Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemprov Malut

Jumlah ODGJ di Maluku Utara Meningkat

"Angkanya memang tidak melonjak drastis, tetapi menunjukkan kecenderungan naik, "ungkap Direktur RSJ Sofifi, Maluku Utara dr. Yazzit Mahri

Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Munawir Taoeda
Tribunternate.com/Fizri Nurdin
ODGJ: Kantor Gubernur Maluku Utara di Sofifi 

TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI - Jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Maluku Utara mengalami peningkatan. 

Berdasarkan data internal RSJ Sofifi, tercatat sebanyak 952 kasus pada periode 2022–2023 dan naik menjadi 1.018 kasus pada 2024.

"Angkanya memang tidak melonjak drastis, tetapi menunjukkan kecenderungan naik, "ungkap Direktur RSJ Sofifi dr. Yazzit Mahri saat rapat bersama Wakil Gubernur Maluku Utara Sarbin Sehe,l di Sofifi, Senin (21/7/2025).

dr Yazzit menegaskan, tren kenaikan ini harus direspons dengan langkah cepat dan sistematis.

Baca juga: Restrukturisasi RSJ Sofifi Maluku Utara, Sarbin Sehe: Negara Harus Hadir dalam Pelayanan Kesehatan

"Ini berarti kebutuhan terhadap layanan kesehatan jiwa perlu segera ditangani secara lebih serius, "ujarnya.

Ia menambahkan, RSJ Sofifi saat ini telah menjalin nota kesepahaman (MoU) dengan hampir seluruh pemerintah kabupaten/kota terkait skema pembiayaan pasien ODGJ

Dari 10 kabupaten/kota, hanya Pulau Morotai yang masih dalam proses finalisasi kerja sama.

Namun, layanan kesehatan jiwa masih terkendala karena RSJ Sofifi belum terakreditasi. Sehingga belum bisa bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

"Permohonan akreditasi sebenarnya telah diajukan sejak 2020. Namun prosesnya tertunda akibat kerusakan bangunan karena bencana alam, yang berdampak pada kelayakan fasilitas rumah sakit, "jelasnya.

Baca juga: Warga Tolak PT Viktori Mineral Jaya Beroperasi di Area Bakong Taliabu 

Akibat belum adanya kerja sama dengan BPJS, banyak pasien yang belum bisa mengakses layanan yang ditanggung jaminan kesehatan nasional.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur Maluku Utara Sarbin Sehe meminta agar pelayanan bagi ODGJ menjadi perhatian serius.

"Fasilitas rumah sakit jiwa perlu dioptimalkan, karena ini menyangkut kelompok masyarakat yang paling rentan dan kerap terabaikan, "tegasnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved