Begini Reaksi Fadli Zon saat Kena Sindir 'Tak Dijewer Pak Prabowo?', Usai Kritik Stafsus Presiden

Editor: Sansul Sardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua DPR, Fadli Zon

TRIBUNTERNATE.COM - Politisi Partai Gerindra Fadli Zon memang sering melontarkan pernyataan pedas terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Belakangan ini nama Fadli Zon kembali jadi sorotan usai dirinya memberikan kritik pedas kepada para staf khusus milenial yang dianggap hanyalah sebagai lipstik dan pajangan.

Seperti diketahui, Staf khusus milenial itu diperkenalkan Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis (21/11).

Terdapat tujuh sosok staf khusus milenial yang diperkenalkan Jokowi, yakni Adama Belva Syah Devara, Putri Tanjung, Andi Taufan Garuda Putra, Ayu Kartika Dewi, Billy Mambrasar, Angkie Yudistia dan Aminuddin Maruf.

Ketujuhnya disebut Jokowi sebagai staf khusus milenial karena berumur 23 sampai 36 tahun.

Mereka nantinya diharapkan bisa memberi masukan segar ke presiden terkait kebijakan pemerintah.

Kendati demikian, tujuh staf khusus itu tak dibagi dalam pembidangan tertentu.

Menanggapi penunjukan tersebut, Fadli Zon lantas menyoroti pernyataan Jokowi di debat Pilpres 2019 lalu.

"Saat itu dibangga-banggakan yakni kebijakan memangkas 23 lembaga sebagai bukti komitmen efisiensi," tutur Fadli Zon dilansir dari acara Dua Sisi Tv One yang tayang pada Kamis malam (28/11/2019). 

Fadli Zon menilai, semangat tersebut bertentangan dengan adanya penunjukkan staf milenial di periode Kabinet Jokowi - Maruf. 

Presiden Joko Widodo memperkenalkan 7 orang yang menjadi staf khususnya. Pengumuman itu dilakukan di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (12/11/2019) (Kompas.Com)

"Jadi apa yang diucapkan tak dilaksanakan, pertama kali beliau melanggarnya sendiri  terkait tak ada efisiensi birokrasi," papar Fadli Zon.

Mendengar kritik keras Fadli Zon soal staf milenial, presenter lantas menyemprotnya.

"Anda gak dijewer sama Pak Prabowo?" tegas presenter.

Sontak pertanyaan presenter itu sempat membuat Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu bingung sesaat.

Fadli Zon (YouTube/Talkshow Tv One)

"Kenapa? Saya anggota DPR yang diwajibkan mengawasi pemerintah supaya baik. Saya mewakilkan rakyat," ucap Fadli Zon seraya tertawa. 

Reaksi Fadli Zon lantas menuai tawa para narasumber lainnya. 

Sebagaimana diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat ini telah menjadi Menteri Pertahanan di Kabinet Jokowi - Maruf. 

INI VIDEONYA:

Fadli Zon Anggap Pencitraan

Fadli Zon  menilai langkah Jokowi memilih kaum milenial sebagai staf khususnya hanya sebagai pencitraan.

"Cuma lipstik aja, pajangan aja lah itu," kata Fadli kepada wartawan di Gedung Lemhanas, Jakarta, Sabtu (23/11/2019).

Menurut Fadli Zon, seharusnya Jokowi tak hanya mencari orang-orang yang sekedar muda untuk menjadi pembantunya.

Namun, Presiden juga harus memikirkan mengenai kemampuan mereka.

"Kita mau melihat kinerja orang pada kapasitas kapabilitas, tidak melihat umur harusnya. Best of the best. Cari orang yg punya kapasitas, kapabilitas, integeritas dan tepat. Right man atau right woman in the right place," kata dia.

Selain itu, Fadli juga menyoroti inkonsistensi Jokowi dalam penunjukan staf khusus ini.

Di satu sisi Jokowi dalam berbagai kesempatan menekankan perampingan birokrasi.

Namun, Jokowi justru memiliki staf khusus dalam jumlah yang banyak.

Selain tujuh staf khusus milenial yang diperkenalkan Jokowi pada Kamis pekan lalu, masih ada enam staf khusus lainnya.

"Ya itulah Pak Jokowi memang konsisten dengan inkonsistensinya. Apa yang diomongkan kadang-kadang beda dengan yang dilakukan," ujarnya.

Tanggapan Istana

Sekretaris Kabinet Pramono Anung tak mempermasalahkan pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon yang menyebut staf khusus milenial Presiden Joko Widodo sebagai 'lipstik' dan pajangan.

"Terus terang kita kangen kalau Pak Fadli enggak bilang itu. Jadi kita anggap saja itu hiburan dari Senayan untuk Pak Presiden dan buat kami semua dari Pak Fadli," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/11/2019).

Namun, Pramono menegaskan bahwa ketujuh stafsus milenial dipilih Presiden Jokowi karena kemampuan mereka yang sudah terbukti.

Jadi bukan untuk pencitraan seperti tudingan Fadli Zon.

"Kenapa kemudian dipilih orang-orang muda yang bertalenta, yang pintar, yang membawa perubahan, karena memang yang akan dihadapi oleh bangsa ini berbeda dengan apa yang kami alami," kata Pramono

"Jadi (kata) Pak Jokowi, kami-kami ini yang umur di atas 50, sementara Indonesia akan menjadi bangsa besar, menjadi 10 kekuatan ekonomi dunia. Mereka-mereka lah yang nantinya akan bekerja. Maka sejak awal mereka dikenalkan dengan birokrasi pemerintahan, tata cara pengambilan keputusan," sambungnya.

Pramono menyebut saat ini ketujuh staf khusus sudah diberi tugas oleh Jokowi. Ia mengakui bahwa mereka tak harus datang ke Istana setiap hari.

Namun bukan berarti mereka tidak bekerja secara penuh waktu ata full time.

"Pekerjaannya full. Kan sekarang bekerja tidak harus di kantor. Bahkan sekarang para menteri pun dalam banyak hal kita mengambil keputusan tidak lagi seperti dulu harus di kantor," kata Pramono.

(tribunjakarta/kompas)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Lantang Kritisi soal Staf Khusus Milenial, Fadli Zon Ditegur Presenter: Tak Dijewer Pak Prabowo?

Berita Terkini