Virus Corona

Awas! Klorokuin Bukan untuk Cegah Infeksi Corona, Bahaya Jika Dipakai Sembarangan

Editor: Sansul Sardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes yang juga juru bicara pemerintah dalam penanganan virus Corona, Achmad Yurianto

TRIBUNTERNATE.COM - Belakangan ini dua jenis obat yang diyakini ampuh menyembuhkan pasien Covid-19 menjadi perbincangan publik.

Kedua jenis obat yang disiapkan tersebut yaitu avigan dan klorokuin.

Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan virus corona jenis SARS-Cov-2.

Pemerintah lantas mendatangkan 5.000 butir avigan, dan tengah memesan dua juta butir lagi.

Sementara klorokuin sudah disiapkan sebanyak tiga juta butir.

Juru bicara Pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, mengimbau masyarakat tidak membeli dan menyimpan obat jenis klorokuin.

Selain bukan merupakan obat untuk mencegah infeksi virus corona, klorokuin juga merupakan jenis obat keras yang tak boleh sembarangan dikonsumsi. 

Klorokuin diberikan kepada pasien dengan resep dokter.

Pengumuman Lockdown, Warga Perancis Panik Borong Roti Baguette dan Bukan Tisu Toilet! Ini Alasannya

Wawali Samarinda Tunda Resepsi Pernikahan Putrinya, Konsumsi 50.000 Undangan Dibagi ke Panti Jompo

"Ini obat yang diberikan dengan resep dokter dan dengan pengawasan," kata Yuri.

Bahkan, seorang anak perempuan dari Tulsa, Oklahoma meninggal karena meminumnya.

Lana dan Steve Ervin kehilangan anak mereka, Ashley, setelah anak mereka tidak sengaja menelan apa yang diyakini sebagai pil klorokuin 37 tahun lalu.

Saat itu --tanpa diketahui, Ashley menemukan obat anti- malaria yang tersimpan di laci kamar mandi.

Obat tersebut digunakan oleh Steve untuk menangkal malaria pada perjalanan misi ke negara-negara asing.

Menurut Lana, mereka telah diingatkan tentang betapa berbahayanya obat anti-malaria saat itu.

Melalui The Oklahoman, Lana dan Steve mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap efek samping obat yang berpotensi mematikan.

"Kita harus memberi tahu orang-orang ini berbahaya," kata Lana.

"Ketika saya pertama kali mendengar mereka mengatakannya, saya pikir saya perlu memberi tahu orang lain."

Meski begitu, Lana mengaku tidak bermaksud mencegah orang minum obat anti-malaria jika peneliti membuktikan itu dapat memerangi virus corona.

"Semoga itu benar-benar melayani pengobatan Covid-19," katanya dalam pemberitaan surat kabar itu.

"Tapi orang tua, kakek dan nenek, semua orang perlu tahu. Itu berbahaya."

Sementara itu, Direktur pelaksana Oklahoma Center for Poison and Drug Information, Scott Schaeffer mengatakan, hydroxychloroquine juga sedang ditinjau sebagai pengobatan Covid-19 yang potensial.

Hydroxychloroquine cenderung ditoleransi lebih baik daripada chloroquine, tetapi perlu waspada akan keduanya.

"Hydroxychloroquine tidak seburuk itu, tetapi masih harus berhati-hati untuk menjauhkannya dari jangkauan anak-anak, karena dapat memiliki efek yang sangat mirip chloroquine," kata Schaeffer. (Kompas.com/Nabilla Tashandra)

Yurianto: Klorokuin Bukan Obat Cegah Corona

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, mengimbau masyarakat tidak membeli dan menyimpan obat jenis klorokuin.

Ia menegaskan, klorokuin bukan obat untuk mencegah infeksi virus corona.

"Klorokuin obat digunakan untuk penyembuhan. Bukan pencegahan. Maka masyarakat tidak perlu membeli dan menyimpan klorokuin," kata Yuri dalam konferensi pers yang disiarkan langsung dari kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (21/3/2020).

Hasil Tracing Terbaru Ungkap Pasien Positif Virus Corona di Bali Kontak dengan 217 Orang

Selain Indonesia, Jack Ma Akan Kirim Bantuan ke 10 Negara Ini untuk Cegah Penyebaran Corona

Yuri juga mengatakan, klorokuin merupakan jenis obat keras yang tak boleh sembarangan dikonsumsi. 

Klorokuin diberikan kepada pasien dengan resep dokter.

"Ini obat yang diberikan dengan resep dokter dan dengan pengawasan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah telah menyiapkan obat yang diyakini ampuh menyembuhkan pasien covid-19.

Ada dua jenis obat yang disiapkan, yaitu avigan dan klorokuin.

Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan virus corona jenis SARS-Cov-2.

Pemerintah telah mendatangkan 5.000 butir avigan dan tengah memesan 2 juta butir obat tersebut.

Sementara itu, klorokuin sudah disiapkan sebanyak 3 juta butir. (Kompas.com/Tsarina Maharani)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bukan untuk Cegah Infeksi Corona, Klorokuin Bahaya Dipakai Sembarangan" dan "Yurianto: Klorokuin Bukan Obat Cegah Corona, Masyarakat Tak Perlu Beli dan Simpan"

Berita Terkini