TRIBUNTERNATE.COM - Rektor Universitas Indonesia (UI), Professor Ari Kuncoro mengeluarkan surat edaran terkait wabah Virus Corona yang kini ditetapkan World Health Organization (WHO) menjadi pandemi.
Surat edaran yang diterbitkan pada Jumat (13/3/2020) itu untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona semakin luas.
Langkah-langkah Pimpinan UI untuk mengantisipasi Covid-19 diungkapkan berdasarkan dari sejumlah kajian, perkembanga global infeksi, hingga pedoman yang diterbitkan Kementerian Kesehatan serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Berkenaan dengan ketetapan World Health Organization (WHO) yang mengubah status kejadian infeksi Covid-19 dari Public Health Emergency of International Concern menjadi Pandemi."
"Pimpinan Universitas Indonesia (UI) menetapkan langkah-langkah lebih lanjut untuk mencegah penyebaran infeksi Covid-19 di lingkungan UI," demikian Surat Edaran Rektor yang didapat TribunWow.com.
• WHO Surati Jokowi, Minta Indonesia Umumkan Darurat Nasional Virus Corona
• Ilmuwan Sebut Virus Corona Bisa Bertahan di Tubuh hingga 5 Minggu Setelah Terinfeksi
Pertama, Pimpinan UI meminta agar seluruh bagian dari universitas, baik mahasiswa, dosen, hingga tenaga pendidikan menerapkan pola hidup bersih dan Sehat (PHBS) seusai dengan anjuran Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Kedua, Pimpinan UI meminta agar agar seluruh bagian dari universitas, baik mahasiswa, dosen, hingga tenaga pendidikan menerapkan tindakan pencegahan penularan Covid-19.
Semua bagian dari UI diminta menerapkan Protokol Kewaspadaan Pencegahan Corona Virus (Covid-19) bagi Sivitas Akademika UI dengan baik.
Lalu ketiga, selama pandemi Covid-19 ini masih berlangsung,Pimpinan UI meminta agar mahasiswa maupun tenaga pendidikan tidak datang ke kampus jika merasa badannya sakit atau tidak bugar.
Keempat, bagi mahasiswa maupun tenaga kependidikan yang merasa mengalami gejala Covid-19 untuk segera melapor pada Sistem Surveilens Covid-19 Universitas Indonesia melalui tautan //bit.ly/surveilanscoronaFKMUI.
• PM Singapura Perkirakan Wabah Virus Corona Bisa Berlanjut Satu Tahun ke Depan
• Naik 2 Kali Lipat, Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Bertambah jadi 69 Orang
Kelima, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tetap dilaksanakan.
Namun, KBM bukan dilakukan dalam bentuk tatap muka melainkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama masa pandemi Covid-19 terhitung sejak Rabu, (18/3/2020) hingga berakhirnya semester genap 2019/2020.
Sedangkan, KBM dalam bentuk praktik seperti praktik laboratorium hingga praktik industri bisa dilakukan seperti biasa.
Tetapi harus dipastikan bahwa tempat yang akan digunakan tetap diterapkan perilaku pencegahan penularan infeksi Corona.
Sementara itu, kegiatan Kuliah Kerja Nyata maupun Praktik Belajar Lapangan diminta ditunda atau diganti dengan metode pembelajaran lain.
Keenam, Pimpinan UI meminta agar mahasiswa yang menghuni asrama atau kos untuk pulang ke rumah keluarga masing-masing.
Ketujuh, kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat bisa dilakukan namun dengan tingkat kewaspadaan pencegahan Corona yang tinggi.
Kedelapan, Pimpinan UI meminta agar kegiatan yang memungkinkan terjadinya kerumunan banyak orang ditunda atau dibatalkan.
Kesembilan, Pimpinan UI dengan tegas melarang semua dosen, mahasiswa, hingga tenaga kependidikan UI melakukan perjalanan ke luar negeri selama pandemi covid-19.
Terakhir, Pimpinan UI juga menganjurkan agar semua dosen, mahasiswa, hingga tenaga kependidikan UI tidak melakukan perjalanan dalam negeri, jika tak mendesak.
• Heboh Pasien Positif Corona Kabur dari RSUP Persahabatan, Achmad Yurianto Ungkap Fakta Sebenarnya
Jakarta Siaga Corona
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengambil beberapa langkah dalam mengendalikan penyebaran wabah Virus Corona (COVID-19) yang telah menyebar di Indonesia.
Diketahui puluhan orang di Indonesia telah dikonfirmasi positif COVID-19.
Satu di antara beberapa instruksi yang dikeluarkan oleh Anies adalah soal ibadah umat Islam, yakni Salat Jumat, dan berjamaah.
Dikutip TribunWow.com dari akun instagram resmi @aniesbaswedan, pada unggahannya Jumat (13/3/2020), Anies memberikan instruksi terkait pelaksanaan ibadah umat Islam yang melibatkan massa dalam jumlah banyak.
Anies membuka instruksinya dengan mengutip sebuah hadis dari Rasulullah SAW soal tindakan dalam menghadapi wabah penyakit.
"Rasulullah SAW pernah bersabda jika kalian berada di sebuah tempat yang terserang wabah, maka janganlah kalian keluar darinya," jelas Anies.
"Apabila kalian mendengar wabah itu di suatu tempat, maka janganlah kalian mendatanginya," lanjutnya.
Anies juga mengutip perkataan dari seorang sahabat Nabi Muhammad SAW soal cara merespon wabah penyakit.
"Umar bin Khattab pernah pula mengatakan, bahwa menghindari wabah bukanlah lari dari takdir Allah, tapi berpindah dari satu takdir Allah ke takdir Allah yang lain," sambung Anies.
"Oleh karena itu, kewaspadaan atas wabah ini harus kita tingkatkan."
"Jangan panik tapi jangan pula menganggap enteng, jangan meremehkan," tegasnya.
• Badan Intelijen Negara/BIN Prediksi Puncak Persebaran Virus Corona di Indonesia Terjadi Bulan Mei
Salat Berjamaah di Tengah Corona
Anies lanjut menyampaikan pesannya terkait pelaksanaan ibadah yang melibatkan orang banyak.
Pesan tersebut di antaranya adalah, meminta agar para umat Muslim membawa alas, dan menjaga kebersihan diri mereka.
"Pertama, saat berjamaah salat Jumat, dan kegiatan salat jamaah lainnya di Masjid, bawalah sajadah sendiri atau bawa sapu tangan untuk alas sujud," kata Anies.
"Kedua, cuci tangan dengan sabun, sebelum, dan sesudah kegiatan salat Jumat."
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga menganjurkan agar umat Muslim tidak melakukan kontak fisik dalam melangsungkan ibadah mereka.
"Ketiga, untuk sementara waktu, hindari jabat tangan, hindari cium pipi, gunakan metode lain untuk saling bersapa, tanpa harus bersentuhan," kata Anies.
Tidak lupa, Anies juga mengingatkan soal penggunaan masker bagi orang sakit, dan etika batuk, bersin. (TribunWow.com/Mariah Gipty/Anung Aulia Malik)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Rektor UI Keluarkan Surat Edaran terkait Virus Corona: Tak Ada Kegiatan Belajar secara Tatap Muka