Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Timnas Indonesia

Dokter Tirta Ragukan Patrick Kluivert Gantikan Shin Tae-yong: Masih Mending Erik ten Hag

Mandira Hudhi alias Dokter Tirta turut mengomentari pemilihan Patrick Kluivert sebagai pengganti Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.

|
Editor: Ifa Nabila
Instagram.com/@patrickkluivert9 - @manchesterunited
Patrick Kluivert dan Erik ten Hag. Mandira Hudhi alias Dokter Tirta turut mengomentari pemilihan Patrick Kluivert sebagai pengganti Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. 

TRIBUNTERNATE.COM - Mandira Hudhi alias Dokter Tirta turut mengomentari pemilihan Patrick Kluivert sebagai pengganti Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.

Dokter Tirta meragukan kemampuan Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala timnas.

Sosok yang populer di X itu justru lebih memilih mantan pelatih Manchester United, Erik ten Hag.

Baca juga: Apa Prestasi Patrick Kluivert Pangganti Shin Tae-yong, Top Scorer Eropa, Peringkat Ballon dOr

Baca juga: Daftar 10 Calon Pengganti Shin Tae-yong Resmi Dipecat: Van Persie, Jose Mourinho, Louis Van Gaal

Jurnalis Italia, Fabrizio Romano, sebelumnya mengonfirmasi bahwa PSSI menunjuk legenda sepak bola Belanda, Patrick Kluivert, sebagai pengganti Shin Tae-yong

Namun, Kluivert dinilai minim catatan positif di dunia kepelatihan.

Ia secara terang-terangan menyebut pemilihan Kluivert tidak masuk akal.

"Kluivert ini belum terbukti loh secara 'klinis' dalam melatih sebuah klub atau timnas," cuit Dokter Tirta, pada Selasa (7/1/2025). 

Jika PSSI sudah menandatangani kontrak dengan Patrick Kluivert, Dokter Tirta menyarankan agar mantan striker FC Barcelona itu ditempatkan sebagai asisten pelatih saja.

"Kalau dia di-hire jadi asisten pelatih, masih masuk akal," tambahnya.

Menurut Tirta, PSSI harus memahami bahwa ekspektasi tinggi untuk lolos ke Piala Dunia 2026 juga membutuhkan pelatih berkualitas dengan biaya yang sepadan. 

Berdasarkan statistik, Patrick Kluivert dianggap bukan pilihan yang tepat untuk menggantikan Shin Tae-yong.

"Head coach harus yang lain. Yang pengalamannya bagus," jelas Dokter Tirta.

Ia berharap PSSI mempertimbangkan masukannya dengan serius.

"Semoga bener-bener yang proper yang gantiin STY," lanjutnya.

Sebelumnya, Dokter Tirta sempat melontarkan candaan mengenai kandidat pengganti Shin Tae-yong

Ia menyebut nama Erik ten Hag, mantan pelatih Manchester United, sebagai pilihan yang lebih menjanjikan.

"Kalau sama ETH, aku masih pede aja. Semoga Timnas jadi sengeri Ajax. Manchester United seruwet itu aja masih dapet dua piala di tangan dia," ungkapnya.

PSSI secara resmi mengumumkan pemutusan kerja sama dengan Shin Tae-yong pada Senin (6/1/2025). 

Salah satu alasan keputusan ini adalah kurangnya komunikasi serta filosofi taktik yang dinilai tidak sesuai dengan kehendak pemain.

Pengumuman resmi terkait pengganti Shin Tae-yong dijadwalkan pada 12 Januari mendatang.

Prestasi Patrick Kluivert

Apa prestasi Patrick Kluivert calon pengganti Shin Tae-yong di Timnas Indonesia?

Patrick Kluivert bukanlah sosok asing di dunia sepak bola Eropa.

Mantan bintang Barcelona itu pernah nyaris memenangkan gelar bergengsi Ballon d'Or.

Patrick Kluivert lahir di Amsterdam, Belanda pada 1 Juli 1976.

Kluivert berlatih di tim muda klub lokal, Schellingwoude sebelum bergabung ke tim muda Ajax Amsterdam.

Kluivert kemudian menjadi salah satu pentolan generasi emas Ajax Amsterdam pada 1990-an.

Penampilan impresif bersama Ajax pun membuatnya direkrut AC Milan pada 1997.

Pada 1998, Kluivert hijrah ke Barcelona dan menjadi andalan Blaugrana di lini serang bersama Rivaldo.

Kluivert tampil dalam 257 pertandingan untuk Barcelona hingga 2004 dan mencetak 122 gol.

Patrick Kluivert kemudian pindah ke Newcastle United, Valencia, dan PSV Eindhoven sebelum menutup karier di LOSC Lille pada 2007/2008.

Sepanjang kariernya sebagai pesepakbola, Kluivert meraih tiga gelar Eredivisie Belanda bersama Ajax dan PSV dan satu La Liga Spanyol bersama Barcelona.

Kluivert juga menjadi top skor Piala Eropa 2000 dan menempati peringkat kelima Ballon d'Or 1995.

Kendati memiliki karier mentereng sebagai pemain, kiprah Patrick Kluivert di dunia kepelatihan cukup terjal. Pria yang kini berusia 48 tahun ini mengambil lisensi kepelatihan pada 2008 dan menjadi staf pelatih di AZ Alkmaar.

Selain AZ Alkmaar, Patrick Kluivert pernah menjadi asisten pelatih di Brisbane Roar yang dilatih pelatih Tottenham Hotspur kini, Ange Postecoglou. Kluivert juga pernah menjadi asisten di NEC Nijemegen, Timnas Belanda, dan Kamerun.

Patrick Kluivert pun sempat menjabat posisi direktur olahraga di Paris Saint-Germain pada 2016-2017 dan manajer akademi di Barcelona pada 2019-2021.

Karier sebagai pelatih kepala dimulai Patrick Kluivert di tim cadangan FC Twente atau Jong Twente pada 2011/2012. Kluivert berhasil mengantarkan Jong Twente menjuarai Beloften Eredivisie, kompetisi bagi tim cadangan klub Eredivisie yang kini telah dibubarkan.

Pada 2015, Kluivert direkrut menjadi pelatih Timnas Curacao. Kluivert berhasil membawa timnas dari Laut Karibia itu ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2018 zona CONCACAF, prestasi terbaik Curacao. 

Kluivert kemudian mengundurkan diri dan menjadi asisten eks rekan setimnya, Clarence Seedorf di Timnas Kamerun. Namun, Kluivert meninggalkan Kamerun usai Seedorf dipecat pada 2018.

Pada 2021, ayah dari pemain Bournemouth, Justin Kluivert ini kembali ke Curacao sebagai pelatih interim, tetapi kemudian mengundurkan diri setelah beberapa bulan.

Patrick Kluivert direkrut klub Liga Super Turki, Adana Demirspor pada awal musim 2023/2024.

Ekspektasi untuk Kluivert cukup tinggi karena Adana Demirspor baru saja finis di peringkat empat liga dan lolos ke kualifikasi UEFA Conference League.

Akan tetapi, Kluivert gagal memenuhi ekspektasi saat melatih M'Baye Niang dan kawan-kawan. Patrick Kluivert dipecat Adana Demirspor pada Desember 2023 usai kalah beruntun di Liga Super Terki dan tereliminasi dari kualifikasi UEFA Conference League.

Selama menukangi Adana Demirpor, Patrick Kluivert meraih delapan kemenangan dan enam kekalahan dari 20 pertandingan.

Masa Lalunya Dikerok

Hampir pasti menjadi kepala pelatih Timnas Indonesia, masa lalu Patrick Kluivert pun disorot netizen.

Patrick Kluivert diketahui diterpa sejumlah skandal ketika masih aktif bermain atau setelah pensiun.

Salah satu skandal yang menggegerkan adalah pemerasan terhadap Kluivert gara-gara utang judi beberapa tahun lalu.

 Pada 2017, suratkabar Belanda, De Volkskrant melaporkan bahwa Patrick Kluivert diancam geng gara-gara utang judi yang menggunung.

Utang judi Kluivert waktu itu dilaporkan mencapai lebih dari satu juta euro.

Patrick Kluivert dikabarkan kerap berjudi saat melatih Jong Twente.

Kendati tidak melanggar hukum, Kluivert disebut kalah terus hingga terpaksa berutang.

Patrick Kluivert juga dituduh terlibat pengaturan skor dalam kasus tersebut.

Diancam Geng Kriminal

Dikutip dari The Sun, Patrick Kluivert bahkan dilaporkan diperas oleh geng kriminal setelah menumpuk utang judi hampir £900.000 (sekitar Rp 15 milia) karena bertaruh untuk kemenangan FC Twente .

Kala itu mantan penyerang Ajax , Barcelona, ​​dan Newcastle ini menjabat sebagai direktur sepak bola di Paris Saint-Germain.

Media De Volkskrant melaporkan Kluivert terlibat dengan sekelompok penjahat saat ia melatih FC Twente dari tahun 2011 hingga 2012.

Serangkaian taruhan besar menyebabkan Patrick Kluivert  mengakumulasi utang lebih dari hampir £900.000.

Mantan pemain internasional Belanda itu dilaporkan telah bertaruh pada pertandingan yang melibatkan tim utama Twente — dan inilah yang menjadi subjek pemerasan.

Geng tersebut dilaporkan telah memberikan tekanan “besar” kepada Patrick Kluivert agar membayar utangnya.

Namun laporan itu menegaskan tidak ada bukti Patrick Kluivert terlibat dalam pengaturan pertandingan, atau taruhan ilegal.

Dan memang tindakannya tidak dianggap ilegal saat itu.

Pengacara Kluivert, Gerard Sprong, telah menggarisbawahi ketidakbersalahan kliennya, dengan menegaskan bahwa ia “tidak memiliki keterlibatan kriminal dalam manipulasi pertandingan sepak bola” dan bahwa ia “hanya korban dalam kasus ini.”

Dan menambahkan bahwa Patrick Kluivert  pernah diperiksa hanya “sebagai saksi”.

Diketahui Patrick Kluivert diperas hingga tahun 2014 dan cerita ini muncul menyusul penangkapan lima anggota komplotan kriminal tersebut.

Direktur PSG saat itu belum berkomentar secara publik tentang kasus ini.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Duduk Perkara Patrick Kluivert Diancam Geng Kriminal Karena Utang Judi dan Terlibat Pengaturan Skor

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved