Virus Corona

Begini Jawaban China atas Keraguan Negara Barat soal Data Kematian Virus Corona di Wuhan

Editor: Sansul Sardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua peneliti dari Institut Virologi Wuhan tengah melakukan penelitian. Laboratorium tersebut disebut meneliti kelelawar dari goa yang diduga merupakan asal patogen virus corona.

TRIBUNTERNATE.COM - Data dan informasi tentang Covid-19 di China mendapat keraguan dari Negara Barat. 

Menanggapi hal itu seorang pejabat Komisi Kesehatan Nasional China menegaskanbahwa data yang dirilis oleh pemerintahnya sangat transparan dan terbuka, dan tidak ada campur tangan pemerintah dalam pengumpulan data.

Melansir China Daily, Jiao Yahui, seorang pejabat yang bertanggung jawab untuk administrasi dan pengawasan medis di Tiongkok buka suara.

Ia mengatakan, tingkat kematian di Wuhan, kota di China yang paling parah dihantam oleh virus corona baru, sekarang berada pada kisaran 5,5%.

Akan tetapi angka pasti tidak akan tersedia sampai wabah berakhir.

"Pemerintah China telah terbuka dan transparan mengenai data dan informasi tentang Covid-19," katanya, seraya menambahkan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengirim tim ahli ke China untuk inspeksi lapangan.

Diskon Hingga Rp 30 Juta, Ini Daftar Mobil MPV Murah di Tengah Pandemi Corona

Garuda Potong Gaji Karyawannya Akibat Imbas Corona, Segini Rinciannya

Selain itu, dalam sebuah konferensi media di Wuhan dia mengatakan, angka China tentang infeksi Covid-19 dilaporkan langsung oleh rumah sakit ke sistem pelaporan online terpadu, di mana campur tangan pemerintah tidak mungkin dilakukan.

Pernyataan Yahui ditujukan untuk menanggapi pertanyaan mengenai kontroversi baru-baru ini tentang angka kematian yang dirilis oleh provinsi Hubei dan Wuhan.

Dia mengatakan, China membuat sistem pelaporan online tentang semua penyakit menular setelah wabah SARS pada tahun 2003.

Sistem ini mengharuskan dokter dan rumah sakit untuk melaporkan informasi pasien tentang penyakit menular segera setelah mereka mengkonfirmasi kasus untuk meningkatkan deteksi dini penyakit dan menyediakan peringatan dini.

Menurut Komisi Kesehatan Nasional seperti yang dkutip China Daily, daratan China melaporkan 46 kasus baru virus corona dan tidak ada kematian pada hari Rabu, sehingga kedua angka pada hari Kamis masing-masing menjadi 82.341 dan 3.342.

Mengenai keraguan yang diungkapkan karena tingkat kematian di Wuhan jauh lebih rendah daripada di beberapa negara Barat, Jiao mengaitkan hal itu dengan memperkuat perawatan medis dan bantuan dari seluruh penjuru negeri.

Gara-gara Pandemi Virus Corona, One Piece 978 Tak Rilis Pekan Ini

UPDATE Sebaran Virus Corona di Indonesia Jumat (17/4/2020): 62 Kasus Baru di Jabar & DKI Capai 2.815

Dia mengatakan pemerintah China telah mengambil berbagai langkah untuk menurunkan angka kematian di kota itu, yang pada tahap awal wabah mencapai 10%.

Pada tahap awal, ketika jumlah pasien tumbuh sangat cepat, sistem medis lokal kewalahan.

Lebih dari 42.000 pekerja medis di seluruh negeri datang ke Hubei untuk bekerja dengan rekan-rekan setempat untuk merawat pasien COVID-19, dan 13.000 dari mereka adalah spesialis dalam perawatan intensif, kata Jiao.

Halaman
12

Berita Terkini