Halmahera Timur

Kades Buli Asal Halmahera Timur Dukung Pembangunan Smelter Industri Baterai Kendaraan Listrik

Tribunternate.com/Amri Bessy
DUKUNGAN: Kepala Desa Buli Asal, Halmahera Timur, Maluku Utara Sardin Bawang saat diwawancarai Tribunternate.com, Kamis (3/7/2025) 

TRIBUNTERNATE.COM, MABA - Pasca diresmikannya ground breaking proyek ekosistem industri baterai kendaraan listrik di Halmahera Timur, Maluku Utara.

Salah perusahan yang bekerja sama dengan PT Antam akan mambangun semuah smelter di Desa Buli Asal, Kecamatan Maba.

Kepala Desa Buli Asal Sardin Bawang saat dikonfirmasi mendukung penuh kehadiran pembangunan smelter di wilayahnya. 

Dikatakan Sardin proyek industri tersebut merupakan langkah strategis yang memiliki manfaat dan potensi investasi.

Baca juga: Pascalisman Hinotho Totomo, Polisi Pertama dari Suku Pedalaman Halmahera Timur

Namun juga membawa dampak positif baik dari sisi ekonomi maupun peningkatan sumber daya manusia (SDM).

KEMAJUAN: Kepala Desa Buli Asal, Halmahera Timur, Maluku Utara Sardin Bawang saat diwawancarai Tribunternate.com, Kamis (3/7/2025)
KEMAJUAN: Kepala Desa Buli Asal, Halmahera Timur, Maluku Utara Sardin Bawang saat diwawancarai Tribunternate.com, Kamis (3/7/2025) (Tribunternate.com/Amri Bessy)

"Pembangunan smelter bagian dari pemanfaatan investor dan berdampak positif untuk warga sekitar, "tuturnya.

Sardin menegaskan bahwa seluruh kesiapan teknis dan perlengkapan lapangan menunjukkan kinerja baik.

"Sebagai pemerintah desa, kami juga mendukung penuh adanya investasi ini."

"Karena selain memberikan manfaat, juga meningkatkan SDM desa."

"Serta membangun hubungan yang harmonis antara perusahaan dan pemerintah, "katanya.

Dikatakan, kehadiran smelter dinilai sebagai terobosan baru di wilayah Maba yang patut dijaga dan dikembangkan.

Yang mana merespon pernyataan Bupati Halmahera Timur terkait kehadiran smelter dapat menekan angka pengangguran.

Menurutnya, smelter berpotensi besar menyerap tenaga kerja lokal dan mendukung perputaran ekonomi (desa hingga kecamatan).

"Kalau menurut saya, Bupati itu benar. Smelter atau pabrik ini salah satu cara untuk menyerap tenaga kerja."

"Sebab warga juga bisa merasakan dampak ekonominya secara langsung jika beroperasi, "ucapnya.

Namun demikian, Sardin tetap menyoroti pentingnya antisipasi terhadap dampak negatif dari aktivitas industri ini.

Tapi konsultasi dan sosialisasi mengenai dampak lingkungan, khususnya terkait dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sudah dibahas sejak awal oleh pemerintah desa bersama perusahaan.

"Konsultasi dan sosialisasi dampak ke depan sudah dibicarakan lebih awal."

"Kami beberapa kali di undang perusahaan untuk membicarakan dampak-dampak Amdal, baik yang positif maupun negatif, itu sudah selesai, karena sudah masuk dalam dokumen, "jelasnya.

Ia juga tidak luput menyampaikan apresiasi kepada perusahaan yang sudah menunjukan kepedulian terhadap warga dan lingkungan.

Namun, ia tetap memberikan peringatan agar tidak terjadi kesalahan seperti perusahaan lain yang mengabaikan dampak setelah beroperasi.

Baca juga: Pemkab Halmahera Timur Tunggu Intruksi BGN, Siap Lakukan Program MBG

"Sudah saya sampaikan ke perusahaan, saya berharap jangan sampai terjadi seperti di tempat lain."

"Di mana setelah beroperasi malah muncul dampak negatif yang merugikan warga sekitar."

"Kalau itu terjadi, pemerintah harus cepat melakukan sosialisasi dan perusahaan harus tanggap, "tandasnya. (*)