Sayang Banget, Megawati Hangestri Gagal Raih Triple Crown: Ada 3 Kesempatan tapi Belum Rezeki
Pemain voli Red Sparks, Megawati Hangestri Pertiwi, kembali gagal meraih triple crown.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Pemain voli Red Sparks, Megawati Hangestri Pertiwi, kembali gagal meraih triple crown.
Red Sparks menang melawan Hwaseong IBK Altos dalam lanjutan putaran 4 Liga Voli Korea 2024/2025, Selasa (14/1/2025).
Laga itu berlangsung di Hwaseong Gymnasium.
Baca juga: Megawati Hangestri Jadi MVP Liga Voli Korea, Megatron Ternyata Sempat Kecewa ke Diri Sendiri
Baca juga: Alex Pastoor Diam-diam Sudah Kerja, Segitunya Persiapan untuk Timnas Indonesia, Mulai Analisis Laga
Red Sparks bersama Megawati membutuhkan perjuangan ekstra untuk menggulung IBK Altos lewat skor, (25-21, 36-34, 23-25, 19-25, 15-12).
Ini menjadi kemenangan terpanjang Red Sparks dalam satu musim reguler di Liga Voli Korea.
Skuad Megawati mencatatkan 10 kemenangan beruntun.
Di sisi lain, mengalahkan IBK Altos membuat Red Sparks semakin kokoh di posisi tiga alias zona play-off.
Tim Megawati mengemas 38 poin, atau tertinggal lima angka dari Hyundai Hillstate yang menghuni posisi kedua.
Megawati yang meraih penghargaan MVP, melakukan sesi wawancara. Disampaikan pevoli asal Jember, Jawa Timur ini, dia geregetan karena gagal meraih Triple Crown.
Padahal diakuinya, kesempatan itu tidak datang sekali menghampiri dirinya.
"Mungkin hari ini serve aku kurang fokus, banyak boemsil, aku mengakui itu. Mungkin aku perbaiki di laga selanjutnya," tegas Megawati Hangestri dikutip dari Korea Volleyball.
Megawati nyaris menjadi pevoli Asia Tenggara pertama yang mengukir Triple Crown. Sekadar informasi, Triple Crown merupakan situasi di mana seorang pevoli mampu menciptakan tiga poin atau lebih dari servis, block, dan back attack.
"Untuk Triple Crown ada tiga kesempatan, tapi belum rezeki, mungkin di lain waktu," sambung Megawati Hangestri.
Bagi pevoli yang mampu meraih Triple Crown dalam sebuah pertandingan, dia berhak mendapatkan hadiah uang mencapai 1 juta Won atau sekitar Rp11 juta.
Meski begitu, Megawati tidak terlalu memikirkan hal tersebut. Sebab dari semua itu, tujuan utamanya ialah membawa Red Sparks meraih kemenangan dalam setiap pertadingannya.
“Alhamdulillah kita menang, pertama-tama terima kasih kepada pelatih, teman-teman, adik junior, Buki, karena kita mau berjuang sampai akhir, meski itu sangat sulit, tapi akhirnya kita bisa melewatinya (menang),” ujar Megawati usai pertandingan.
Red Sparks semakin menegaskan dominasi permainan di paruh kedua kompetisi.
Saat para rivalnya seperti Hyundai Hillstate dan Pink Spiders kesulitan untuk menemukan konsistensi permainan, Megawati dan kolega malah sebaliknya.
Dari segi pertahanan, Red Sparks bukanlah yang terbaik. Hanya saja dalam sei ofensif, maka duet Megawati-Bukilic yang ditopang Park Eun-jin maupun Jung Ho-yong jadi yang terbaik di Liga Voli Putri Korea saat ini.
Megawati kini berada di posisi dua dalam bura top skor. Dia mengemas 481 poin, atau kurang 19 angka saja untuk menggenai 500 poin.
500 poin Megatron bisa terealisasi saat Red Sparks melakoni laga kandang menjamu Korea Expressway Hi-Pass di Chungmu Gymnasium, Sabtu (18/1/2025) pukul 14.00 WIB.
Klasemen Liga Voli Korea Putri 2024/2025
1. Pink Spiders | 20 | 15 | 5 | 50-25 | 45 |
2. Hyundai Hillstate | 20 | 14 | 6 | 51-28 | 43 |
3. Red Sparks | 19 | 13 | 6 | 46-31 | 38 |
4. IBK Altos | 19 | 12 | 7 | 39-33 | 33 |
5. AI Peppers | 20 | 7 | 13 | 33-46 | 24 |
6. Hi-Pass | 20 | 6 | 14 | 30-50 | 18 |
7. GS Caltex | 20 | 2 | 18 | 21-57 | 9 |
Keterangan: Nomor|Nama Tim|Jumlah Main|Menang|Kalah|Rasio Set|Poin|
Megawati Kecewa
Megawati Hangestri berhasil membawa timnya, Daejeon Red Sparks menang atas GS Caltex pada laga putaran empat Korean V League 2024/2025.
Laga kemenangan bagi Megatron cs itu digelar di Jangchung Arena pada Jumat, 10 Januari 2025.
Megawati yang menjadi MVP ternyata sempat merasa kecewa pada dirinya sendiri.
Keberhasilan mengalahkan GS Caltex jelas sangat berarti bagi Red Sparks. Sebab ini menjadi kemenangan terpanjang yang pernah diukir klub voli asal Kota Daejeon sepanjang partisipasinya di Liga Voli Korea.
Red Sparks membutuhkan lima set untuk menumbangkan GS Caltex lewat skor akhir 25-23, 25-27, 25-22, 20-25, 15-12.
Dengan hasil manis ini, Red Sparks sudah mengemas total sembilan kemenangan secara beruntun untuk melewati pencapaian pada musim 2008/2009.
Dalam wawancara setelah laga, Megawati mengungkapkan kekurangan dari performanya.
"Sebenarnya oke-oke saja, cuma kadang sebenarnya aku kehilangan ritme dari awal pertandingan aku juga sedikit kurang fokus, kehilangan ritme, tapi aku bertahan sampai akhir."
"Aku percaya pada diriku, aku percaya kepada teman-temanku karena membantu aku," ujarnya via YouTube Sports Live.
Megawati mengaku sampai lupa tersenyum gara-gara pikirannya yang tegang.
"Tidak ada masalah, aku terlalu banyak mikir, jadi lupa senyum," jawabnya.
Komentar Pelatih
Pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, turut berkomentar untuk penampilan anak asuhnya.
Dalam pertandingan ini, lini serang tim berjuluk Red Force tersebut masih bertumpu kepada Megawati Hangestri Pertiwi dan Vanja Bukilic.
Megawati menjadi pemain paling menonjol Red Sparks dengan memberi poin terbanyak yaitu 33 angka.
Sementara itu, Bukilic justru menunjukkan performa yang kurang menggigit dalam pertandingan tersebut di mana dia hanya meraih 16 poin.
Tak hanya Bukilic saja, penampilan kurang maksimal juga ditunjukkan oleh pemain lainnnya dan hal itu menjadi sorotan bagi Ko Hee-jin.
Juru taktik berusia 44 tahun tersebut tak sepenuhnya puas lantaran Red Sparks hanya mendapatkan dua poin saja dari laga ini.
Lebih dari itu, Ko juga menyayangkan pola permainan yang ditunjukkan oleh amunisinya yang tampak tidak sesuai dengan standardnya.
"Kami menang, tetapi ini adalah sebuah pertandingan dengan banyak hal yang harus diperbaiki," ucap Ko Hee-jin dikutip dari laman Naver.
"Para pemain tidak tampil sampai pada titik di mana saya bertanya-tanya apakah mereka adalah pemain tim kami, mereka semua seperti itu," imbuhnya.
Tak ayal, ini menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan oleh Red Sparks di laga selanjutnya jika ingin mendapatkan poin penuh lagi.
"Selama latihan, kami berkata pada diri kami sendiri jangan bermain seperti ini, tetapi semua itu keluar," sambung pelatih berusia 44 tahun.
"Para pemain tampil baik dalam kemenangan meskipun demikian, tetapi mereka perlu merenung."
"Jika kami bermain seperti ini, itu adalah kesalahan dari pelatih, itu adalah pertandingan yang membutuhkan banyak refleksi," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Giri, Tio) (TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Megawati Geregetan, 3 Kali Kesempatan Triple Crown Liga Voli Korea Berbuah Zonk
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.