Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemprov Malut

Maluku Utara - Jawa Timur Perkuat Kerja Sama Perdagangan Lewat Misi Dagang 2025

"Misi dagang ini diharapkan mampu meningkatkan nilai transaksi perdagangan antarprovinsi, "Kepala Dinas Perindag Maluku Utara Yudhitya Wahab

Penulis: Sansul Sardi | Editor: Munawir Taoeda
Tribunternate.com/Sansul Sardi
KERJA SAMA: Kepala Disperindag Maluku Utara Yudhitya Wahab saat berseda diwawancarai awak media, Rabu (5/3/2025). Ia berharap misi dagang ini diharapkan mampu meningkatkan nilai transaksi perdagangan antarprovinsi 

TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI - Pemprov Maluku Utara dan Jawa Timur terus perkuat kerja sama perdagangan, melalui misi dagang 2025.

Pertemuan finalisasi program ini telah dilakukan pada 28 Februari 2025, dengan kedua pihak menyelaraskan data pelaku usaha yang akan berpartisipasi.

Misi dagang ini merupakan yang ketiga sejak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Maluku Utara, aktif menginisiasi kegiatan serupa.

Fokus program utama ini adalah mempercepat arus perdagangan antarprovinsi, terutama komoditas unggulan seperti kopra, cengkeh, pala, kakao serta berbagai hasil perikanan dan perkebunan lainnya.

Baca juga: Hari ke 5 Pencarian 3 Korban Hilang Longboat Terbalik di Perairan Maluku Utara Masih Nihil

"Dari Jawa Timur, mereka membawa produk seperti frozen food dan hasil pertanian."

"Sementara Maluku Utara akan menawarkan hasil bumi unggulan, "ujar Kepala Dinas Perindag Maluku Utara Yudhitya Wahab, Rabu (5/3/2025).

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dijadwalkan tiba di Kota Ternate pada 11 Maret 2025, sehari sebelum acara utama.

Sementara itu, pelaku usaha dari kedua daerah akan mengikuti pertemuan virtual pada 6 Maret 2025 untuk mematangkan transaksi dagang yang akan dilakukan.

Misi dagang ini diharapkan mampu meningkatkan nilai transaksi perdagangan antarprovinsi.

Pada 2022, nilai transaksi misi dagang mencapai Rp 500 miliar lebih. Namun pada 2023 mengalami penurunan menjadi Rp 380 miliar.

Yang salah satunya disebabkan oleh perbedaan waktu pelaksanaan dibandingkan tahun sebelumnya.

"Kami berharap tahun ini nilai transaksi bisa meningkat dibandingkan tahun 2023."

"Momentum ini sangat penting bagi pelaku usaha untuk memperluas jaringan dan mendapatkan akses pasar baru, "kata Yudhitya.

Sejauh ini, sebanyak 29 dari 50 pelaku usaha di Jawa Timur telah mengkonfirmasi keikutsertaan

Sementara Maluku Utara tercatat sekitar 100 pelaku usaha termasuk UMKM, distributor bahan pokok serta pengusaha di sektor pertanian dan perikanan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved