TRIBUNTERNATE.COM - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu mengaku tak kaget saat mengetahui kabar adanya penyelundupan barang mewah di pesawat Garuda.
Hal itu disebabkan karena yang melakukan penyelundupan tersebut adalah sosok Mantan Direktur Utama (Dirut) Garuda, Ari Askhara.
Meskipun tak kaget, Said Didu tetap menyesalkan tindakan Ari Askhara.
Bahkan, ia menyebut Ari Askhara sebelumnya juga pernah terbelit kasus saat masih menjabat sebagai Direktur Keuangan.
"Saya kaget dan tidak kaget," ucap Said Didu.
"Saya kaget karena kok ada orang berani melakukan ini, saya tidak kaget karena yang melakukan adalah Ari Askhara."
Said Didu pun menyebut Ari Askhara sebagai 'Orang kuat' di BUMN.
"Ari Askhara ini adalah orang yang menurut saya sangat kuat tanda kutip," kata Said Didu.
• Ari Askhara Terlibat Kasus Harley hingga Dipecat, Karyawan Garuda Diminta Erick Thohir Lakukan Ini
"Bayangkan dia masuk ke BUMN jadi direksi 2014, dan hanya empat tahun lima kali pindah jadi direksi, naik terus. Jadi rata-rata hanya 8 bulan di suatu jabatan."
Kerap berpindah jabatan, Ari Askhara disebutnya tak pernah berhasil melaksanakan tugas secara baik.
"Dan tidak ada yang sukses juga karena enggak mungkin dinilai, enggak sampai setahun kan," ujar dia.
Said Didu dalam tayangan tvOne, Jumat (6/12/2019). Said Didu mengak tak kaget Ari Askhara terlibat kasus penyelundupan barang mewah melalui pesawat Garuda. (Tangkapan Layar YouTube tvOneNews)
Kini tersandung kasus penyelundupan, Ari Askhara juga disebutnya pernah terlibat kasus saat menjabat sebagai Direktur Keuangan.
"Pada saat Direktur Keuangan di Garuda kan diberhentikan karena ada kasus, tapi balik lagi jadi dirut," bebernya.
"Jadi saya katakan orang ini adalah orang yang kuat."
Melihat karier Ari Askhara yang begitu mulus, Said Didu menduga mantan dirut Garuda itu dekat dengan penguasa.
"Dan biasanya pengalaman saya orang seperti ini adalah titipan kekuasaan atau orang dekat kekuasaan," kata dia,
"Kita lihat sangat berani, kita lihat bagaimana perayaan 17 Agustus, bagaimana di perayaan-perayaan itu menjadikan dirinya hero."
Disebutnya, sosok seperti Ari Askhara adalah musuh utama BUMN.
"Ini adalah musuh utama dalam pemilihan direksi BUMN," ujar Said Didu.
"Saya katakan ke Pak Menteri BUMN, 'Sekali bapak menggunakan variabel non profesional untuk memilih direksi, maka rusak BUMN'," imbuh dia.
Simak video berikut ini menit 8.30:
• Soal Video Diduga Ari Askhara Tolak Mundur, Asep Iriawan: Kan Diberhentikan Menteri, Silakan Lawan
Jadi Dalang Mahalnya Tiket Pesawat
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani buka suara soal kasus penyelundupan barang mewah oleh Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia, Ari Askhara.
Diketahui, Ari Askhara baru dicopot oleh Menteri BUMN, Erick Thohir menjadi Dirut lantaran penyelundupan spare part Harley Davidson dalam Pesawat Garuda.
Menjadi bintang tamu dalam tayangan Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Sabtu (7/12/2019), Hariyadi Sukamdani lantas menyinggung kenaikan tiket pesawat yang sempat dikeluhkan banyak pihak.
Ia pun mengungkapkan dugaan terkait keterlibatan Ari Askhara dalam polemik keniakan harga tiket pesawat.
"Ya kita menduga ya, kerena ini kan ranahnya KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha)," ujar Hariyadi.
"KPPU lagi menyelidiki praktek kartel ini, dan sampai saat ini belum putus nih, ini udah hampir setahun saya juga enggak tahu kenapa KPPU begitu lama."
Ia menduga adanya campur tangan Ari Ashkara dalam hal tersebut.
Terkait mahalnya tiket pesawat di Indonesia, Hariyadi lantas membandingkan dengan maskapai Air Asia.
"Tapi yang jelas yang kami rasakan adalah ada benchmark yang lain yaitu Air Asia," ucap dia.
"Kenapa Air Asia bisa tetap dengan harga normal dan kalau kita lihat di penerbangan regional dengan jarak tempuh yang sama itu lebih murah."
• Beredar Video Diduga Ari Askhara Tolak Mundur dari Garuda, Saya Gak Akan Mundur
Sebagai contoh, ia juga membandingkan harga tiket pesawat di Indonesia dengan Thailand.
"Bahkan kalau kita lihat di penerbangan yang terkahir Jakarta-Wakatobi itu bisa (Rp) 6 juta sendiri," kata Hariyadi.
"Dan kalau (Rp) 6 juta itu artinya penduduk Indonesia lebih baik pergi outbond ke Thailand itu bisa 3 hari 3 malam," sambung dia.
Menurut Hariyadi, dengan terbongkarnya modus penyelundupan barang mewah di pesawat Garuda dapat digunakan sebagai momentum untuk berbenah.
"Mungkin dalam kesempatan ini yang mau kami sampaikan adalah ini momentum yang tepat buat kita berbenah," ujar dia.
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Terang-terangan, Said Didu Sebut Ari Askhara Pernah Diberhentikan sebagai Direktur Keuangan Garuda