Informasi mengenai daerah yang telah mengalami tsunami akan di-update melalui press conference. Sampai saat ini masih terjadi susulan. Tetap udpate yah," tulis BMKG.
• Info BMKG: Gempa Bumi M 5.1 Guncang Bali Kamis (14/11/2019) Sore, Tak Berpotensi Tsunami
2. Gempa Susulan
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Manado Edward Henry Mengko mengatakan, pasca-gempa magnitudo 7,1, gempa susulan terus terjadi di Sulawesi Utara dan Maluku Utara sebanyak 89 kali, Jumat (15/11/2019) pukul 11.30 Wita.
"Sampai dengan pukul 11.30 Wita, berhasil dianalisis 89 kali gempa bumi susulan," kata Edward, saat dikonfimasi Jumat siang.
Gempa susulan terjadi dengan magnitudo bervariasi antara 3, 1 sampai 6, 1.
Monitoring terus dilakukan oleh BMKG.
Sebelumnya, BMKG mencatat, hingga Jumat (15/11/2019) pukul 02.29 Wita, sudah 19 kali terjadi gempa susulan pascagempa bermagnitudo 7,1 di Jailolo, Maluku Utara.
Hal itu disampaikan Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado Edward Henry Mengko lewat pesan singkat saat dikonfirmasi, Jumat dini hari.
Ia mengatakan, untuk kejadian gempa bumi dengan kekuatan signifikan, biasanya diikuti dengan gempa susulan.
"Update terbaru hingga pukul 02.29 Wita, sudah terjadi 19 kali gempa susulan. Kisaran magnitudo 3,2 sampai 5,0," ujar Edward.
• BMKG Ungkap Penyebab Gempa Magnitudo 7,1 di Maluku Utara
3. Warga Mengungsi di Gunung
Panik setelah terjadi gempa dan peringatan tsunami, warga Kampung Ambong, Likupang Timur, Minahasa Utara segera mengungsi ke daerag pegunungan.
Warga pesisir tersebut di mengungsi pada tengah malam menuju Jumat (15/11/2019) dini hari.
Dari pantauan Kompas.com, puluhan warga Kampung Ambong mengungsi ke Gunung Wori yang merupakan area ketinggian yang terletak di wilayah Desa Winuri, Likupang Timur.
• BMKG Catat 28 Kali Gempa Susulan Guncang Maluku Utara Pasca-gempa Magnitudo 7,1
4. Penyebab Gempa