan Tomori lebih sering berada di bangku cadangan.
Dengan situasi ini, Tomori dianggap sebagai opsi cadangan 'mewah' yang tidak sepenuhnya dimanfaatkan, terutama setelah AC Milan juga mendatangkan Strahinja Pavlovic, yang kini menjadi bagian dari rotasi bek tengah.
Kabarnya, AC Milan bersedia melepas Fikayo Tomori di Januari mendatang.
Tak terkecuali ketika menguangkan eks pemain Chelsea itu ke Juventus, yang notabene-nya adalah rival Milan dalam perburuan Scudetto.
Dilansir laman Get Football News Italy dan SempreMilan, keputusan menjual Tomori memicu perdebatan sengit di antara pendukung Rossoneri, terutama mengingat dampaknya pada kekuatan tim dan persaingan langsung dengan Juventus di Serie A.
1. Trauma Penjualan Pierre Kalulu
Penjualan Pierre Kalulu ke Juventus pada musim panas lalu masih segar dalam ingatan para pendukung Milan.
Banyak yang merasa bahwa keputusan tersebut melemahkan tim, terutama karena Kalulu adalah pemain serba bisa yang mampu bermain di beberapa posisi di lini belakang.
Kini, hanya enam bulan setelah transfer tersebut, Milan dan Juventus bersaing ketat di papan atas Serie A, dengan Rossoneri hanya unggul lima poin dari Bianconeri, meskipun memiliki satu pertandingan lebih sedikit.
Menjual pemain tim utama lainnya ke rival langsung dianggap sebagai langkah yang berisiko dan dapat memberikan keuntungan besar bagi Juventus dalam persaingan menuju posisi Liga Champions.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.