Yunarto mengaku bingung ada kepala daerah yang tidak marah ketika mengetahui fasilitas publik dirusak oleh pendemo.
Terlepas dari apa pun sikapnya terhadap Omnibus Law, menurut Yunarto, itu tidak bisa disamakan.
"Bingung kalo ada kepala daerah gak marah asset2 nya dirusak atau dibakar, terlepas apapun sikapnya terhadap Omnibus Law... Itu dua hal yg berbeda...," tulis Yunarto, Jumat (9/10/2020).
Risma Marah-marah
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengamuk setelah aksi unjuk rasa penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di kotanya berakhir ricuh.
Kepada demonstran yang telah ditangkap polisi, Risma sempat memarahi mereka.
"Tega sekali kamu, saya setengah mati bangun kota ini, kamu yang hancurin," kata Risma, Kamis (8/10/2020) malam, dilansir dari Kompas.com.
Risma juga menanyakan asal daerah mereka.
Ternyata ada beberapa demonstran yang berasal dari luar Kota Surabaya.
Ada yang mengaku dari Lamongan dan Madiun.
• Namanya Terpampang di Spanduk Pendemo UU Cipta Kerja, Dinar Candy: Aku Enggak Masalah
• Total 20 Halte Bus TransJakarta Dirusak Massa Tolak UU Cipta Kerja, Anies: Kerugian Rp 55 Miliar
Politikus PDI-P itu semakin marah ketika mengetahui para demonstran berasal dari luar daerah namun merusak kotanya.
Dia juga menanyakan motif demonstran sampai melakukan unjuk rasa.
"Kamu tahu apa itu UU Omnibus Law?", tanya Risma.
"Tahu bu, undang-undang, tapi saya enggak hafal," jawab pemuda tersebut.
Setelah memarahi demonstran, Risma beserta jajarannya turun ke jalan untuk membersihkan sampah dari aksi unjuk rasa.