Timnas Indonesia
Kelakuan Shin Tae-yong Terbongkar, Timnas Indonesia Retak, Pemain Dihukum setelah Lawan China
Shin Tae-yong akhirnya dipecat oleh PSSI setelah lima tahun menukangi Timnas Indonesia.
TRIBUNTERNATE.COM - Terungkap sikap Shin Tae-yong yang kini menjadi pembahasan.
Shin Tae-yong akhirnya dipecat oleh PSSI setelah lima tahun menukangi Timnas Indonesia.
Dalam konferensi pers, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan bahwa penyebab utama Shin Tae-yong dipecat karena soal keretakan dinamika di ruang ganti Timnas Indonesia.
Baca juga: Apa Prestasi Patrick Kluivert Pangganti Shin Tae-yong, Top Scorer Eropa, Peringkat Ballon dOr
Baca juga: Alasan Shin Tae-yong Dipecat, Apa Penyebab STY Diberhentikan PSSI, Erick Thohir Jawab Kenapa
Selain itu, masalah soal taktik dan kendala komunikasi juga mengiri kepergian STY dari skuad Garuda.
Lalu seperti apakah dinamika yang Erick Thohir maksud tersebut yang akhirnya membuat PSSI memberhentikan STY?
Rupanya keretakan ruang ganti Timnas Indonesia sudah terjadi cukup lama.
Berdasarkan laporan dari Bung Harpa alias Haris Pardede, hasil imbang Timnas Indonesia 2-2 melawan Bahrain di matchday ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menjadi titik awal keretakan di ruang ganti.
Kala itu, seusai pertandingan sejumlah pemain berusaha mengajak Shin Tae-yong berdiskusi setelah gagal meraih kemenangan akibat gol penyama kedudukan di penghujung laga.
Namun yang terjadi, Shin Tae-yong justru kurang berkenan dengan situasi tersebut.
Hal itulah yang menyebabkan sejumlah pemain menerima konsekuensi dari ego besar Shin Tae-yong yang ingin menunjukkan kekuasaanya di ruang ganti Timnas Indonesia.
Baca juga: Kronologi Skandal Patrick Kluivert Pengganti Shin Tae-yong, Utang Judi hingga Pengaturan Skor
Baca juga: Patrick Kluivert Resmi Gantikan Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Fabrizio Romano: Kelar
Pemain-pemain yang mempertanyakan taktik STY langsung dihukum pada laga selanjutnya saat melawan China.
"Untuk alasan Shin Tae-yong dipecat, seperti yang sudah kita dengar adanya dinamika di ruang ganti, terutama setelah laga melawan Bahrain," kata pengamat sepakbola Tanah Air, Haris Pardede, Okezone mengutip dari channel YouTube Bung Harpa, Selasa (7/1/2025).
"Pak Erick bilang sudah membahas pergantian Shin Tae-yong dalam beberapa bulan terakhir, atau mungkin pada September atau Oktober 2024 dan ini sesuai dengan isu yang beredar adanya friksi antara pemain diaspora dengan Shin Tae-yong."
"Pemain diaspora kemudian mengajak Shin Tae-yong untuk berdiskusi soal taktik. Di situ menurut informasi yang beredar ada perpecahan. Shin Tae-yong di situ tersinggung sehingga adanya dinamika," ujar pria yang akrab disapa Bung Harpa tersebut.
Benar saja, setelah kejadian tersebut Shin Tae-yong tampak menerapkan taktik aneh saat melawan China yang berakhir kekalahan Timnas Indonesia 1-2.
Di laga tersebut, Shin Tae-yong rela membangkucadangkan Thom Haye, gelandang terbaik Timnas Indonesia saat ini.
Kemudian STY juga mencopot ban kapten Jay Idzes dan berikan lagi ke Asnawi.
Lalu STY hanya memainkan Mees Hilgers selama satu babak.
Selain itu, STY juga tidak memasukkan Eliano Reijnders ke dalam daftar susunan pemain.
Kelar melawan China ternyata dinamika keretakan ruang ganti Timnas Indonesia kembali terjadi saat Timnas Indonesia melawan Jepang.
Seusai laga melawan Jepang, STY dengan terang-terangan menyebut Ragnar Oratmangoen sebagai salah satu biang keladi kekalahan Timnas Indonesia 0-4.
Menurutnya, jika Ragnar mampu mencetak gol di menit-menit awal situasinya akan berbeda.
Padahal jika menyalahkan pemain setelah kekalahan justru akan memperkeruh situasi dari sebuah tim.
"Line up melawan China menjadi aneh saat itu," ujar Bung Harpa.
"Sandy Walsh dicadangin, Thom Haye dicadangin, kemudian kapten Jay Idzes dicopot dan Eliano Reijnders tidak dibawa ke dalam skuad."
"Kekalahan dari China berlanjut ke Jepang membuat federasi harus mencari gap dari masalah ini, atau mencari pelatih yang cocok dengan pemain diaspora tersebut," ungkapnya.
Di sisi lain, Ketua Umum PSSI Erick Thohir juga membenarkan soal adanya dinamika di skuad Timnas Indonesia.
"Kalau saya lihat, memang dinamika ini cukup kompleks," kata Erick Thohir dalam konferensi Pers, Senin (6/1/2025).
"Kalau saja waktu itu kita mengambil keputusan yang tergesa-gesa, mungkin kurang baik juga."
"Tapi ini sudah dirasakan sejak pertandingan, bahkan mungkin sebelum Indonesia lawan China, tetapi waktunya terlalu mepet."
"Makanya saya ceritakan, sebelum pertandingan di China itu sudah terjadi dinamika yang cukup tinggi."
"Kalau kita hitung-hitung, jika dilakukan saat itu, jarak ke pertandingan berikutnya cukup singkat."
"Kalau dihitung, yang terbaik (pemecatan STY) ya hari ini karena kita masih punya waktu 2,5 bulan untuk persiapan," ungkap Erick Thohir.
"Risiko tentu ada, tetapi lebih baik ambil risiko daripada menyesal di kemudian hari," ujar Erick Thohir.
Sementara itu, Erick Thohir telah mengatakan bahwa pelatih baru Timnas Indonesia akan diperkenalkan ke publik pada 12 Januari 2025 mendatang.
Meski begitu, pakar transfer sepak bola Fabrizio Romano telah membocorkan calon pengganti Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.
Dikatakan Romano, sosok yang bakal menjadi suksesor STY adalah eks penyerang Belanda, yakni Patrick Kluivert.
Romano juga mengatakan bahwa Patrick Kluivert akan mendapat kontrak berdurasi 2 tahun oleh PSSI dan klausul perpanjangan selama 2 tahun.
Menarik dinantikan kiprah pelatih baru Timnas Indonesia membawa Garuda melakoni lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran ketiga.
(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dinamika Keretakan Timnas Indonesia Buat Shin Tae-yong Dipecat, Taktik Aneh Lawan China Jadi Petaka
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.