15 Jurusan Kuliah Ini Rentan Menganggur di Tahun 2025, Kenapa Bisa? Ada Ekonomi
Meskipun sebagian di antaranya berasal dari bidang bergaji besar seperti STEM (science, technology, engineering, dan mathematics)
TRIBUNTERNATE.COM - Berikut daftar dan alasan 15 jurusan kuliah ini memiliki tingkat pengangguran tertinggi.
Sepertinya saat memilih jurusan kuliah, tidak lagi hanya menyesuaikan minat maupun passion.
Tetapi menimbang-nimbang, apakah jurusan yang dipilih memiliki prospek kerja tinggi.
Baca juga: Kuliah Gratis Lulus Jadi CPNS, Ini Daftar 10 Sekolah Kedinasan Sepi Peminat 2025: Perbesar Peluang
Hal ini merupakan cara untuk meminimalkan risiko menganggur setelah wisuda.
Dikutip dari Kompas.com, laporan terbaru dari Federal Reserve Bank of New York yang dirilis Februari 2025 menunjukkan, ada sejumlah jurusan kuliah yang justru memiliki tingkat pengangguran tinggi.
Meskipun sebagian di antaranya berasal dari bidang bergaji besar seperti STEM (science, technology, engineering, dan mathematics).
Tak hanya itu, laporan Forbes juga mencatat bahwa bahkan lulusan MBA dari Harvard Business School—yang disebut-sebut sebagai salah satu program pascasarjana terbaik di dunia—mengalami kesulitan mendapat pekerjaan.
Tingkat pengangguran lulusan MBA Harvard meningkat dari 10 persen (2022) menjadi 23 persen pada 2025.
Berikut ini daftar jurusan kuliah dengan tingkat pengangguran tertinggi berdasarkan data tenaga kerja usia 22–27 tahun:
1. Antropologi – 9,4 persen
2. Fisika – 7,8 persen
3. Teknik Komputer – 7,5 persen
4. Seni Komersial dan Desain Grafis – 7,2 persen
5. Seni Rupa – 7 persen
6. Sosiologi – 6,7 persen
7. Ilmu Komputer – 6,1 persen
8. Kimia – 6,1 persen
9. Sistem Informasi dan Manajemen – 5,6 persen
10 Kebijakan Publik dan Hukum – 5,5 persen
11. Seni Liberal – 5,3 persen
12. Teknologi (Lain-lain) – 5 persen
13. Hubungan Internasional – 4,9 persen
14. Bahasa Inggris – 4,9 persen
15. Ekonomi – 4,9 persen
Lantas, mengapa bisa lulusan 15 jurusan tersebut rentan menganggur?
Beberapa jurusan di atas sebenarnya berasal dari disiplin ilmu yang populer dan memiliki prospek gaji tinggi, seperti Teknik Komputer dan Ilmu Komputer.
Namun, laporan menunjukkan bahwa ketatnya persaingan di dunia kerja serta meningkatnya kebutuhan akan keterampilan praktis tambahan membuat banyak lulusan baru belum siap bersaing.
Sementara itu, jurusan dari bidang humaniora dan seni cenderung memiliki pasar kerja yang lebih terbatas dan tidak selalu membutuhkan kualifikasi akademis yang tinggi, sehingga peluang kerja seringkali lebih kecil.
Pertimbangkan Data Sebelum Menentukan Jurusan Kuliah Informasi mengenai tingkat pengangguran berdasarkan jurusan ini penting dijadikan bahan pertimbangan bagi calon mahasiswa dan orang tua.
Selain minat, ada baiknya mempertimbangkan pula:
- Kebutuhan pasar kerja di masa depan
- Potensi pengembangan karier
- Fleksibilitas keterampilan (transferable skills)
- Kesesuaian antara kurikulum kampus dengan kebutuhan industri
- Memilih jurusan kuliah adalah investasi jangka panjang.
Dengan memahami data dan tren ketenagakerjaan, mahasiswa bisa lebih siap menghadapi dunia kerja dan meminimalkan risiko menganggur setelah lulus.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini 15 Jurusan Kuliah dengan Tingkat Pengangguran Tertinggi 2025, Apa Saja?"
Atasi Kesenjangan Belajar, Gubernur Malut Sherly Laos Dorong Peningkatan Skill Guru dan Siswa |
![]() |
---|
TOT Operator Dapodik: Sherly Laos Tegaskan Pendidikan Jadi Prioritas Utama Pembangunan Maluku Utara |
![]() |
---|
Sektor Pendidikan Jadi Prioritas APBD Perubahan Maluku Utara 2025 |
![]() |
---|
Gubernur Maluku Utara Sherly Laos Tetap Prioritaskan Pendidikan Lewat Kerja Sama dengan UB Malang |
![]() |
---|
Pemprov Maluku Utara Fasilitasi Cita-cita Siswa Lewat Program-program Unggulan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.